dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn – over. Banyaknya karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi
keberadaan perusahaan, apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli dibidang pekerjaannya.
Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam
pemeliharaan fisik, jiwa dan raganya. Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber daya manusia untuk bekerja tekun, giat, baik dan menguntungkan perusahaan. Fungsi
ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai – nilai yang sudah diberikan perusahaan kepada mereka, seperti pemberian kompensasi, pemberian motivasi, dan
sebagainya serta sebagai penguat reinforcement terhadap usaha pembinaan sikap dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya.
2.2.2. Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan melakukan sasaran utama, yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Sumber daya manusia akan terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya, kemampuan pikiran dan waktunya
bagi kemajuan perusahaan. Menurut Sedarmayanti 2009 kegiatan pemeliharaan sumber daya manusia bertujuan untuk :
1. Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan. 2. Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja. 4. Meningkatkan rasa aman, rasa bangga, dan ketenangan jiwa sumber daya manusia
dalam melakukan pekerjaan. 5. Meningkatkan kinerja sumber daya manusia.
6. Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia. 7. Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia.
8. Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan. Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi. Sedarmayanti 2009 menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat
dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : 1. Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis.
2. Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas. 3. Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan.
Malayu 2005 menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan terhadap karyawan yaitu : komunikasi, insentif, kesejahteraaan karyawan, kesadaran
dan keselamatan kerja, serta hubungan industrial Pancasila. Pemeliharaan sumber daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti
mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 2.3.1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
accident atau nyaris celaka near-miss. Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan. Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan accident theories. Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja, ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya.
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris ‘health’, yang dewasa ini tidak hanya berarti terbebasnya seseorang dari penyakit, tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik, mental dan juga sehat secara sosial. Dengan demikian pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera well-being.
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit, bahkan menjadi lebih sehat.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai pekerjaan work, occupation dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya. Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan kesehatan kerja occupational health. Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit akibat kerja occupational disease maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya work-related disease juga berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan untuk pencegahannya, bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan health promotion pada manusia pekerja tersebut. Menurut Tunggul 2009, “Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah :
1. Secara Filosofi: Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Secara Keilmuan : Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. Secara Praktis : Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam
pemakaiannya”.
Mangkunegara 2002 menyatakan bahwa, “ Keselamatan dan kesehatan
kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur”.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai 2004 keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan preventif
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Kondisi fisiologis – fisikal meliputi penyakit – penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan berulang-ulang, sakit punggung, sindrom carpal tunnel, penyakit – penyakit
kardiovaskular, berbagai jenis kanker, emphysema, serta arthritis. Kondisi – kondisi lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru – paru putih, penyakit paru – paru coklat, penyakit paru – paru hitam, kemandulan, kerusakan sistem saraf pusat, dan bronhitis kronis.
Kondisi – kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi ketidakpuasan, sikap apatis, penarikan
diri, penonjolan diri, pandangan sempit, menjadi pelupa, kebingungan terhadap peran dan kewajiban, tidak mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil keputusan,
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan, dan kecendrungan untuk mudah putus asa terhadap hal – hal yang remeh.
2.3.2. Tujuan Keselamatan Kerja