Analisis Perilaku Analisis Kinerja

mendekati 100 persen berarti semakin besar konsentrasi dari produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Dengan demikian maka CRm dapat disimpulkan sebagai berikut: ∑ X 100 3.2 dimana: CR m = rasio konsentrasi sebanyak m perusahaan MS i = pangsa pasar perusahaan terbesar ke-i

3.2.1.3 Hambatan Masuk Pasar

Hambatan masuk pasar dapat dilihat dengan banyaknya pesaing yang bermunculan untuk berpacu dalam mencapai target keuntungan yang diinginkan dan merebut pangsa pasar. Segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya penurunan kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru merupakan hambatan untuk masuk. Salah satu cara yang paling efektif yang digunakan untuk melihat hambatan masuk pasar adalah dengan mengukur skala ekonomis yang didekati melalui output perusahaan. Nilai output tersebut kemudian dibagi dengan output total. Perhitungan ini disebut sebagai Minimum Efficiency Scale MES. 3.3

3.2.2 Analisis Perilaku

Perilaku lapangan usaha pertambangan dianalisis secara deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku perusahaan-perusahaan. Perilaku menganalisis tingkah laku serta penerapan srategi yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu industri untuk merebut pangsa pasar dan mengalahkan pesaingnya. Analisis ini sengaja dilakukan karena variabel yang mencerminkan perilaku sifatnya kulitatif yang sulit dikuantitatifkan. Elemen-elemen dalam perilaku antara lain dapat dijelaskan berikut ini:

3.2.2.1 Strategi Harga

Strategi penetapan harga tergantung dari beberapa faktor produksi terutama bahan baku. Dalam hal ini dapat dilihat bagaiman astrategi penetapan harga yang dilakukan oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta apakah ada perilaku kesepakatan harga antar sesama pesaing yang dapat menimbulkan persaingan tidak sehat. Strategi penentuan harga penting dalam perilaku karena harga merupakan unsur yang menghasilkan pendapatan revenue bagi produsen. Harga juga merupakan unsur yang paling flexibel dimana unsur ini dapat berubah dengan cepat.

3.2.2.2 Strategi Produk dan Promosi

Perusahaan–perusahaan akan melakukan strategi dalam mengeluarkan produknya karena konsumen akan mempertibangkan tiga hal, yakni: nilai, biaya dan kepuasan. Dalam hal ini akan dilihat apakah terdapat strategi khusus dalam menentukan produk yang akan dijual seperti adanya diversifikasi produk ataupun kesepakatan jumlah penawaran produk. Selain strategi harga dan produk, terdapat pula kebijakan lain seperti perilaku advertensi yang dilakukan sebagai strategi promosi dalam menarik konsumen. Promosi merupakan suatu bagian yang penting dalam menjual produk dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan diri dan mendapatkan laba.

