2.3 Metode Savings Matrix 2.3.1 Pengertian
Metode Savings Matrix
Metode Savings Matrix adalah metode untuk meminimumkan jarak atau
waktu atau ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Pujawan, 2005; 180.
2.3.2 Langkah-Langkah Metode Savings Matrix
Sebelum melakukan perhitungan Savings Matrix, terlebih dahulu menentukan titik koordinat jarak dari pabrik gudang ke tiap-tiap customer Pujawan, 2005; 180:
Tabel 2.1 Lokasi Tujuan dan Ukuran Order Customer Tujuan
Koordinat x Koordinat y
Ukuran Order Customer 1
1
x
1
y
A Unit Customer 2
2
x
2
y
B Unit Customer 3
3
x
3
y C Unit
Customer 4
4
x
4
y
D Unit -
- -
Customer n -
- -
n
x -
- -
n
y -
- -
N Unit Kemudian melakukan perhitungan dalam meminimumkan jarak yang
ditempuh menggunakan metode Savings Matrix. Terdapat beberapa langkah-langkah dalam meminimumkan jarak yang ditempuh, yaitu Pujawan, 2005; 180-186 :
1. Mengidentifikasikan Matrik Jarak Pada langkah ini perlu jarak antara pabrik ke masing-masing customer
sehingga menggunakan lintasan terpendek sebagai jarak antar lokasi. Jadi dengan mengetahui koordinat masing-masing lokasi maka jarak antar dua lokasi bisa
dihitung dengan menggunakan rumus jarak standar.
Tabel 2.2 Matrik Jarak dari Pabrik ke Customer dan antar Customer
PabrikGudang Customer
1 Customer
2 Customer
3 Customer
4 ...Customer
n Customer
1 Customer
2 Customer
3 Customer
4 -
- -
Customer n
Misalkan dua lokasi masing-masing dengan koordinat ,
dan ,
maka perhitungan matrik jarak dua lokasi tersebut adalah :
1
x
1
y
2
x
2
y
J1,2=
2 2
1 2
2 1
y y
x x
Hasil perhitungan jarak ini digunakan untuk menentukan matrik penghematan
Savings Matrix yang akan dikerjakan pada langkah berikutnya. 2. Mengidentifikasikan Matrik Penghematan Savings Matrix
Savings Matrix mempresentasikan penghematan yang dapat direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Misalkan
menggabungkan customer 1 dan customer 2 ke dalam satu rute maka jarak yang akan dikunjungi adalah dari gudang ke customer 1 ke customer 2 dan dari customer
2 balik ke gudang.
Gudang
Customer 1 Customer 2
Customer 1 Customer 2
Gudang
Gambar 2.1 Perubahan yang terjadi dengan menggabungkan customer 1 dan customer 2 ke dalam satu rute.
Dari gambar di atas terjadi perubahan jarak adalah sebesar jarak kiri dikurangi total jarak kanan yang besarnya adalah :
2JG,1+2JG,2-[JG,1+j1,2+j2,G] =
JG,1+JG,2-J1,2 Dengan jarak x,y = y,x
Sx,y = JG,x+JG,y-Jx,y Di
mana :
Sx,y= Penghematan jarak savings yang diperoleh dengan menggabungkan rute x dan y menjadi satu
JG,x= Jarak dari gudang ke customer x JG,y= Jarak dari gudang ke customer y
Jx,y= Jarak dari customer x ke customer y Kemudian dibuat tabel matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua rute
yang berbeda.
Tabel 2.3 Matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua rute yang berbeda
Customer 1
Customer 2
Customer 3
Customer 4
...Customer n
Customer 1
Customer 2
Customer 3
Customer 4
- -
- Customer
n
Tabel 2.4 Langkah awal semua customer memiliki rute terpisah
PabrikGudang Customer
1 Customer
2 Customer
3 Customer
4 ...Customer
n Customer
1 Rute
a Customer
2 Rute
b Customer
3 Rute
c Customer
4 Rute
d -
- -
Customer n
- -
- Rute z
Order A B
C D
N Unit
3. Mengalokasikan customer ke kendaraan atau rute
Pada langkah ini melakukan alokasi customer ke kendaraan atau rute dalam penggabungan rute customer, digabungkan sampai pada batas kapasitas truk atau
armada yang ada, dengan melihat nilai penghematan terbesar pada tabel matrik penghematan jarak. Misalkan didapat matrik penghematan jarak sebagai berikut :
Tabel 2.5 Semua customer memiliki rute terpisah
PabrikGudang Customer
1 Customer
2 Customer
3 Customer
4 Customer
1 Rute a
0.0 Customer
2 Rute b
14.8 0.0
Customer 3
Rute c 12.5
8.2 0.0
Customer 4
Rute d
24.9 12.9 12.6 0.0 Order
320 85 300 150
Dari tabel didapat penghematan terbesar pada customer 1 dan 4 sebesar 24.9 sehingga customer 1 dan 4 bergabung ke rute a diasumsikan kapasitas truk
memadai Tabel 2.6 Customer 4 masuk ke Rute a dan Customer 3 masuk ke Rute c
PabrikGudang Customer
1 Customer
2 Customer
3 Customer
4 Customer
1 Rute a
0.0 Customer
2 Rute b
14.8 0.0
Customer 3
Rute c 12.5
8.2 0.0
Customer 4
Rute d 24.91 12.92 12.6
0.0 Order
320 85 300 150
Selanjutnya dicari penghematan terbesar kedua didapatkan 12.9 Customer 2 dan 4 masuk ke rute b, dan begitu seterusnya hingga customer ke-n. Jika terdapat customer
yang sudah teralokasikan, tidak terjadi penggabungan kemudian didapatkan jumlah rute sesuai dengan kapasitas armada yang ada dan penghematan jarak alokasi dari
pabrik ke customer. 4. Mengurutkan
Customer tujuan dalam rute yang sudah terdefinisi Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan urutan
kunjungan , namun pada penelitian ini menggunakan metode Nearest Neighbor. Metode Nearest Neighbor merupakan metode pengurutan kunjungan yang
menambahkan customer yang akan dikunjungi terakhir. Misalkan diketahui 3 customer dalam rute 1, customer 1 memiliki jarak terdekat dengan gudang pabrik
dengan jarak 6.4, kemudian cari jarak customer terdekat dengan customer 1 didapat customer 3 dengan jarak 6.7 dan terakhir yang dikunjungi adalah customer 2
kemudian kembali ke gudang.. Gudang-Customer1-Customer3-Customer2- Gudang. Jika kebetulan menghasilkan rute dengan jarak yang sama maka dipilih
total jarak yang minimum. Dengan dilakukan penyelesaian permasalahan tersebut menggunakan metode
savings matrix, maka dapat dihasilkan jalur distribusi yang optimal dengan biaya transportasi yang lebih efesien.
2.4 Metode General Assignment