Produktivitas Padi HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Produktivitas Padi

Produktivitas tanaman dapat diukur dari beberapa komponen diantaranya hasil panen tonha, persentase gabah isi dan hampa, dan bobot gabah 1000 butir. Secara umum hasil produksi padi pada penelitian ini adalah 5.08 tonha untuk petak sawah berjarak pematang 4 m dan 4.96 tonha untuk petak sawah berjarak pematang 8 m. Bila dilihat perbandingan hasil kedua perlakuan tersebut memang tidak terlalu berbeda jauh namun pengaruh modifikasi jarak pematang sawah yang dibuat terhadap hasil yang didapat cukup berpengaruh karena hasil pada petak sawah berjarak pematang sempit terbukti lebih tinggi dibandingkan petak sawah berjarak pematang lebar Gambar 7. Gambar 7. Produktivitas padi tonha pada petak sawah berjarak pematang 4 m dan 8 m. Produktivitas tanaman dapat juga dilihat dari persentase gabah isi dan hampa serta bobot dari 1000 butir gabah. Persentase gabah isi pada petak sawah berjarak pematang 4 m sebesar 82.64, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan petak sawah berjarak pematang 8 m yaitu sebesar 76.39 . Sebaliknya, persentase gabah hampa pada petak sawah berjarak pematang 8 m lebih tinggi dibandingkan petak sawah berjarak pematang 4 m yaitu masing-masing sebesar 23.61 dan 17.36 Gambar 8. Tingginya jumlah gabah hampa dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Siregar 1981, kekurangan air pada waktu tanaman padi mulai berbulir bisa menimbulkan matinya primordia ataupun jika primordia tidak mati, bakal bulir gabah akan banyak mengalami kekurangan zat hara sebagai sumber makanan yang menyebabkan bulir gabah menjadi hampa. Selain itu, tingginya jumlah gabah hampa dapat juga disebabkan oleh serangan hama walang sangit pada lahan penelitian saat fase keluar malai sampai matang susu. Sementara untuk bobot dari 1000 butir gabah pada petak sawah berjarak pematang 4 m lebih tinggi dari petak sawah berjarak pematang 8 m yaitu masing- masing sebesar 26.87 gram dan 26.29 gram Gambar 9. Suplai hara N, P, dan K bagi tanaman padi dapat mempengaruhi bobot 1000 butir gabah yang dihasilkannya. Unsur N pada pertanaman dibutuhkan untuk menaikkan jumlah bulir tiap malai dan meningkatkan bobot gabah, sedangkan unsur P berperan dalam suplai dan transfer energi seluruh proses biokimia tanaman padi, salah satunya yaitu mempercepat proses pemasakan dan mendorong perkembangan gabah sehingga memberi nilai yang tinggi terhadap kualitas dan bobot gabah De Datta, 1981. Sementara unsur K dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan sel, pembentukkan gula, zat tepung, dan protein sehingga akan dihasilkan bobot 1000 butir gabah yang lebih tinggi apabila unsur tersebut tersedia secara berimbang pada tanaman Taslim et al., 1993. Hasil yang telah dipaparkan tersebut, dapat membuktikan kembali bahwa produktivitas hasil produksi pada petak dengan jarak pematang 4 m lebih baik dibandingkan petak dengan jarak pematang 8 m. Gambar 8. Rata-rata gabah isi dan hampa pada petak sawah berjarak pematang 4 m dan 8 m. Gambar 9. Bobot gabah 1000 butir di petak sawah berjarak pematang 4 m dan 8 m.

4.3. Hama Tanaman Padi