Wawancara Teknik Pengumpulan Data

76

3.6.3 Wawancara

Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam indepth interview, dilakukan terhadap para informan atau para pakar atau pihak-pihak yang berkompeten dan dianggap mampu memberikan informasi tentang masalah yang diteliti serta mewakili populasi sampel yang ada. Dalam penelitian ini, wawancara mendalam dilakukan kepada 11 informan dari unsur masyarakat, delapan informan dari unsur pemerintah, dan delapan informan dari unsur pelakupengusaha pariwisata. Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali atau memperoleh data tentang potensi desa yang sudah dan potensial dikembangkan sebagai produk agrowisata, faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Desa Kerta sebagai pariwisata berkelanjutan di Kawasan Agropolitan Payangan Kabupaten Gianyar. 3.7 Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel mempergunakan teknik purposive sampling yaitu cara penentuan sampel yang didasarkan atas tujuan tertentu. Dalam penelitian ini informan ditentukan sebanyak sebelas orang dari unsur masyarakat, delapan orang dari unsur pemerintah dan delapan orang dari unsur pelakupengusaha pariwisata. Informan dari unsur masyarakat terdiri dari Sekretaris Desa, BPD, LPM, Badan Pengelola Desa Wisata, Karang Taruna, Bendesa Pekraman, Kelian Banjar DinasAdat, BUM Desa, Kelian Subak Abian, Pekaseh, dan Sekaa Teruna. Informan dari unsur pemerintah terdiri dari Kepala Bappeda, Kepala BPMD, Kadisparda, Kadis PU, Kadis Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan, Pemdes, 77 Camat, Kepala BPP, dan informan dari unsur pelakupengusaha pariwisata terdiri dari Agen Perjalanan Travel Agent, Pengusaha Penginapan seperti VillaPondok Wisata, Pengusaha Rumah Makan Restaurant, PengelolaManager Usaha Wisata, dan Pemandu Wisata Guide. Sedangkan responden dalam penelitian ditentukan sebanyak duapuluh orang dari unsur masyarakat, sepuluh orang dari unsur pemerintah dan empatbelas orang dari unsur pelakupengusaha pariwisata. Menurut Sugiyono 2012:300-304, teknik pengambilan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, dan area cluster sampling sampling menurut daerah. Sedangkan Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi, sampling sistematis, kouta, aksidental, purposive, jenuh, snowball. Purposive sampling dalam penelitian ini dipilih berdasarkan ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh responden atau informan. Sebagai contoh, dianggap dapat mewakili, mampu, mengetahui dan memahami tentang masalah yang diteliti. Mewakili dalam hal ini berarti, responden atau informan yang dipilih dianggap dapat mewakili masyarakat, kelompok atau populasi. Mampu dalam hal ini berarti mampu memberikan penjelasanpendapat dan informasi tentang agrowisata, 78 khususnya Agrowisata Desa Kerta. Mengetahui dan memahami berarti responden atau informan benar-benar mengetahui dan memahami tentang pengembangan Agrowisata Desa Kerta, termasuk pemahaman tentang mengapa Desa Kerta dijadikan sebagai pusat pengembangan Agrowisata Gianyar Utara, manfaat apa yang akan diperoleh masyarakat, pemerintah daerah, pelaku dan pengusaha pariwisata dari pengembangan Agrowisata Desa Kerta tersebut.

3.8 Teknik Analisis Data