4. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Pangggul 0,85 cm dan Rasio
Lingkar Pinggang-Panggul ≥
0,85 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah Diastolik Responden Mahasiswi
a. Tekanan Darah Sistolik
Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan antara rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm
terhadap tekanan darah sistolik pada responden mahasiswi. Jumlah responden mahasiswi pada kelompok rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm
sebanyak 59 responden, sedangkan kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm sebanyak 10 responden. Uji normalitas yang digunakan adalah uji
Kolmogorov-Smirnov untuk kelompok rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 karena jumlah responden 50 responden dan uji Shapiro-Wilk untuk
kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm karena jumlah responden 50 reponden. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa distribusi data yang
tidak normal untuk kelompok rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm memperoleh nilai p=0,000 dan untuk kelompok rasio lingkar pinggang-
panggul ≥0,85 cm juga memperoleh nilai p=0,000. Analisis Mann-Whitney digunakan untuk analisis membandingkan dua kelompok tidak berpasangan
dan apabila distribusi variabel tidak normal Dahlan, 2012. Nilai rata-rata tekanan darah sistolik pada rasio lingkar pinggang-
panggul 0,85 cm adalah 108,9 mmHg dan nilai rata-rata tekanan darah
sistolik rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm adalah 106,0 mmHg. Data hasil komparatif antara rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm dan rasio
lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm terhadap tekanan darah sistolik dilakukan
dengan uji Mann-Whitney karena distribusi data yang tidak normal, diperoleh nilai p=0,238 Tabel XIII. Nilai p0,05 menunjukkan terdapat perbedaan
yang tidak bermakna antara kelompok rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm terhadap tekanan darah
sistolik. Tabel XIII. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,85 cm dan Rasio
Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik Responden Mahasiswi
RLPP 0,85 cm
n=59 RLPP
≥0,85 cm n=10
p
Tekanan Darah Sistolik mmHg
108,9 106,0
0,238
b. Tekanan Darah Diastolik
Jumlah responden mahasiswi pada kelompok rasio lingkar pinggang- panggul 0,85cm sebanyak 59 responden, sedangkan kelompok rasio lingkar
pinggang-panggul ≥0,85 cm sebanyak 10 responden. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov untuk kelompok rasio lingkar
pinggang-panggul 0,85 karena jumlah responden 50 responden dan uji Shapiro-Wilk untuk kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm
karena jumlah responden 50 reponden. Hasil yang diperoleh menunjukkan distribusi data yang tidak normal untuk kelompok rasio lingkar pinggang-
panggul 0,85 cm memperoleh nilai p=0,000 dan untuk kelompok rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm memperoleh nilai p=0,015 terhadap
tekanan darah diastolik.
Nilai rata-rata tekanan darah diastolik pada rasio lingkar pinggang- panggul
0,85 cm adalah 75,4 mmHg dan nilai rata-rata tekanan darah diastolik rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm adalah 77,0 mmHg. Data
hasil komparatif antara rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm terhadap tekanan darah diastolik
dilakukan dengan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p=0,618 Tabel XIV. Nilai p0,05 menunjukkan bahwa tekanan darah diastolik antara kelompok
rasio lingkar pinggang-panggul 0,85 cm dan rasio lingkar pinggang-panggul ≥0,85 cm memiliki perbedaan yang tidak bermakna.
Tabel XIV. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul 0,85 cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ≥0,85 cm terhadap Tekanan Darah Diastolik
Responden Mahasiswi RLPP
0,80 cm n=59
RLPP ≥0,85 cm
n=10 p
Tekanan Darah Diastolik mmHg
75, 4 77,0
0,618
C. Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang- Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan Darah
Diastolik Mahasiswa dan Mahasiswi
Pada penelitian ini, uji hipotesis korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah sistolik maupun tekanan darah
diastolik menggunakan uji hipotesis korelasi Spearman. Uji ini digunakan karena salah satu variabel yang akan dikorelasikan memiliki distribusi yang tidak normal.
Hasil uji hipotesis dengan nilai p0,05 menunjukkan bahwa ada korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Arah korelasi negatif - menunjukkan
bahwa arah korelasi berlawanan arah, di mana semakin besar nilai suatu variabel,
semakin kecil nilai variabel yang lainnya Dahlan, 2012. Korelasi pengukuran lingkar pinggang dan RLPP terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi
dapat dilihat pada tabel XV. Tabel XV. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan RLPP terhadap Tekanan
Darah Mahasiswa dan Mahasiswi Mahasiswa
Mahasiswi Variabel
tergantung Variabel bebas
r p
r p
Tekanan darah sistolik
Lingkar Pinggang 0,316
0,014 0,052 0,673
RLPP 0,244
0,060 -0,193
0,112 Tekanan darah
diastolik Lingkar Pinggang
0,103 0,434
0,166 0,172
RLPP 0,198
0,129 0,091
0,458 p0,05 berarti terdapat korelasi yang bermakna antara kedua variabel
- berarti arah korelasi berlawanan arah
1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa