Studi Dokumen Observasi Teknik Pengumpulan Data

73

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan. Pertama, pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen data sekunder. Pada tahap ini data diperoleh atau digali dari dokumen-dokumen, literatur-literatur, buku-buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, jurnal, makalah, majalah, surat kabar, gambar-gambar, dan tulisan-tulisan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data, informasi dan materi penting serta rujukan untuk langkah pengumpulan data selanjutnya, yaitu pengumpulan data primer. Tahap kedua pengumpulan data primer dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi langsung di lapangan bertujuan untuk memperoleh data atau informasi atau gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti, yang sesuai dengan kondisi atau keadaan yang sebenarnya. Cara kedua adalah pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada duapuluh responden dari unsur masyarakat, sepuluh responden dari unsur pemerintah, dan empatbelas dari unsur pelakupengusaha pariwisata. Cara ketiga adalah melalui wawancara mendalam indepth interview dengan sebelas informan dari unsur masyarakat, delapan informan dari unsur pemerintah, dan delapan informan dari unsur pelakupengusaha pariwisata.

3.6.1 Studi Dokumen

Pengumpulan data awal dalam penelitian ini, dilakukan melalui studi dokumen yang relevan atau terkait dengan masalah yang diteliti. Data ini merupakan data sekunder yang dijadikan rujukan dalam penelitian tahap 74 selanjutnya. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain berupa buku-buku, literatur-literatur, hasil-hasil penelitian sebelumnya, jurnal, makalah, majalah, artikel, surat kabar, gambar-gambar, dan laporan-laporan resmi, yang diperoleh dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta, kelompok maupun perseorangan yang relevan atau terkait dengan masalah yang diteliti. Menurut Gharuty 2009:10, studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Nasoetion 2003:85 dalam Gunawan 2013:181, menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan dari penggunaan studi dokumen dalam penelitian kualitatif, yaitu 1 bahan dokumenter itu telah ada, tersedia dan siap pakai; 2 penggunaan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya; 3 banyak pengetahuan yang dapat ditimba dari bahan itu bila dianalisis dengan cermat, yang berguna bagi penelitian yang dijalankan; 4 dapat memberikan latar belakang yang luas mengenai pokok penelitian; 5 dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data; dan 6 merupakan bahan utama dalam penelitian historis. Menurut Gunawan 2013:180, kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. 75

3.6.2 Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data primer, yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung di lapangan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk memperoleh data primer berupa potensi desa yang dapat dikembangkan sebagai produk agrowisata melalui pengamatan secara langsung terhadap kondisi sebenarnya dan fenomena yang terjadi di lapangan. Di samping itu, observasi juga dilakukan untuk memperoleh data tentang faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta sebagai pariwisata berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar. Observasi atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan teknik observasi partisipasi atau terlibat participant observation, yaitu peneliti berada bersama atau terlibat langsung dalam situasi sosial yang diteliti, dan merupakan bagian dari situasi sosial tersebut. Menurut Nasution 2011:106, ilmu pengetahuan selalu diawali atau dimulai dengan observasi dan selalu harus kembali kepada observasi untuk mengetahui kebenaran ilmu itu. Melalui observasi diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Observasi dilakukan, apabila belum banyak keterangan dimiliki tentang masalah yang diteliti, sehingga diperlukan penjajakan melalui observasi. 76

3.6.3 Wawancara