kurang perhatian, mudah marah, selalu menunda pekerjaan, dan kecendrungan untuk mudah putus asa terhadap hal – hal yang remeh.
2.3.2. Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai 2004 menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain: 1. Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan – kecelakaan kerja, penyakit, dan hal yang berkaitan dengan stres, serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, perusahaan akan semakin efektif. Peningkatan – peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan :
a. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang
b. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen c. Menurunnya biaya – biaya kesehatan dan asuransi
d. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim
e. Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan. Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial.
Universitas Sumatera Utara
2. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian – kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit – penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan. Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi – kondisi psikologis. Perasaan – perasaan pekerja yang menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan,
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif, seperti gejala – gejala stress dan kehidupan kerja yang bermutu rendah.
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja,
yaitu: 1. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
2. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; 3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
4. memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5. memberikan pertolongan pada kecelakaan; 6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
7. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan
getaran;
Universitas Sumatera Utara
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan;
9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai; 10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup; 12. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
14. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau batang;
15. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan; 16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang; 17. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
18. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya 19. kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Menurut Mangkunegara 2001 tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
Universitas Sumatera Utara
2. Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya, seefektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. 4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja. 6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja. 7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
2.3.3. Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3