Kerangka Pemikiran Penelitian PERSAINGAN PASAR DAN PERTUMBUHAN INDUSTRI: SEBUAH KAJIAN TEORI

45 menghitung lebih jauh seberapa sensitif respon tersebut sehingga dapat digunakan untuk menyimpulkan ada tidaknya market boundary yang jelas antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Temuan lain studi Kasri dan Kassim 2007 juga sebenarnya tidak begitu mengejutkan tetapi sangat penting untuk mengkonfirmasi pandangan umum, yaitu terjadi co-movement antara tingkat bunga dan tingkat bagi hasil riil. Hal ini menunjukkan perbankan syariah, diakui atau tidak, terbukti masih melakukan referensi terhadap tingkat bunga dalam menentukan tingkat bagi hasil. Akibatnya tidak terlalu mengherankan banyak kalangan masyarakat yang masih melihat bank syariah tidak lain dari bank yang beroperasi berdasarkan tingkat bunga namun dengan baju syariah. Hal ini juga ditemukan oleh Chong and Liu 2009 di Malaysia.

3.4. Kerangka Pemikiran Penelitian

Penelitian ini dimotivasi oleh relatif rendahnya pertumbuhan pangsa pasar industri perbankan syariah di Indonesia dibandingkan dengan ekspektasi awal berdasarkan potensi pasar yang tersedia di Indonesia. Pertanyaan besarnya adalah kenapa potensi pasar yang demikian besar tidak dapat secara cepat dikonversi menjadi pangsa pasar yang riil? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia. Pertumbuhan industri merupakan salah satu ukuran kinerja industri sehingga paradigma SCP yang melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja suatu industri dapat digunakan sebagai kerangka analisis. Untuk melengkapi kerangka analisis yang seringkali diabaikan dalam pendekatan SCP, maka model analisis industri dari Porter akan diintegrasikan untuk 46 merancang model untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut. Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian ini disajikan pada Gambar 4. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengkaji dinamika struktur pasar industri perbankan syariah dan faktor-faktor yang membentuknya. Pada bagian ini akan dikaji perkembangan tingkat konsentrasi pelaku perbankan syariah di Indonesia sejak awal berdirinya sampai tahun 2010. Indikator seperti Rasio Konsentrasi akan digunakan untuk melihat tingkat konsentrasi tersebut. Sebagai asumsi awal, industri perbankan syariah dianggap terpisah dengan pasar perbankan konvensional. Namun secara empiris, asumsi ini akan diuji dengan melihat apakah ada hubungan tingkat dana pihak ketiga pada perbankan syariah dengan tingkat bunga riil pada perbankan konvensional. Hasil uji ini akan digunakan untuk menyimpulkan apakah berdasar memisahkan industri perbankan syariah dari industri perbankan secara keseluruhan. Keterangan: merupakan variabel dependen yang digunakan. Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian Tingkat Persaingan Industri Pertumbuhan Industri Total Aset Tingkat Keuntungan Nilai Dana Pihak Ketiga Rate of Return Bank Syariah Konsentrasi Pasar Market Boundary Total Revenue Tingkat Bunga Bank Konvensional Variabel Makroekonomi Biaya-biaya Input Faktor Spesifik Bank Pangsa Pasar 47 Jika hipotesis bahwa pasar perbankan syariah merupakan pasar yang terpisah dari industri perbankan secara keseluruhan dapat diterima, maka informasi tentang konsentrasi pasar dan pangsa pasar akan dapat digunakan sebagai faktor penjelas kinerja industri secara keseluruhan. Sebaliknya jika tidak cukup bukti untuk memperlakukan perbankan syariah sebagai industri yang terpisah, maka informasi tentang konsentrasi pasar dan pangsa pasar tidak akan bermakna banyak. Kajian lebih mendalam dengan memasukkan variabel dummy ukuran bank syariah yang memisahkan antara kelompok bank syariah yang dominan dengan bank syariah yang kecil akan dilakukan untuk melihat apakah kecenderungan umum tidak terpisahnya pasar terjadi pada seluruh bank atau hanya pada bank yang tidak mempunyai pangsa pasar yang dominan. Variabel dummy kelompok bank berdasarkan jenis bank seperti antara BUS dan UUS, Bank Nasional atau BPD, serta pengelompokan lain juga akan diuji. Pada saat yang sama dinamika perilaku bank dalam industri perbankan syariah juga akan dikaji secara deskriptif maupun melalui berbagai pendekatan kuantitatif. Pendekatan non-struktural dengan model Panzar dan Rosse akan digunakan untuk melihat tingkat persaingan industri industri perbankan syariah. Karena bersifat non-struktural, maka model ini tidak tergantung kepada hasil uji pada kajian struktur pasar sebelumnya. Hasil model ini akan menjadi substitusi jika kajian pendekatan struktural tidak dapat dilakukan dengan hasil yang meyakinkan karena tidak jelasnya market boundary. Seandainya kajian struktural dapat digunakan, maka hasil kajian model P-R ini akan memperkaya informasi tentang tingkat persaingan yang terjadi dalam industri yang hanya secara implisit dapat dilihat pada hubungan struktur pasar dan kinerja. Dalam model P-R ini pada dasarnya akan dilihat tingkat elastisitas tingkat penerimaan bank syariah 48 terhadap perubahan tingkat biaya input yang dikeluarkan oleh bank. Dari angka elastisitas akan dihitung H-statistic yang menjadi dasar pengkategorian tingkat persaingan industri. Pada bagian akhir, tingkat pertumbuhan aset industri perbankan syariah sebagai salah satu indikator kinerja yang menjadi fokus kajian ini akan dikaji dengan melihat berbagai determinan yang mempengaruhinya. Secara kelompok besar ada tiga tingkatan faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan tersebut. Kelompok pertama adalah faktor-faktor spesifik internal di tingkat perbankan. Berbagai variabel yang terdapat dalam laporan keuangan perbankan akan diuji signifikansi dan arah pengaruhnya terhadap tingkat pertumbuhan aset. Kelompok kedua adalah variabel di tingkat industri yang mencakup tingkat persaingan antar bank maupun dengan perbankan konvensional yang dihipotesakan sebagai produk subsititusi. Variabel apa yang dapat dimasukkan sangat tergantung pada hasil kajian dinamika struktur pasar pada bagian pertama. Kelompok variabel yang ketiga adalah kelompok variabel kebijakan pemerintah dan makroekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang secara teoretis dan empiris memang diduga berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan industri . Berdasarkan hasil-hasil beberapa model yang dirumuskan di atas akan dirumuskan berbagai implikasi dalam bentuk alternatif kebijakan yang dapat dipertimbangkan baik oleh masing-masing perbankan syariah, industri perbankan syariah secara bersama-sama maupun oleh pemerintah untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan industri. Kebijakan yang dirumuskan hanya sampai pilihan kebijakan, belum sampai rekomendasi prioritas dan analisis dampak. 49

