Menurut Djojonegoro 1998:78 pendidikan sistem ganda pada dasarnya adalah suatu penyelenggaraan pendidikan, yang
mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan teori di sekolah dengan kegiatan pendidikan praktik di industri.
Berdasarkan pada pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian PSG, adalah program pendidikan keahlian profesional yang
memadukan antara program yang diajarkan disekolah dengan program penguasaan keahlian disesuaikan dengan kurikulum, yang dirancang dan
dilaksanakan bersama oleh SMK dan dunia industri untuk mewujudkan link and match.
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
Tujuan dari PSG menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1997:3 adalah sebagai berikut:
a meningkatkan mutu relevan pendidikan kejuruan melalui peran serta instansi pasangan.
b menghasilkan tamatan yang memiliki keahlian dan kualitas yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan di lapangan kerja. c menghasilkan tamatan yang memiliki sikap yang menjadi bekal
dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan d memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang
ada.
3. Ciri- Ciri Pendidikan sistem Ganda
Menurut Djoyonegoro keterlibatan dunia industri tidak hanya terbatas sebagai pihak penerima siswa untuk praktik kerja lapanga n, tetapi kedua
belah pihak ikut bertanggung jawab bersama dalam perancangan program sekaligus memberikan penilaian kepada siswa. Selama berada di industri
para siswa yang menjadi peserta pendidikan sistem ganda akan bekerja dan menaati peraturan, disiplin sama seperti pekerja lainnya. Hal ini bisa
memberikan peluang kepada mereka untuk dapat menghayati tata nilai yang ada dilingkungan kerja.
4. Program Pendidikan Sistem Ganda
Khusus untuk program Pendidikan Sistem Ganda pada SMK, isi atau materi program pendidikan dan pelatihan itu tidak lepas dari
pertimbangan isi atau materi kurikulum yang berlaku secara utuh, yaitu terdiri atas tiga kompone n besar program pendidikan
Wena,1996:31 adalah sebagai berikut. 1. Komponen pendidikan umum normatif, dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi warga yang baik, yang mewakili watak dan kepribadian sebagai warga negara dan
bangsa Indonesia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Komponen pendidikan dasar adaptif, untuk memberikan bekal penunjang bagi pengusaha keahlian profesi dan bekal
kemampuan pengembangan diri untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Komponen pendidikan dan pelatihan kejuruan, berisi materi yang berkaitan dengan pembentukan kemampuan keahlian
tertentu, sesuai dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu sesuai program studi masing- masing untuk bekal
memasuki dunia kerja. Komponen Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan dapat dirinci lebih lanjut menjadi beberapa sub
komponen Depdikbud :1994:10-11. a Teori kejuruan, untuk membekali pengetahuan tentang
teori kejuruan bidang keahlian yang bersangkutan. b Praktek dasar kejuruan, yaitu berupa la tihan dasar
untuk menguasai dasar-dasar teknik bekerja secara baik dan benar sesuai dengan persyaratan keahlian profesi.
c Praktek keahlian produktif, yaitu berupa kegiatan bekerja langsung secara program dalam mencapai
tingkat keahlian dan sikap kerja profesional.
5. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyusun