dimana nilai pembiayaan yang dberikan tergantung kepada jumlah modal ataupun dana yang dimiliki untuk disalurkan. PT. Tamsan Dharma tidak
memiliki target yang spesifik karena ketika dana segar datang dari pihak ketiga cair, perusahaan mampu menyalurkannya dalam waktu yang singkat.
Contohnya ketika mendapatkan dana dari bank “x” sebesar 2 Milyar rupiah sebanyak 1,8 Milyar langsung disalurkan kepada salah satu perusahaan
otomotif terbesar di Jakarta. Namun kesulitan terjadi pada tahun 2006, ketika salah satu nasabah besar PT. Tamsan Dharma kesulitan untuk
melakukan pembayaran angsuran dan ketika itu harga mobil sudah berada jauh di bawah nilai pembiayaannya. Pada akhirnya kendaraan ditarik dan
sebelum dijual kendaraan tersebut dioperasikan dan dikelola sendiri oleh PT. Tamsan Dharma, namun tidak berhasil sehingga menimbulkan kerugian
yang sangat besar dan juga menimbulkan ketidakpercayaan dari pihak bank untuk menambah pinjaman baru.
4.4. Kajian Strategi Perusahaan 4.4.1. Kajian Strategi Internal Perusahaan
1. Indentifikasi Faktor Internal
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan berupa kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang berpengaruh
terhadap pengembangan usaha leasing, maka selanjutnya diidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahannya. Hasil analisis tersebut akan
digunakan untuk menetapkan posisi perusahaan dengan menggunakan matrik internal-eksternal IE Matriks yang akan dipetakan posisi suatu
perusahaan dalam suatu diagram. Setelah mengetahui posisi perusahaan, selanjutnya hasil analisis tersebut digunakan untuk merumuskan alternatif
strategi bisnis ke dalam analisis SWOT Rangkuti,1998. Berikut ini akan dianalisis mengenai kekuatan dan kelemahan PT. Tamsan Dharma.
a. Kekuatan
1 Pangsa Pasar
Dengan semakin banyaknya perusahaan leasing yang melayani nasabah yang menginginkan untuk mendapatkan
kendaraan ataupun modal kerja membuat manajemen untuk
memfokuskan diri pada pasar yang terbatas yaitu kendaraan niaga angkot, elf, bus ¾ AKDP [Antar Kota Dalam Propinsi], bus
AKAP[Antar Kota Antar Propinsi]. Selain itu, pada saat perusahaan lain membatasi tahun kendaraan yang dapat digunakan
sebagai agunan biasanya tahun 2000 keatas, PT. Tamsan Dharma memberanikan diri untuk membiayai kendaraan-kendaraan tua,
bahkan untuk kendaraan tahun 1980an Tabel 10.. Kebijakan ini diambil karena menurut pengalaman manajemen mereka yang
menggantungkan penghasilan keluarganya pada usaha kendaraan niaga akan lebih berusaha untuk melunasi pinjamannya dengan
kekhawatiran apabila kendaraan ditarik maka mereka akan kesulitan secara finansial.
Tabel 10. Data Konsumen dengan Kendaraan Tua yang dibiayai PT. Tamsan Dharma
No. Nama
Jenis dan tahun kendaraan Jumlah
Konsumen Pembiayaan
1 CV. CK
Bus Mercedes Benz 1997 130,000,000
2 H. Nurdin
Jeep Chvrolet Trooper 1995 100,000,000
3 Ruhyan S
Isuzu Panther 1997 Chevrolet Trooper 1995 100,000,000
4 Edi S
Angkot Daihatsu 1996 30,000,000
5 Jasa S
Toyota Kijang 1996 60,000,000
6 Ny. Marili
Angkot Daihatsu Zebra 1996 35,000,000
7 Sampang L.G.
Mikrolet Toyota Kijang 1996 50,000,000
8 Marolop P
Isuzu Elf 1981 1986 20,000,000
9 Djaian R
Mitsubishi Colt 1995 50,000,000
10 Bonar N
Isuzu Elf 1982,1985 1988 110,000,000
11 Robert P
Isuzu Elf 1983 Mitsubishi Microbus 1981 40,000,000
12 Mansyur B.A.M Isuzu Elf 1981 1983
30,000,000 13
Ridwan S Suzuki Carry Angkot 1992
25,000,000 14
E. Sutjiawan Hino RK 1995
180,000,000 15
Charles W.S Isuzu Elf 1981 Angkot Suzuki Carry 1995
80,000,000 16
Pangihutan N Isuzu Elf 1981 19982
30,000,000 17
Torang O Isuzu Elf 1981
15,000,000
2 Bunga yang kompetitif
Bunga yang diberikan untuk pembiyaaan kendaraan- kendaraan tua sangat bersaing yang berkisar antara 16-18 flat
p.a. Nasabah yang mengambil pinjaman dari PT. Tamsan Dharma biasanya merupakan nasabah dari leasing atau BPR Bank
Perkreditan Rakyat yang memberikan bunga yang lebih tinggi
berkisar 20-25 flat p.a. untuk kendaraan-kendaraan tua. Dengan bunga yang lebih rendah ini banyak nasabah yang memindahkan
pinjamannya kepada PT. Tamsan Dharma.
3 Biaya-biaya yang Lebih Ringan
Manajemen juga menerapkan kebijakan kepada nasabah yang telah disetujui pinjamannya dengan memberikan biaya-biaya awal
atas disetujuinya pinjaman dengan jumlah yang lebih kecil yaitu 1 dari jumlah pembiayaan untuk provisi, 3 biaya asuransi dan
Rp.500.000,- untuk biaya administrasi. Bila dibandingkan dengan perusahaan lain dimana biaya provisi 1 dan 3-6 biaya
administrasi dan biaya asuransi 3 tentunya biaya-biaya yang dibebankan kepada konsumen lebih meringankan.
4 Tenaga Kerja yang Profesional
PT. Tamsan Dharma mengelola dana untuk disalurkan kepada nasabahnya sekitar Rp.10 Milyar semenjak didirikan. Jumlah ini
masih dikategorikan kecil untuk sebuah perusahaan leasing, namun dengan karyawan hanya tiga orang membuat setiap karyawan
menguasai semua kegiatan yang dilakukan di dalam perusahaan mulai dari administrasi, pembukuan, marketing, survey hingga
penagihan kepada nasabah.
5 Brand Name Koperasi Dharma
Dengan bekerjasama dengan Koperasi Dharma yang merupakan salah satu koperasi karyawan Wilayah 10 Bank BNI
mampu menciptakan citra yang baik untuk PT. Tamsan Dharma. Dengan
mencantumkan nama
group Koperasi
Dharma meningkatan bonafiditas PT. Tamsan Dharma di mata nasabah
dimana nasabah merasa segan dan selalu berusaha agar angsuran dilakukan secara tepat waktu.
6 Pelayanan yang Baik terhadap Nasabah
Pelayanan yang diberikan terhadap pelangggan nasabah selalu dilakukan dengan baik dimulai dari penawaran pembiayaan
hingga angsuran dilunasi seluruhnya. Dalam tiap proses hingga
pencairan perusahaan menerapkan aturan agar tidak ada sama sekali pungutan-pungutan kepada nasabah selain yang ada dalam
kontrak perjanjian. Selain itu selalu diusahakan agar proses pemberian pinjaman dilakukan dengan waktu secepat mungkin.
b. Kelemahan