Berdasarkan hasil perhitungan di atas Pelayanan kepada nasabah diakui sebagai faktor paling penting dalam kegiatan usaha PT. Tamsan
Dharma dengan nilai skor 0.230 hal ini terkait pada tenaga kerja yang profesional 0,188. Ketertarikan nasabah terhadap pemberian bunga
yang diberikan oleh perusahaan nilai skor 0,188 kepada pangsa pasar yang lebih kepada kendaraan niaga nilai skor 0,204 juga merupakan
faktor pendukung dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya. Hal ini merupakan kekuatan perusahaan yang harus
dipertahankan untuk mencapai consumer satisfaction. Kurangnya Promosi merupakan kelemahan yang paling menonjol
dibandingkan dengan faktor kelemahan yang lain dengan nilai skor 0,151 dan hal ini tentunya disebabkan kerugian yang dialami oleh
perusahaan karena volume kredit macet yang besar 0,054, faktor pemberian dana yang terbatas kepada nasabah dengan nilai skor 0,093
dan pemberian pinjaman yang terbatas 0,117
4.4.2. Kajian Strategi Eksternal Perusahaan 1.
Indentifikasi Faktor Eksternal
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan yang meliputi peluang opportunities dan ancaman threats yang berpengaruh
terhadap pengembangan usaha leasing, maka selanjutnya diidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancamannya. Hasil analisis tersebut akan
digunakan untuk menetapkan posisi perusahaan dengan menggunakan matrik internal-eksternal IE Matriks yang akan dipetakan posisi suatu
perusahaan dalam suatu diagram. Setelah mengetahui posisi perusahaan, selanjutnya hasil analisis tersebut digunakan untuk merumuskan alternatif
strategi bisnis ke dalam analisis SWOT. Berikut ini akan dianalisis mengenai peluang dan ancaman PT. Tamsan Dharma.
a. Peluang
1 Kebutuhan Kendaraan Bermotor Meningkat
Dari tahun ke tahun penjualan kendaraan bermotor terus meningkat. Dalam kondisi keuangan global yang kurang baik,
kebutuhan kendaraan bermotor lebih banyak dimiliki secara kredit. Hal ini membuat suatu peluag bagi PT. Tamsan Dharma untuk
memperluas pangsa pasarnya bersaing dalam pembiayaan kendaraan bermotor pribadi.
2 Kerjasama dengan Dealer
Kerjasama dengan dealer lebih diarahkan untuk kerjasama secara avalist agar tidak menimbulkan kerugian di pihak PT.
Tamsan Dharma dimana tanggung jawab untuk menagih kepada nasabah dilakukan oleh dealer sehingga apabila terjadi kemacetan
dalam pembayaran angsuran kredit pihak dealer adalah pihak yang bertanggung jawab untuk melunasinya.
3 Kerjasama dengan Perusahaan lain.
Kerjasama dengan perusahaan lain dapat dilaksanakan dengan jalan menyediakan kendaraan operasional dengan sistem
leasing dimana diberikan layanan tambahan berupa service kendaraan secara berkala dan apabila angsuran telah selesai dapat
diberikan kembali opsi tambahan apakah kendaraan akan dijual atau disewakan kembali kepada perusahaan tersebut.
4 Pengadaan Dana dari Pihak Ketiga.
Kekurangan dana yang dialami dapat ditambahkan dengan menawarkan kepada pihak ketiga dengan jalan menjual saham atau
memberikan bunga yang kompetitif dibandingkan dengan bank sehingga PT. Tamsan Dharma dapat lebih banyak memiliki
kemampuan untuk mencari nasabah yang ingin dibiayai.
5 Pengadaan Dana dari Bank lain.
Selain dengan mencari dana dari pihak bank dengan jalan mencari pinjaman Kredit Modal Kerja KMK dengan jaminan aset
perusahaan atau pengurus, dapat dilakukan cara lain yaitu sistem chanelling dimana bank menyediakan dana dengan bunga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan rate bunga KMK dengan jaminan BPKB kendaraan nasabah. Nasabah yang diajukan kepada pihak
bank adalah nasabah yang telah disurvey sendiri oleh PT. Tamsan
Dharma dan apabila terjadi kemacetan sebelum angsuran selesai maka PT. Tamsan Dharma akan bertanggung jawab atas angsuran
yang tertunggak.
b. Ancaman