Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

2.5.4. Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3

Saat ini, karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan kerja yang aman, terjamin, dan sehat. Akan tetapi, banyak pemberi kerja menganggap kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari. Pemikiran ini mungkin masih lazim dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia. Untungnya, disebagian negara maju, pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja. Tetapi dibanyak negara berkembang, terdapat persoalan kesehatan, keselamatan, dan keamanan yang signifikan di tempat kerja. Istilah kesehatan, keselamatan dan keamanan saling berkaitan. Istilah lebih luas dan lebih umum adalah kesehatan, merujuk pada keadaan umum kesejahteraan fisik, mental, dan emosional. Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit, luka, atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal. Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan kesejahteraan para individu secara keseluruhan. Biasanya, keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik. Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional. Keamanan dalam suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja, alat kerja, dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik. Universitas Sumatera Utara Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu: 1. mencegah dan mengurangi kecelakaan; 2. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; 3. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; 4. memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; 5. memberikan pertolongan pada kecelakaan; 6. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; 7. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran; 8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan; 9. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai; 10. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik; 11. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup; 12. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban; 13. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya; 14. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau batang; Universitas Sumatera Utara 15. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan; 16. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang; 17. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya; 18. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi Menurut Wuryantari dan Puspitasari 2007 cara bekerja dengan aman dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini: 1. Lingkungan kerja. a. Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja yang baik ventilasi, penerangan, cahaya, sanitasi dan suhu udara. b. Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga penimbunan, pengaturan mesin, bejana-bejana dan lain-lain. c. Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin memiliki alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat, lubang ventilasi dan lantai yang baik. d. Merencanakan lingkungan kerja dengan baik pengaturan operasi, pengaturan tempat untuk mesin. e. Proses yang selamat, peralatan kerja yang cukup, pedoman – pedoman pelaksanaan kerja, aturan-aturan kerja. Universitas Sumatera Utara 2. Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja. Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja contoh: Peledakan mesin-mesin disel. 3. Manusia, yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja, meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan, memperbaiki cara kerja melalui pelatihanpendidikan, mengadakan pemeriksaan kesehatan dan menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau alat yang digunakan. 4. Menggunakan alat pelindung. Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat pelindung kerja. Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja, pakaian kerja, kacamata, sarung tangan dan lain-lain. 2.6. Teori tentang Produktivitas Kerja 2.6.1. Pengertian Produktivitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Pekerja terhadap Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia Tahun 2010

27 95 135

Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan

31 176 154

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

16 139 163

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT SEMEN BATURAJA (PESRSERO) PABRIK PANJANG)

13 87 110

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS PEKERJA.

0 6 13

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE Pengaruh Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 14

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN Pengaruh Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 2 16

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. GAMATEX CIMAHI.

1 3 58

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bormindo Nusantara Duri

0 5 10