Besarnya Order size untuk tiap-tiap customer adalah sebagai berikut : Tabel 4.108 Rata-rata Besarnya OrderSize per bulan untuk Bulan Juli 2009dst
Customer Order Size
Pembulatan ke atas Order Size
dalam satuan kg
Customer 1
17,3151 zakbulan 18
450 Customer
2 10 zakbulan
10 250
Customer 3 13
zakbulan 13
325 Customer
4 4 zakbulan
4 100
Customer 5 6
zakbulan 6
150 Customer
6 9 zakbulan
9 225
Customer 7
12 zakbulan 12
300 Customer
8 38 zakbulan
38 950
Customer 9 14
zakbulan 14
350 Customer
10 5 zakbulan
5 125
Customer 11 20
zakbulan 20
500 Customer
12 6 zakbulan
6 150
Customer 13 15
zakbulan 15
375 Kota Customer 1 55
dusbulan 55
275 Kota Customer 2 91.72
dusbulan 92
460 Kota Customer 3 200
dusbulan 200
1000 Kota Customer 4 163.581
dusbulan 164
820 Kota Customer 5 180
dusbulan 180
900 Kota Customer 6 199.933
dusbulan 200
1000 Kota Customer 7 15
dusbulan 15
75 Kota Customer 8 53.0400
dusbulan 54
270 Kota Customer 9 160.296
dusbulan 161
805 Kota Customer 10 116,6667
dusbulan 117
585
4.2.4 Rute Baru Penerapan Metode Savings Matrix Berdasarkan Permintaan periode Bulan Juli 2009 dst
Berdasarkan hasil peramalan permintaan periode bulan Juli 2009 dst, untuk permintaan dari tiap customer dialokasikan pada rute baru penerapan Savings
Matrix , karena metode Savings Matrix memberikan penghematan jarak tempuh
maupun biaya transportasi, sehingga besarnya permintaan dari tiap customer
langsung dialokasikan pada rute baru. Karena besarnya ordersize hasil peramalan untuk periode bulan Juli 2009 berbeda dengan rata-rata ordersize periode bulan Juni
2007 sampai dengan Juni 2009, maka kita melakukan iterasi untuk ordersize untuk periode bulan Juli 2009dst.
A. Penentuan Alokasi
Customer pada Rute Baru Berdasarkan Permintaan periode Bulan Juli 2009 dst
1 Iterasi 1 Pada iterasi 1 ini rute awal diasumsikan bahwa setiap customer akan
dikunjungi oleh satu armada secara esklusif. Dengan kata lain akan ada 13 rute untuk pendistribusian Tepung Cassava dengan menggunakan armada pick up
berkapasitas 850 kg dan 10 rute untuk pendistribusian Tiwul Instan dengan menggunakan armada pick up box berkapasitas 1050 kg. Sehingga total
keseluruhan terdapat 23 rute awal. Untuk penentuan rute baru dengan Savings Matrix ini pengalokasian
dititikberatkan pada armada pick up box berkapasitas 1050 kg karena kapasitas yang lebih besar dan tingkat keamanan yg lebih tinggi Hasil Iterasi ini dapat
dilihat pada Tabel 4.23 Iterasi 1 pada Lampiran G. 2 Iterasi 2
Dari Tabel 4.22 Savings Matrix, didapat penghematan jarak terbesar yaitu 355,88 = SC13,K7 dengan mengkombinasikan rute untuk C13 dan K7 dalam 1 rute,
yaitu rute A. Kemudian dilakukan pengecekan apakah pengkombinasian tersebut layak dilakukan atau tidak dengan berdasarkan nilai total order size customer
tersebut, kapasitas armada yang ada pick up box berkapasitas 1050 kg, dan due
date. Untuk perhitungan beban dari tiap customer dilihat berdasarkan Tabel 4.108
Rata-rata Besarnya OrderSize per bulan untuk Bulan Juli 2009dst, deng Beban Rute A = Order SizeC13 + Order SizeK7
= 375 + 75 = 450 kg 1050 kg dari kapasitas pick up box, sehingga dikatakan layak.
