Tahap 1 : Ekstraksi dan karakterisasi pewarna daun erpa modifikasi metode Ningrum 2005
                                                                                dengan  perlakuan  diberi  paparan  cahaya  lampu  flouroscent  dengan  jarak  6  cm dalam kotak berukuran 30× 10×10 cm dengan suhu 40
o
C dengan RH 35-40 dan intensitas  cahaya  400  klx  yang  diasumsikan  sebagai  panas  cahaya  matahari  dan
juga  pada  cahaya  matahari  langsung,  selama  6  jam  dan  diamati  degradasi  warna selama penyimpanan.  Gambar skema alat pengganti cahaya matahari dapat dilihat
pada Gambar 7.
Gambar 7 Skema alat pengganti cahaya matahari Perubahan  warna  yang  terjadi  terhadap  film  indikator  warna  terbaik
selama  masa  simpan,  dilihat  secara  visual  dan  dengan  melakukan  pengukuran dengan  chromameter,  perubahan  kadar  air  dianalisis  dengan  metoda  oven  dan
ketebalan diukur dengan micrometer secrup.
i Analisis Warna Hunter 1958
Pengukuran  dilakukan  dengan  menggunakan  chromameter  CR  200 keluaran  Minolta.  Pertama  alat  dikalibrasi  dengan  obyek  standar  merah  dari  CR
200.  Kemudian  contoh  diletakkan  dibawah  sensor.  Hasil  pengukuran  terhadap warna  obyek  dibaca  pada  layar  yaitu  Y,  x  dan  y.  Selanjutnya  dihitung  nilai  L
sebagai  indikasi  kecerahan  lightnees  dan  nilai  a  sebagai  indikasi  warna  merah +a dan warna hijau -a dan sebagai warna kuning +b dan warna biru -b.
Warna  bahan  diukur  dalam  unit  L,  a,  b  yang  merupakan  standar internasional  pengukuran  warna,  diadopsi  oleh  CIE  Commission  Internationale
dEclairage.  Kecerahan  atau  Lightness  berkisar  anara  0  dan  100  sedangkan parameter kromatik a, b berkisar antara -60 and 60. Skala warna CIELab adalah
skala  warna  yang  seragam.  Dalam  sebuah  skala  warna  yang  seragam,  perbedaan antara titik-titik plot dalam ruang warna dapat disamakan untuk melihat perbedaan
warna  yang  direncanakan  Hunter  1958.  Pengukuran  juga  dilakukan  terhadap nilai
o
hue  dan  ΔE.  Nilai
o
hue    menggambarkan  kisaran  warna  kromatis  visual yang terlihat, yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Nilai
o
hue dan daerah kisaran warna kromatis Hutchings 1999
Nilai
o
hue Daerah kisaran warna
342
o
– 18
o
Merah-Ungu 18
o
– 54
o
Merah 54
o
– 90
o
Kuning-Merah 90
o
– 126
o
Kuning 126
o
– 162
o
Kuning-Hijau 162
o
– 198
o
Hijau 198
o
– 234
o
Biru-Hijau 234
o
– 270
o
Biru 270
o
– 306
o
Biru-Ungu 306
o
– 342
o
Ungu
ΔE menggambarkan total perbedaan warna secara keseluruhan. ΔE adalah nilai  tunggal  yang  diperoleh  untuk  menghitung  perbedaan  L,  a  dan  b  antara
sampel  dan  standar.  Perhitungan  pada  skala  warna  CIELab  menggunakan persamaan  pada  persamaan  1  dan  2.  Skala  warna  CIELab  dapat  digunakan  pada
berbagai objek  yang  akan diukur warnanya. Skala warna ini digunakan terutama pada industri-industri.
ii Penentuan kadar air, metode oven Sudarmadji et al. 1997
Cawan  aluminium  dikeringkan  dalam  oven  pada  suhu  110
o
C  selama  1-2 jam.  Kemudian  cawan  dimasukkan  ke  dalam  desikator  sampai  dingin,  lalu
ditimbang.  Lembaran  bahan  dimasukkan  ke  dalam  cawan  dan  keringkan  dalam oven bersuhu 105
o
C selama 3-5 jam, atau hingga mencapai berat konstan. Cawan yang berisi lembaran bahan dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator selama
15 menit dan ditimbang. Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar Air  = 100
1 2
1
 
W W
W .................. Persamaan 6
Di mana : W
1
= Berat awal sampel g W
2
= Berat sampel setelah pengeringan g
iii Ketebalan
Ketebalan film indikator warna diukur dengan micrometer secrup. Alat ini memiliki  ketelitian  sampai  0,01  mm.  Pengukuran  dilakukan  pada  lima  tempat
yang berbeda kemudian hasilnya dirata-ratakan sehingga diperoleh nilai ketebalan film indikator warna rata-rata dalam satuan mm.
                