IV. METODE PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan teori dan kajian empiris terdahulu, maka Bab ini akan diawali dengan beberapa rumusan hipotesis yang akan diuji. Hipotesis ini akan memandu perumusan model analisis yang akan digunakan dan disajikan pada sub-bab berikutnya. Jenis dan sumber data serta metode pengolahannya akan menjadi menutup Bab.

4.1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan duji dalam penelitian ini adalah: 1. Tingkat bunga bank konvensional tidak mempengaruhi tingkat dana pihak ketiga di perbankan syariah. Hipotesis ini untuk menguji apakah industri perbankan syariah merupakan industri yang terpisah dari industri perbankan konvensional. Jika tingkat bunga bank konvensional berpengaruh signifikan terhadap tingkat dana pihak ketiga pada bank syariah, maka industri bank syariah berarti berada dalam satu pasar dengan perbankan konvensional. Namun demikian, penerimaan hipotesis 1 ini perlu didalami lebih lanjut dengan melihat kemungkinan perbedaan antara bank syariah besar dengan bank syariah yang kecil mengingat industri perbankan syariah mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi karena didominasi oleh hanya dua bank besar. Bisa jadi secara keseluruhan dana pihak ketiga industri perbankan syariah dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat bunga bank konvensional, tetapi hal itu tidak terjadi pada bank-bank syariah yang besar atau terjadi dengan sensitivitas yang lebih rendah. Untuk itu beberapa variabel dummy kelompok bank berdasarkan jenis dan nilai asset akan dimasukkan ke dalam persamaan.