C13 memiliki
due date tanggal 10, sedangkan K7 tidak memiliki due
date. Sehingga penggabungan C13 dan K7 pada Rute A layak dilakukan. Hasil
iterasi 2 dapat dilihat pada Tabel 4.24 Iterasi 2 pada Lampiran G. 3 Iterasi 3
Pada iterasi 3 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya adalah 255,7 yaitu :
a. C13,C11 Berdasarkan iterasi 2 diatas diketahui C13 masuk ke rute A, sehingga
C11 dapat dialokasikan ke rute A. dengan perhitungan sebagai berikut : Beban Rute A = Order SizeC13 + Order SizeK7 + Order SizeC11
= 375 + 75 + 500 = 950 kg 1050 kg, dari kapasitas pick up box, sehingga dikatakan layak. Tetapi C13 memiliki due date yang berbeda. C13
memiliki due date tanggal 10 dan C11 memiliki due date tanggal 12 tiap bulannya. Jadi pengalokasian C13 dan C11 ke dalam 1 rute tidak layak. Hasil
Iterasi ini dapat dilihat pada Tabel 4.25 Iterasi 3 Lampiran G. b. C11,K7
Berdasarkan iterasi 2 diatas diketahui K7 masuk ke rute A, sehingga C11 dapat dialokasikan ke rute A. Hasil pengalokasian C11 ke rute A sama dengan
hasil pengalokasian pada iterasi 3a yang menghasilkan pengalokasian tidak layak. Hasil Iterasi ini dapat dilihat pada Tabel 4.25 Iterasi 3 Lampiran G.
4 Iterasi 4 Pada iterasi 4 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya adalah
250,1, yaitu: a. C5,C13
Berdasarkan iterasi 2 diatas diketahui C13 masuk ke rute A, sehingga C5 dapat dialokasikan ke rute A. dengan perhitungan sebagai berikut :
Beban Rute A = Order SizeC13 + Order SizeK7 + Order SizeC5 = 375 + 75 + 100 = 550 kg 1050 kg, dari kapasitas pick up box,
sehingga dikatakan layak. Hasil Iterasi ini dapat dilihat pada Tabel 4.26 Iterasi 4 Lampiran G.
b. C5,K7 Berdasarkan iterasi 4a, dapat dilihat C5 dan K7 sudah dialokasikan
ke Rute A, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan terhadap jarak ini.
Hasil iterasi selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran H, yang menghasilkan rute baru sebagai berikut :
C1 C2
C3 C4
C5 C6
C7 C8 C9
C10 C11
C12 C13
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 C1
RuteC
C2 RuteA
4,22 C3
RuteD 145,91
7,39 C4
RuteB 162,72
3,37 115,40
C5 RuteA
131,73 0,38
91,01 217,07
C6
RuteD
121,41 11,00
127,97 92,43
76,15 C7
RuteE 36,29
19,28 40,89
25,49 15,28
45,17 C8
RuteG 145,91
51,09 152,64
115,4 91,01
127,97 40,89
C9 RuteC
200,2 57,28
152,3 163,11
130,67 126,24
38,24 152,3
C10 RuteC
87,18 15,97 37,6 4,99 3,33 0,52 3,39 0,1 C11
RuteF 150,63 0,12 104,64
241,31 235,19 82,78 19,29 104,64 150,82 2,29 0
C12 RuteD
100,85 8,82 105,95 80,51 62,3 106,82 42,33 105,95 103,29 0,32 71,59 0
C13
RuteA
143,16 1,12 96,42 233,84 250,1 74,17 15,32 96,42 144,11 3,58 255,57 64,43 K1
RuteF 0,02 15,97 0,1 4,99 3,33 0,52 3,39 0,1 -0,77 18,44
2,29 0,32 3,58 0 K2
RuteE 36,29 19,28 40,89
25,49 15,28 45,17 53,46 40,89 38,24 3,39 19,28 42,33 15,32 3,39 0 K3
RuteH 96,54 11,19 102,71
74,33 56,05 107,53 45,28 124,74 99,77 0,65 65,34 114,14
