Konsep Biaya Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi

B. Jenis Tarif Angkutan

Daftar Tarif angkutan adalah suatu daftar yang memuat harga-harga untuk para pemakai jasa angkutan yang disusun secara teratur. Pembebanan dalam harga dihitung menurut kemampuan transportasi. Adapun jenis tarif yang berlaku dapat dikelompokkan sebagai berikut : - Tarif menurut Trayek Tarif menurut trayek angkutan berdasarkan atas pemanfaatan operasi dari moda trasnsportasi yang dioperasionalkan dengan perhitungan jarak yang dijalani oleh moda transportasi tersebut. - Tarif Lokal Tarif lokal adalah tarif yang berlaku dalam satu daerah tertentu, misalnya tarif angkutan umum yang dikelola oleh pihak pemda. - Tarif Diferensial Tarif angkutan dimana terdapat perbedaan tinggi menurut jasa, berat muatan, kecepatan atau sifat khusus dari muatan khusus yang diangkut. - Tarif Peti Kemas Tarif yang berlaku untuk membawa kotak diatas truk berdasarkan ukuran kotak yang diangkut 20 feet atau 40 feet dari asal pengiriman ke tempat tujuan barang AT. Tarif peti kemas dikenal dengan Container On Flat Car COFC. Warpani, 1990 : 51

9. Konsep Biaya

Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi dalam hal penetapan tarif, alat kontrol agar dalam pengorganisasian mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi. - Biaya adalah sebagai dasar penentuan tarif jasa angkutan atau transportasi. Tingkat tarif transportasi berdasarkan pada biaya pelayanan terdir dari : a. Biaya Langsung b. Biaya Tidak Langsung Oleh karena itu biaya pelayanan Cost of Service sebagai basis dasar dan fundamental untuk struktur pertarifan. Universitas Sumatera Utara - Biaya Modal dan biaya Operasional. a. Biaya Modal Capital Cost adalah biaya yang digunakan untuk investasi intern serta peralatan lainnya termasuk di dalamnya bunga interest rate. b. Biaya Operasional Operational Cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan transportasi. Warpani, 1990 : 60

10. Pendapatan dan Pengeluaran Konsumsi

A. Pendapatan Konsumsi Dalam mengukur ekonomi seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep pokok yang paling sering digunakan adalah melalui tingkat pendapatannya. Pendapatan menunjukkan seluruh uang yang diterima sesorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi. Pendapatan dapat juga diuraikan sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima pekerja atau buruh, baik berupa fisik maupun non fisik selama ia melakukan pekerjaan pada suatu perusahaan, instansi, atau pendapatan selama bekerja. Setiap orang bekerja berusaha memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimal agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan utama para pekerja yang bersedia melakukan berbagai pekerjaan adalah untuk mendapatkan pendapatan yang cukup bagi dia dan keluarganya. Dengan terpenuhinya kebutuhan hidup rumah tangganya, maka kehidupan sejahtera akan tercapai. menurut Nurmansyah Hasibuan, upah adalah segala macam bentuk penghasilan carmings yang diterima buruh atau pekerja baik berupa uang maupun barang dalam jangka waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi. Peraturan pemerintah tahun 1982 tentang perlindungan upah dalam pasal 1: “ Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pekerjaan kepada buruh untuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu perjanjian atau peraturan perundang-undangan dan dibayangkan atas dasar perjanjian kerja antara perusahaan dan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya”. Universitas Sumatera Utara Para pekerja lebih mengutamakan pendapatan real agar kebutuhan mereka secara minimal dapat dipenuhi dengan perhitungan yang tepat. Karena tenaga beli upah uang tersebut sangat dipengaruhi oleh harga umum barang-barang konsumsi atau biaya hidup. B. Pengeluaran Konsumsi Besar kecilnya pengeluaran untuk konsumsi individu maupun rumah tangga merupakan faktor yang turut menentukan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Meningkatnya pengeluaran konsumsi individu mendorong perkembangan produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut. Pola konsumsi seseorang atau rumah tangga pada dasarnya dikelompokkan pada dua bagian, yaitu : - Konsumsi bahan makanan pangan - Konsumsi bukan bahan makanan bukan pangan Penggunaan dari pendapatan yang digunakan untuk keperluan memenuhi kebutuhan pangan dan bukan pangan menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat pendapatan suatu rumah tangga atau seseorang sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi. Selain tingkat pendapatan, pola konsumsi juga dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, konsumsi umum dan jenis kelamin, letak geografis, negeri asal, agama, jumlah aktiva, dan harga dari barang. Diulio, 1993 : 54 Zwiedineek Suden Keraf menyatakan bahwa terdapat hubungan pada : - Selera, maksudnya sikap psikologis terhadap benda-benda yang berbeda-beda. - Jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk tujuan konsumsi - Harga-harga benda yang diduga. Dari pendapat Zwiedineek dapat disimpulkan bahwa kita bertolak pada fakta empiris bahwa dengan selera yang tidak berubah given tastes jumlah benda-benda yang diminta oleh sebuah rumah tangga atau individu tergantung dari tingkat pengeluaran untuk konsumsi yang dirancang , dan pada harga-harga semua benda uang yang diinginkan rumah tangga ataupun individu yang bersangkutan sesuai dengan kepuasan dan kesejahteraannya. Universitas Sumatera Utara

11. Teori Keynes Mengenai Permintaan Konsumsi