Pengertian Klasifikasi Penyakit ISPA

2.5. Daerah Rawan Bencana

Daerah rawan bencana adalah daerah yang memiliki kondisi atau karekteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu BNPB, 2008.

2.6. Penyakit Pasca Bencana

Rusaknya lingkungan akibat bencana dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat seperti rusaknya sarana air bersih, sarana jamban, munculnya bangkai dan vektor penyebar penyakit yang merupakan beberapa potensi timbulnya beberapa penyakit menular yang potensial menimbulkan kejadian luar biasa. Bencana selalu menimbulkan masalah kesehatan pada masyarakat baik secara langsung maupun mengakibatkan kerusakanperubahan lingkungan. Masalah kesehatan akibat bencana harus dapat diminimalkan sehingga tidak menimbulkan bencana lain.

2.7. ISPA

2.7.1. Pengertian

ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiraiory Infections ARI. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut Indah, 2005: Universita Sumatera Utara 1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak dengan baik sehingga menimbulkan gejala penyakit. 2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan di bawah termasuk jaringan paru-paru dan organ adeksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru-paru termasuk dalam saluran pernafasan respiration tract 3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolong pada ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih jenis virus, bakteri dan riketsia serta jamur. Virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus termasuk didalamnya virus influensa, virus para-influensa dan virus campak, dan adenovirus. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Bordetella Pertussis, dan Korinebakterum Difteria Achmadi, dkk, 2004. Universita Sumatera Utara

2.7.2. Klasifikasi Penyakit ISPA

Penyakit ISPA dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Pneumonia berat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam chest indrawling. 2. Pneumonia : ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat. 3. Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa nafas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA. Klasifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun. Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada 2 klasifikasi penyakit yaitu : 1. Pneumonia berat : perlu diisolasi, dijumpai retraksi dinding dada pada bagian bawah atau nafas cepat. Batas nafas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 60 kali per menit atau lebih. 2. Bukan pneumonia : batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah atau nafas cepat. Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu : 1. Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik nafas pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta. Universita Sumatera Utara 2. Pneumonia : bila disertai nafas cepat. Batas nafas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih. 3. Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada nafas cepatRasmaliah, 2004.

2.7.3. Etiologi ISPA

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

2 66 76

Pengetahuan dan Kepatuhan Keluarga dalam Perawatan Penyakit ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Dumai Tahun 2012

3 57 76

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Hubungan Karakteristik Individu dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Amplas Tahun 2005

6 50 96

Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Medan

17 141 71

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Penanggulangannya

0 38 8

ANALISIS MODEL EPIDEMI SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA), RECOVERED) PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA).

1 9 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pencegahan Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar tahun 2013

0 2 35

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Pencegahan Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar tahun 2013

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Medan Tahun 2002-2012

0 0 14