58,15 0,65 45,28 0 K4
RuteI 23,78 64,88 30,51 6,79 0,02 38,62 34,68 30,51 28,85 14,55 1,34 28,84 0 14,55 34,68 34,48 0
K5 RuteJ
9,57 63,25 14,1 4,33 0,01 19,09 26,62 14,1 11,4 14,46 0,16 15,51 0,06 14,65 26,62 18,82 84,97 0 K6
RuteK 200,2 5,31 149,69
163,11 130,67
126,24 38,24 149,69 218,44 0 150,82
103,29 144,11 0 1,74 99,77 28,85 11,4
K7
RuteA
143,17 66,09 96,42 233,84 250,1 74,17 15,32 96,42 144,11 3,58 255,57 64,43 355,88 3,58 15,32 58,15
0,06 144,11 K8
RuteD 145,91 51,09 152,64
115,4 91,01 127,97 40,89 152,64 152,3 0,1 104,64 105,95 96,42 0,1 40,89 124,74 30,51 14,1 149,69 96,42
K9 RuteL
126,61 1,19 87,27 210,22 242,57 67,47 14,24 87,27 125,29 3,65 227,72 59,72 246,91 3,65 14,24 53,5 0,01
0,1 125,29 246,91 87,27 K10
RuteB 162,66 0,02 114,07
249,66 214,66 90,75 22,66 114,07 163,47 1,54 241,56 78,38 234,67 1,54 22,66 157,7 3,9
1,12 163,47 234,67 114,09 207,58 0
B. Rute Baru Penerapan Savings Matrix berdasarkan permintaan Juli 2009 dst
Berdasarkan hasil peramalan permintaan bulan Juli 2009 dst tersebut, maka selanjutnya akan dialokasikan ke rute baru penerapan Savings Matrix sebagai
berikut : a. Rute A
= C13, K7, C5, C2 Beban rute A
= C13 18 zak Tepung Cassava = 375 kg
K7 15 dus Tiwul Instan = 75 kg
C5 6 zak Tepung Cassava
= 100 kg C2
10 zak Tepung Cassava = 250 kg
+ Total
= 800 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri Jadwal pengiriman baru tanggal 13 tiap bulan due date.
b. Rute B = C4, K10
Beban rute B = C4 5 zak Tepung Cassava
= 100 kg K10 124 dus Tiwul Instan
= 585 kg +
Total = 685 kg
Armada =
Pick Up box 1050 kg milik sendiri
Jadwal pengiriman baru antara tanggal 1 sampai 3 tiap bulan. c. Rute C
= C1, C9, C10 Beban rute C
= C1 18 zak Tepung Cassava = 450 kg
C9 14 zak Tepung Cassava = 350 kg
C10 5 zak Tepung Cassava = 125 kg
+ Total
= 5 kg
Armada =
Pick Up box 1050 kg milik sendiri
Jadwal pengiriman baru antara tanggal tanggal 6 tiap bulan due date. d. Rute D
= C3, K8, C6, C12 Beban rute D
= C3 13 zak Tepung Cassava = 325 kg
K8 54 dus Tiwul Instan = 270 kg
C6 9 zak Tepung Cassava = 225 kg
C12 6 zak Tepung Cassava = 150 kg
+ Total
= 970 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri Jadwal pengiriman baru antara tanggal 1 sampai 3 tiap bulan.
e. Rute E = K2, C7
Beban rute E = K2 92 dus Tiwul Instan
= 460 kg C7
12 zak Tepung Cassava = 300 kg
+ Total
= 760 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri Jadwal pengiriman baru tanggal tanggal 1 sampai 3 tiap bulan.
f. Rute F = C11, K1
Beban rute F = C11 20 zak Tepung Cassava
= 500 kg K1 55 dus Tiwul Instan
= 275 kg +
Total = 775 kg
Armada =
Pick Up box 1050 kg milik sendiri
Jadwal pengiriman baru tanggal 12 tiap bulan due date.
g. Rute G = C8
Beban rute G = 38 zak Tepung Cassava
= 950 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri Jadwal pengiriman baru antara tanggal 4 tiap bulan due date.
