2.4.4. Manfaat Metode S.R.I.
Secara umum manfaat dari penanaman padi dengan metode S.R.I. adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan air untuk sistem irigasinya lebih hemat 70 – 80 dibanding
dengan penanaman konvensional, sebab metode S.R.I. tidak menghendaki penggenangan air yang berlebihan macak-macak.
b. Mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang, sebab metode
S.R.I. terbukti mampu memulihkan kesehatan dan kesuburan tanah serta mampu menciptakan keseimbangan ekologi tanah.
c. Membuka lapangan pekerjaan di pedesaan sehingga mampu mengurangi
jumlah pengangguran serta meningkatkan penghasilan keluarga petani. d.
Menghasilkan produksi beras yang terbebas dari residu kimia sehingga kesehatan para konsumen pun terjamin.
e. Mampu membentuk petani mandiri yang dapat meneliti serta menjadi ahli
di lahannya sendiri. Tidak bergantung pada pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka.
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan April sampai bulan Agustus 2010. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan NOSC Nagrak Organic S.R.I.
Center di Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dan di Laboratoriun Bioteknolgi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Lahan percobaan NOSC untuk penanaman padi dan pengambilan contoh tanah sedangkan Laboratorium
Bioteknologi Tanah untuk pengamatan lebih lanjut contoh tanah yang diambil dalam mengetahui jumlah, biomassa, dan keragaman fauna tanah.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tanaman padi varietas Ciherang, benih kedelai varietas Wilis, pupuk organik kompos,
pupuk anorganik Urea dengan kadar N-Total 46.77, SP-36 dengan kadar P 36.84 , KCl dengan kadar K 60.73 , etilen glikol, alkohol 70 , dan pestisida
nabati. Alkohol 70 dan etilen glikol merupakan bahan kimia utama yang digunakan untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi fauna tanah. Bahan-bahan
yang digunakan sebagai campuran untuk membuat pestisida nabati yaitu daun mindi, daun sirsak, lengkuas, dan tembakau batangan.
Sementara alat
yang digunakan
Berlese Funnel
Extractor, Stereomikroskop, termometer, alat penyaring berukuran 2 mm, alat pemukul palu
kayu besar, alat penjepit pinset, arit, sabit, dan landakan alat untuk membalik tanah. Berlese Funnel Extractor Gambar 1 merupakan serangkaian alat yang
digunakan untuk mengekstrak dan mengumpulkan fauna tanah. Alat ini terdiri dari pipa paralon berdiameter 20 cm, corong plastik berukuran besar, kain kasa
berukuran 2 mm, kain penutup, lampu, dan botol penampung dengan diameter 6 cm.