pendatang baru ke dalam suatu sektor, yaitu skala ekonomi, kecukupan modal, biaya peralihan, akses ke saluran distribusi, ketidakunggulan biaya independen
dan peraturan pemerintah.
4.1.2 Analisis Perilaku Sektor dalam Sektor Pertambangan Non-Migas
Perilaku perusahaan di pasar merupakan kebijakan perusahaan tentang produk dan jasa dari barang yang dijual tersebut sebagai akibat dari struktur pasar
yang dihadapinya, termasuk didalamnya kemungkinan adanya perubahan kebijakan yang dibuat sebagai reaksi terhadap kebijakan produk dan harga yang
dibuat oleh pesaing,. Analisis perilaku pasar dilakukan secara deskriptif dengan mengacu pada struktur pasar yang telah ada. Berdasarkan hasil analisis, struktur
pasar dalam lapangan usaha pertambangan non-migas di Indonesia adalah bersifat oligopoli. Hal ini akan menimbulkan beberapa perilaku yang dilakukan oleh para
pelaku sektor pada sektor pertambangan non-migas di Indonesia. perilaku yang dilakukan tersebut antara lain adalah strategi harga, produk, promosi, disribusi,
dan perilaku kolusi.
4.1.2.1 Strategi Harga
Pada umumnya strategi dalam penentuan harga dimiliki oleh setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu sektor. Pada sektor pertambangan non-
migas perusahaan bersifat “price takers”, harga produk yang ditetapkan merupakan harga pasar kesepakatan penjual dan pembeli dunia. Adanya
penetapan harga tersebut maka produsen harus bersaing secara sehat. Berdasrkan hasil analisis struktur pasar MES dikatakan bahwa di dalam
indusri pertambangan non-migas terdapat perusahaan yang mendominasi pasar. Dengan adanya perusahaan dominan tersebut hal ini akan menyebabkan
perusahaan lain tidak bisa menentukan harga melainkan hanya mengikuti harga yang ditetapkan oleh perusahaan yang dominan tersebut, karena jika menetapkan
harga yang lebih tinggi maka perusahaan tersebut akan kehilangan konsumen. Perusahaan dominan juga dapat melakukan pemotongan harga bagi pelanggan
baru atau konsumen yang membeli dalam jumlah yang sangan besar.
4.1.2.2 Strategi Produk dan Promosi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksi oleh perusahaan oligopoli merupakan sumber lain yang dapat menghambat new entry. Pada strategi
harga yang menjadi pokok permasalahan hanyalah perusahaan yang menaikkan, menurunkan atau bahkan tidak merubah harga, maka strategi produk dan promosi
mencakup banyak alternatif yang tersedia. Strategi produk yang dilakukan perusahaan dominan pada sektor
pertambangan non-migas dalam rangka meningkatkan keuntungan perusahaan adalah peningkatan mutu melalui pengembangan kualitas produk yang sesuai
dengan Standar Internasional, melakukan inovasi, menciptakan produk baru desain produk serta memberikan ketersediaan produk dalam jumlah yang cukup.
Setiap alternatif strategi produk akan dapat menimbulkan reaksi yang bermacam- macam dari perusahaan pesaing, namun seringkali reaksi perusahaan pesaing akan
timbul lebih lama bila dibandingkan dengan strategi harga sehingga jarang dapat membalas dengan cepat.
Persaingan akan berjalan sempurna apabila pembeli dapat membandingkan barang yang satu dengan yang lain, sehingga perusahaan dalam sebuah sektor
harus dapat membedakan produknya dari produk pesaing untuk merebut pasar. Dengan adanya diferensiasi produk, persaingan akan menjadi tidak efektif karena
perbandingan produk yang satu dengan yang lainnya menjadi sulit untuk dilakukan karena berbeda. Diferensiasi produk sangat erat kaitannya dengan
kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan penjualannya.
Promosi produk dilakukan oleh produsen yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada para konsumen tentang adanya suatu produk di
pasar, untuk meningkatkan penjualan serta untuk merebut pangsa pasar dari produsen lain. Strategi promosi dalam sektor pertambangan non-migas dapat
dilakukan melalui advertensi di berbagai media seperti media elektronik televisi dan internet dan media cetak majalah dan koran, free samples, pelayanan yang
lebih baik dan lain-lain.
4.1.3 Analisis Kinerja Sektor Pertambangan Non-Migas