h. Rute H = K3
Beban rute H = 200 dus Tiwul Instan
= 1000 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri Jadwal pengiriman baru antara tanggal 7 sampai 12 tiap bulan.
i. Rute I = K4
Beban rute I = 164 dus Tiwul Instan = 820 kg
Armada =
Pick Up box 1050 kg milik sendiri
Jadwal pengiriman baru antara tanggal 7 sampai 12 tiap bulan. j. Rute J
= K5 Beban rute J
= 180 dus Tiwul Instan = 900 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri Jadwal pengiriman baru antara tanggal 12 sampai 15 tiap bulan.
k. Rute K = K6
Beban rute K = 200 dus Tiwul Instan = 1000 kg
Armada =
Pick Up box 1050 kg milik sendiri
Jadwal pengiriman baru antara tanggal 12 sampai 15 tiap bulan l. Rute L
= K9 Beban rute L
= 161 dus Tiwul Instan = 805 kg Armada
= Pick Up box
1050 kg milik sendiri
Jadwal pengiriman baru antara tanggal 12 sampai 15 tiap bulan
C. Mengurutkan Customer dalam Rute Baru Berdasarkan Permintaan Bulan Juli 2009 dst
Dalam mengurutkan kunjungan dalam pendistribusian Tepung Cassava dan Tiwul Instan dari pabrik sampai pada customer terakhir hingga kembali ke pabrik
menggunakan metode mengurutkan kunjungan Nearest Neighbour, dengan urutan kunjungan sebagai berikut :
1. Rute A C13, K7, C5, C2 a. Iterasi 1
Perjalanan dari pabrik G ke customer tepung Cassava C dan Kota customer
Tiwul Instan K, ada 4 kemungkinan terjasi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute A, yaitu:
1 Menuju customer 13 C13 dengan jarak 177,94 km 2 Menuju Kota customer 7 K7 dengan jarak 177,94 km
3 Menuju customer 5 C5 dengan jarak 125,12 km 4 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 33,25 km
Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C2 karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari
pabrik langsung menuju customer 2 dengan jarak 33,25 km, dan urutan kunjungan ke customer sementara untuk rute A dimulai dari C2.
b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 2 C2 ke customer C atau Kota customer K
selanjutnya ada 3 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute A, yaitu :
1 Dari C2 menuju customer 13 C13 dengan jarak 210,07 km 2 Dari C2 menuju Kota customer 7 K7 dengan jarak 145,10 km
3 Dari C2 menuju customer 5 C5 dengan jarak 157,99 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan kedua dari C2 adalah K7
karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju Kota customer 7 dengan jarak 145,10 km, dan urutan
kunjungan ke customer sementara untuk rute A adalah C2 K7 c. Iterasi 3
Perjalanan dari Kota customer 7 K7 ke customer C selanjutnya ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute
A, yaitu : 1 Dari K7 menuju customer 13 C13 dengan jarak 0 km
2 Dari K7 menuju customer 5 C5 dengan jarak 52,96 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan ketiga dari K7 adalah
C13 karena memiliki jarak paling dekat dengan K7, sehingga dari K7 langsung menuju customer 13 C13 dengan jarak 0 km, dan urutan kunjungan ke
customer sementara untuk rute A adalah C2 K7 C13
Perjalanan dari customer 13 C13 customer selanjutnya yaitu menuju customer
5 C5 dengan jarak dari customer sebelumnya C13 sebesar 52,96
km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian tepung Cassava dan Tiwul Instan dari pabrik G ke customer pada rute B adalah :
G C2 K7 C13 C5 G Dengan total jarak tempuh perjalanan = 33,25+145,10+0+52,96+125,12 =
356,43 km. 2. Rute B C4, K10
a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer tepung Cassava C dan Kota
customer Tiwul Instan K, ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan
pertama yang akan dilalui dalam rute B, yaitu: 1 Menuju customer 4 C4 dengan jarak 126,81 km
2 Menuju Kota customer 10 K10 dengan jarak 127,09 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik
adalah C4 karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju customer 4 dengan jarak 126,81 km, dan urutan
kunjungan ke customer sementara untuk rute B dimulai dari C4. b. Iterasi 2
Perjalanan dari customer 4 C4 Kota customer K selanjutnya yaitu menuju Kota customer 10 K10 dengan jarak dari customer sebelumnya C4
sebesar 4,24 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian tepung Cassava dan Tiwul Instan dari pabrik G ke customer pada rute B adalah :
G C4 K10 G Dengan total jarak tempuh perjalanan = 126,81+4,24+127,09 = 258,14 km.
