Jenis dan Sumber Data

61 penerapan UU No 212008 dan depresiasi rupiah secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan industri.

4.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini sebagian besar adalah data sekunder bank syariah baik yang merupakan Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah baik pada tingkat industri maupun tingkat individual berdasarkan laporan bank kepada Bank Indonesia. Sebagian kecil sisanya adalah berbagai data pendukung dan data makroekonomi yang diambil dari BPS, World Bank dan IMF. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Walaupun industri perbankan syariah sudah dimulai pada tahun 1992, tetapi data yang reliabel dan tersedia di Bank Indonesia baru mulai sejak tahun 1995. Namun demikian, data-data sejak tahun 1995 tidak selalu konsisten tersedia untuk semua variabel yang diperlukan pada semua bank. Akhirnya karena keterbatasan katersediaan beberapa data tertentu yang diperlukan didapatkan panel data balanced yang paling optimal diperoleh seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah dan Nama Bank serta Jumlah Observasi yang Digunakan dalam Model No Model Jml. Bank Jml. Obs Nama Bank 1 Persamaan DPK 6 36 BMI, BSM, Mega Syariah, BRI Syariah, Syariah Bukopin, DKI Syariah 2 Persamaan Keuntungan 11 66 BMI, BSM, Mega Syariah, BRI Syariah, Syariah Bukopin, Permata Syariah, CIMB Niaga, BTN Syariah, DKI Syariah, Sumut Syariah, 62 Kalbar Syariah 3 Persamaan Penerimaan Total 10 60 BMI, BSM, Mega Syariah, BRI Syariah, Syariah Bukopin, Permata Syariah, CIMB Niaga, BTN Syariah, DKI Syariah, Sumut Syariah 4 Persamaan Total Aset 6 36 BMI, BSM, Mega Syariah, BRI Syariah, Syariah Bukopin, DKI Syariah Dari Tabel 4 terlihat bahwa terdapat ukuran panel data yang berbeda untuk mengestimasi model yang berbeda kecuali untuk persamaan DPK dan persamaan Total Aset. Perbedaan panel data ini terpaksa ditempuh karena ada beberapa variabel yang ketersediaannya tidak konsisten pada beberapa bank tertentu. Untuk persamaan 1 dan 4 hanya dapat menggunakan data 6 bank karena tidak tersedianya data real rate of return RR secara konsisten untuk tahun 2005-2010 pada bank syariah selain dari keenam bank tersebut. Rincian keseluruhan database yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel Lampiran 1. Walaupun tidak seluruh BUS dan UUS dimasukkan ke dalam observasi, hasil yang diperoleh diperkirakan cukup mewakili berbagai keragaman yang ada pada industri perbankan syariah. Untuk panel data yang paling kecil persamaan 1 dan 4, sampel mencakup BUS BMI, BSM dan BSMI dan UUS Bank DKI Syariah, Bank BRI Syariah dan Bank Syariah Bukopin, BPD dan Bank dengan cakupan nasional, Bank yang mempunyai induk bank konvensional dan yang tidak BMI dan Bank besar serta bank kecil. Terlepas dari berbagai keragaman yang dapat dicakup, panel ini juga diperkirakan akan cukup mewakili industri karena dua bank yang dominan masuk dalam observasi.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data