3.2.3 Analisis Kinerja

Analisis kinerja industri dilakukan dengan menggunakan analisis Price Cost Margin PCM. PCM ini digunakan sebagai indikator hubungan struktur pasar terhadap kinerja perusahaan. Variabel endogen yang digunakan adalah proksi dari keuntungan yaitu PCM dan variabel eksogennya adalah rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar, nilai efisiensi-X, produktivitas, pertumbuhan nilai produksi, nilai ekspor dan nilai impor. Berdasarkan pada penjelasan sebelumnya maka model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : PCM + ,-- . 012 3 4 3.4 dimana : PCM it = rasio keuntungan industri pada barang tambang ke-i dan tahun ke-t CR 2it = konsentrasi industri dari dua perusahaan terbesar pada barang tambang ke-i dan tahun ke-t X-eff it = efisiensi-X pada barang tambang ke-i dan tahun ke-t Prod it = produktivitas pada barang tambang ke-i dan tahun ke-t Ex it = nilai komoditi yang diekspor pada barang tambang ke-i dan tahun ke-t rupiah β = intersep β n = slope masing-masing variabel bebas ε it = simpanganerror pada barang tambang ke-i dan tahun ke-t Penggunaan variabel PCM sebagai proxi dari keuntungan telah dilakukan oleh Winsih 2007, PCM merupakan salah satu indikator kinerja yang digunakan sebagai perkiraan kasar dari keuntungan industri. PCM dalam penelitian ini digunakan dengan menggunakan proxi nilai tambah yang diperoleh, artinya semakin tinggi nilai tambah, maka efisiensi kinerja industri tersebut dalam rangka meminimumkan biaya semakin besar sehingga keuntungan industri semakin besar. PCM juga didefinisikan sebagai presentase keuntungan dari kelebihan penerimaan atas biaya langsung, PCM dapat dirumuskan sebagai berikut : 5 6 78 5 9 100 3.5 Tingkat konsentrasi dalam model persamaan diukur dengan rasio konsentrasi. Rasio konsentrasi yang digunakan menunjukkan besarnya nilai kontribusi penjualan output perusahaan terbesar terhadap total nilai produksi industri. Efisiensi dan produktivitas sebagai variable independen yang mempengaruhi PCM didasarkan pada penelitian Puspasari 2006, variable- variabel yang dimasukkan karena kinerja yang tinggi dapat disebabkan oleh adanya efisiensi dan banyaknya output yang dihasilkan. Efisiensi menunjukkan perbandingan antara nilai output yang diperoleh, sedangkan produktivitas mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output pada periode waktu tertentu. Efisiensi dan produktivitas dapat ditulis dalam persamaan berikut : - : ,;: + 5 6 5 100 3.6 012= ? : 5 9 5 6 A B C 100 3.7 3.2.4.Analisis Panel Data Dalam ekonometrika dikenal tiga bentuk data yaitu data deret waktu, time series, data kerat lintang cross section dan data panel pooled data. Data panel merupakan gabungan antara data time series dan data cross section. Hal ini dikarenakan panel data menyediakan informasi yang cukup kaya untuk perkembangan teknik estimasi dan hasil teoritikal. Dalam bentuk praktis, peneliti telah dapat menggunakan data time series dan cross section untuk menganalisis masalah yang tidak dapat diestimasi jika hanya menggunakan salah satunya saja. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan panel data, diantaranya adalah seabagai berikut Baltagi, 1995 : 1. Mampu mengontrol heterogenitas individu 2. Memberikan lebih banyak informasi, lebih bervariasi, mengurangi kolinearitas antar variable, meningkatkan degree of freedom dan lebih efisien. 3. Lebih baik untuk study of dynamic adjustment. 4. Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diperoleh dari data cross section murni atau time series murni. 5. Dapat menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks. Dalam pengelolaan panel data ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu pooled OLS, fixed effect model LSDV dan random effect model GLS. Ketiga pendekatan ini dapat diterapkan pada dua jenis pembobotan yaitu dengan pembobot cross section weights atau tanpa pembobot no weighting. Pemilihan model yang digunakan dalam sebuah penelitian perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan statistik. Hal ini ditunjukkan untuk memperoleh dugaan yang efisien. Alur pengujian statisik untuk memilih model yang digunakan dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Pengujian Pemilihan Model dalam Pengolahan Data Panel

3.2.4.1 Pendekatan Kuadrat Terkecil Pooled Least Square

Model Pooled yaitu model yang didapatkan dengan mengkombinasikan atau mengumpulkan semua data cross section dan time series. Model ini kemudian diduga dengan menggunakan Ordinary Least Square OLS, yaitu : Y E X 4 3.8 dimana : Y it = variable endogen pada unit industry cross section ke-i pada tahun ke-t X it = peubah bebas ke-k pada unit industri α = intersep β = slope i = industri ke-i, t = periode tahun t ε = error simpangan

3.2.4.2 Pendekatan Efek Tetap Fixed Effect Model

Model efek tetap yaitu model yang didapatkan dengan mempertimbangkan bahwa peubah-peubahyang dihilangkan dapat mengakibatkan perubahan dalam intersep-intersep cross section dan time series. Peubah dummy dapat ditambahkan ke dalam model untuk memungkinkan perubahan-perubahan intersep ini lalu model diduga dengan OLS yaitu : F E G ∑ E H 4 3.9 dimana : Y it = variable endogen pada unit industri cross-section ke-i dan tahun ke-t X it = peubah bebas pada unit industri α = intersep model α i = intersep industry ke-i D i = variable dummy β = slope i = industri ke-i, t = periode tahun t ε = error simpangan

3.2.4.3 Pendekatan Efek Acak Random Effect Model

Keputusan untuk memasulkan variable dummy akan menimbulkan konsekwensi trade off. Penambahan variable dummy ini akan mengurangi banyaknya derajat kebebasan degree of freedom yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi, hal inilah yang disebut sebagai model efek acak. Dalam model ini parameter-parameter antar daerah maupun antar waktu dimasukkan kedalam error. Oleh karena itu, model efek acak sering disebut juaga model komponen error error componen model. Bentuk model efek tetap dapat ditulis dalam persamaan berikut: Y E ∑ 4 3.10 4 ? I 3.11 dimana : ~KL0, N O = komponen cross section error ? ~KL0, N P O = komponen time series error I ~KL0, N Q O = komponen error kombinasi Dengan mengasumsikan error industri dan error kombinasinya tidak saling berkorelasi. 3.2.5 Pemilihan model dalam Pengolahan Data Panel 3.2.5.1 Chow Test