3. Rute C C1, C9, C10 a. Iterasi 1
Perjalanan dari pabrik G ke customer tepung Cassava C ada 3 kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute C,
yaitu: 1 Menuju customer 1 C1 dengan jarak 101,48 km
2 Menuju customer 9 C9 dengan jarak 109,22 km 3 Menuju customer 10 C10 dengan jarak 9,22 km
Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C10 karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari
pabrik langsung menuju customer 10 dengan jarak 9,22 km, dan urutan kunjungan ke customer sementara untuk rute C dimulai dari C10.
b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 10 C10 ke customer C selanjutnya ada 2
kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute C, yaitu :
1 Dari C10 menuju customer 9 C9 dengan jarak 118,44 km 2 Dari C10 menuju customer 1 C1 dengan jarak 23,52 km
Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan ketiga dari C10 adalah C1 karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik
langsung menuju customer 1 C1 dengan jarak 23,52 km, dan urutan kunjungan ke customer sementara untuk rute C adalah C10 C1
Perjalanan dari customer 1 C1 customer selanjutnya yaitu menuju customer
9 C9 dengan jarak dari customer sebelumnya C1 sebesar 10,50 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian tepung Cassava dari pabrik G
ke customer pada rute C adalah : G C10 C1 C9 G
Dengan total jarak tempuh perjalanan = 9,22+23,52+10,50+109,22=152,46 km.
4. Rute D C3, K8, C6, C12 a. Iterasi 1
Perjalanan dari pabrik G ke customer tepung Cassava C dan Kota customer
Tiwul Instan K, ada 4 kemungkinan terjasi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute D, yaitu:
1 Menuju customer 3 C3 dengan jarak 76,32 km 2 Menuju Kota customer 8 K8 dengan jarak 76,32 km
3 Menuju customer 6 C6 dengan jarak 109,22 km 4 Menuju customer 12 C12 dengan jarak 53,71 km
Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C12 karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari
pabrik langsung menuju customer 12 dengan jarak 53,71 km, dan urutan kunjungan ke customer sementara untuk rute D dimulai dari C12.
b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 12 C12 ke customer C atau Kota customer K
selanjutnya ada 3 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute D, yaitu :
1 Dari C12 menuju customer 3 C3 dengan jarak 24,08 km 2 Dari C12 menuju Kota customer 8 K8 dengan jarak 24,08 km
3 Dari C12 menuju customer 6 C6 dengan jarak 15,07 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan kedua dari C12 adalah
C6 karena memiliki jarak paling dekat dengan C12, sehingga dari C12 langsung menuju customer 6 dengan jarak 15,07 km, dan urutan kunjungan ke customer
sementara untuk rute D adalah C12 C6 c. Iterasi 3
Perjalanan dari customer 6 C6 ke customer C selanjutnya ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan selanjutnya yang akan dilalui dalam rute
D, yaitu : 1 Dari C6 menuju customer 3 C3 dengan jarak 16,53 km
2 Dari C6 menuju Kota customer 8 K8 dengan jarak 16,53 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan ketiga dari C6 adalah
C3 dari C3 langsung menuju K8 karena keduanya memiliki jarak yang sama dengan C6, sehingga dari C6 langsung menuju customer 3 C3 lalu ke Kota
Customer 8 K8 dengan jarak 16,53 km, dan urutan kunjungan ke customer
sementara untuk rute A adalah C12 C6 C3 K8
Sehingga urutan kunjungan pendistribusian tepung Cassava dan Tiwul Instan dari pabrik G ke customer pada rute D adalah :
G C12 C6 C3 K8 G Dengan total jarak tempuh perjalanan = 53,71+15,07+16,53+0+76,32 =161,63
km. 5. Rute E K2,C7
a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer tepung Cassava C dan Kota
customer Tiwul Instan K, ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan
pertama yang akan dilalui dalam rute E, yaitu: 1 Menuju Kota customer 2 K2 dengan jarak 26,73 km
2 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 26,73 km Karena kedua customer memiliki jarak yang sama dengan pabrik, maka
urutan kunjungan pada rute E menjadi : G K2 C7 G
Dengan total jarak tempuh perjalanan = 26,73 + 0 + 26,73 = 53,46 km. 6. Rute F C11, K1
a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer tepung Cassava C, ada 2
kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute F, yaitu:
1 Menuju customer 11 C11 dengan jarak 131,91 km 2 Menuju Kota customer 1 K1 dengan jarak 9,22 km
Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah K1 karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari
pabrik langsung menuju Kota customer 1 dengan jarak 9,22 km, dan urutan kunjungan ke customer sementara untuk rute F dimulai dari K1.
