4.5.3 Selisih nilai skor rata-rata berdasarkan masing-masing aspek kompetensi
Tabel 15 Selisih nilai kompetensi pekerja bidang penyaradan antara penilaian pekerja dengan penilaian berdasarkan standar ILO
Nilai skor rata-rata Tingkat
Pemahaman K3 Knowledge Skill Attitude
Penilaian Pekerja 3,1
3,7 3,5 3,6
Penilaian Berdasarkan Standar ILO 2,7
3,6 3,5 3,3
Selisih Skor Nilai -0,4
-0,1 0,0 -0,3
Dari data yang disajikan pada Tabel 15 diketahui bahwa selisih skor nilai untuk pemahaman K3 secara umum yaitu -0,4 dengan penilaian berdasarkan
standar ILO sebesar 2,7 dan masuk kedalam rentang skala cukup. Untuk knowledge sendiri memiliki nilai selisih skor -0,1 dengan penilaian berdasarkan
standar ILO sebesar 3,6 dan ini menyatakan bahwa untuk knowledge sudah termasuk ke dalam rentang skala mengetahui. Sedangkan pada skill pekerja untuk
bidang penyaradan sendiri memiliki nilai selisih sebesar 0,0 dimana antara penilaian pekerja dengan standar ILO memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 3,5
dan termasuk kedalam rentang skala mampu. Pada aspek kompetensi attitude selisih dari penilaian berdasarkan standarisasi ILO dengan penilaian pekerja
sebesar -0,3 dimana penilaian menggunakan standar ILO sendiri memiliki nilai 3,3 dan masuk kedalam rentang skala cukup. Yang perlu menjadi prioritas untuk
ditingkatkan yaitu pada kompetensi attiude pekerja. Tanpa terkecuali kompetensi lainnya tetap harus dipertahankan.
4.5.4 Hasil uji korelasi Spearman
Uji korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang nyata antara aspek-aspek knowledge, skill, dan attitude dari
masing-masing bidang pekerjaan. Nilai dari korelasi Spearman dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang saling terkait, hal ini berarti bahwa satu variabel
saling berhubungan atau mempengaruhi variabel lainnya Tabel 16.
Tabel 16 Hasil uji korelasi Spearman penyaradan Korelasi
Spearman Nilai
Knowledge Skill Attitude
penyaradan knowledge
koefisien korelasi 1,000
0,810 0,345
sig. 2-tailed
. 0,005
0,329 N
10 10 10 skill
koefisien korelasi
0,810 1,000 0,317
sig. 2-tailed 0,005
. 0,372 N
10 10 10 attitude
koefisien korelasi
0,345 0,317 1,000
sig. 2-tailed 0,329 0,372 .
N 10 10 10
Korelasi signifikan pada taraf nyata 0.05 2-tailed Keputusan diambil dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:
- angka probabilitas sig.2-tailed nilai Alpha 0.05 maka Ho diterima -
angka probabilitas sig. 2-tailed nilai Alpha 0.05 maka Ho ditolak
Perhitungan SPSS 13.0 for windows, menunjukkan bahwa terdapat bukti hubungan yang nyata pada selang kepercayaan 95 antara knowledge dan skill
dari bidang pekerjaan penyaradan dengan nilai korelasi Spearman = 0,810 dan nilai Sig.2-tailed = 0,005 nilai Alpha = 0,05 dengan demikian keputusan
yang diambil yaitu tolak Ho. Dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang saling berhubungan pada bidang penyaradan yaitu antara aspek knowledge dan
skill. Dari uji statistik yang ada menggunakan uji statistik Wilcoxon pada
penyaradan perbandingan antara penilaian pekerja dengan penilaian menggunakan standar ILO terdapat perbedaan yang nyata pada aspek kompetensi attitude
dengan nilai 0,006 dimana nilai skor rata-rata sebesar 3,3 dan memiliki selisih nilai -0.3 dengan rentang skala masuk kedalam rentang skala cukup. Penilaian
menurut pekerja sebesar 3,6 padahal jika diukur menggunakan standar ILO nilainya sebesar 3,3 sehinga disini terjadi gap, pekerja merasa mereka sudah
masuk kedalam kategori yang baik, padahal tidak demikian. untuk merubah attitude dapat dilihat menggunakan uji korelasi Spearman. Sama seperti
penebangan hal-hal yang perlu dilakukan dalam merubah attitude pekerja yaitu dengan upaya-upaya seperti berikut:
1. Penerapan peraturan dan tata tertib secara tegas oleh perusahaan. Seperti penerapan sanksi yang tegas, penerapan reward dan punishmet.
2. Perlunya pengawasan yang berkelanjutan dari mandor ataupun supervisor. 3. Perlu adanya konsultasi, motivasi, dan kesadaran dari pekerja akan pentingnya
perlindungan K3. 4. Pelatihan dalam menggunakan alat berat sesuai dengan aturan yang yang telah
ditetapkan.
4.6 Kegiatan Pengangkutan