3 Ketepatan Waktu
Setiap pekerjaan memilih karakteristik yang berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, akrena memiliki
ketergantungan atas pekerjaan lainnya. 4
Kehadiran Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari
kerja seminggu. Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
5 Kemampuan Kerjasama.
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkun harus diselesaikan oleh dua orang
karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerjasama antar karyawan sangat dibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya
bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
2.3. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengenai analisis pengaruh motivasi, disiplin dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan unit Sintelis PT. Kereta Api
persero Daop 3 Cirebon, yang menjadi variabel independen adalah disiplin yang meliputi variabel disiplin_preventive, disiplin_corrective dan
disiplin_progresive. Sedangkan variabel dependennya adalah variabel kinerja karyawan. Displin kerja merupakan fungsi operarif manajemen
sumber daya manusia yang terpenting, karena semakin disiplin karyawan semakin tinggi kinerja karyawan, begitu juga dengan lingkungan kerja dan
motivasi, dengan lingkungan kerja yang memadai dan kondusif akan mendorong ke arah pencapaian kinerja yang baik dan tentu akan memotivasi
untuk berprestasi.
Sugiono 1999:47 mengemukakan bahwa kerangka berpikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, maka dari itu peneliti menggambarkan bentuk
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Analisis Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Unit Sintelis Pt. Kereta Api Persero Daop 3
Cirebon.
2.4. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel adalah definisi yang menjadikan variabel- variabel yang diteliti menjadi operasional dalam kaitannya dengan proses
pengukuran variabel-variabel tersebut. Menurut hubungan satu variable dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian
dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut Sugiyono 2009:39 1.
Variabel Independent, disebut juga variabel bebas yang merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
Variabel X Disiplin:
1 Disiplin Preventif 2 Disiplin Corrective
3 Disiplin Progressive
Simamora, 1997:746
Variabel Y Kinerja Karyawan:
1. Jumlah Pekerjaan 2. Kualitas Pekerjaan
3. Ketepatan Waktu 4. Kehadiran.
5. Kemampuan Kerjasama
Wilson Bangun. 2012:231
atau timbulnya variabel dependen terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu variabel X Disiplin Kerja.
2. Variabel Dependent, disebut juga variabel terikat yang merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel Y Kinerja Pegawai
Untuk operasional penelitian, variabel-variabel diatas dan sumber perolehan datanya disusun pada table berikut:
Tabel 2.1 Operasional Variabel
VARIABEL DEFINISI VARIABEL
INDIKATOR SKALA
Disiplin Kerja X
Kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Simamora, 1997:746
1. Disiplin Preventif
2. Disiplin Korektif
3.
Disiplin Progresif Ordinal
Kinerja Pegawai Y
Kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dari tanggung jawab yang diberikannya.
Wilson Bangun. 2012:231 1.
Jumlah Pekerjaan 2.
Kualitas Pekerjaan
3. Ketepatan Waktu
4. Kehadiran.
5. Kemampuan
Kerjasama
Ordinal
2.5. Hipotesis