b. Iterasi 2 Perjalanan dari Kota customer 1K1 ke customer C selanjutnya yaitu
menuju customer 11 C11 dengan jarak 138,84 km, sehingga urutan pendistribusian tepung Cassava dari pabrik G ke customer C pada rute F
adalah G K1 C11 G
Dengan total jarak perjalanan = 9,22 + 138,84 + 131,91 = 148,06 km. 7. Rute G C8
Perjalanan dari pabrik langsung menuju customer 8 C8, karena hanya ada 1 kemungkinan kunjungan pada 1 customer dengan jarak 76,32 km, sehingga
pendistribusian tepung Cassava dari pabrik G ke customer C pada rute G adalah
G C8 G Dengan total jarak perjalanan = 76,32 + 76,32 = 152,64 km
8. Rute H K3 Perjalanan dari pabrik langsung menuju Kota customer 3 K3, karena
hanya ada 1 kemungkinan kunjungan pada 1 customer dengan jarak 53,93 km, sehingga pendistribusian Tiwul Instan dari pabrik G ke customer C pada rute H
adalah
G K3 G Dengan total jarak perjalanan = 53,93 + 53,93 = 107,86 km
9. Rute I K4 Perjalanan dari pabrik langsung menuju Kota customer 4 K4, karena
hanya ada 1 kemungkinan kunjungan pada 1 customer dengan jarak 177,94 km, sehingga pendistribusian tepung Cassava dari pabrik G ke customer C pada
rute I adalah G K4 G
Dengan total jarak perjalanan = 177,94 + 177,94 = 355,88 km 10. Rute J K5
Perjalanan dari pabrik langsung menuju kota customer 5 K5, karena hanya ada 1 kemungkinan kunjungan pada 1 kota customer dengan jarak 42,50 km,
sehingga pendistribusian Tiwul Instan dari pabrik G ke kota customer K pada rute J adalah
G K5 G Dengan total jarak perjalanan = 42,50 + 42,50 = 85,00 km
11. Rute K K6 Perjalanan dari pabrik langsung menuju kota customer 6 K6, karena hanya
ada 1 kemungkinan kunjungan pada 1 kota customer dengan jarak 109,22 km, sehingga pendistribusian Tiwul Instan dari pabrik G ke kota customer K pada
rute K adalah G K6 G
Dengan total jarak perjalanan = 109,22 + 109,22 = 218,44 km
12. Rute L K9 Perjalanan dari pabrik langsung menuju kota customer 9 K9, karena hanya
ada 1 kemungkinan kunjungan pada 1 kota customer dengan jarak 123,49 km, sehingga pendistribusian Tiwul Instan dari pabrik G ke kota customer K pada
rute L adalah G K9 G
Dengan total jarak perjalanan = 123,49 + 123,49 = 246,98 km
4.2.6 Perhitungan Biaya Transportasi Rute Baru Untuk periode Bulan Juli 2009 dst