Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Landasan Teori

yang selalu menginginkan sesuatu yang simple, efektif, dan kreatif, dimana mereka dapat melakukan apa saja dengan menggunakan handphone.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Efektivitas Iklan simPATI Versi “Detektif” Dalam Mempromosikan simPATI 5000 di Media Televisi Terhadap Masyarakat Surabaya ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas iklan simPATI versi “Detektif” dalam mempromosikan simPATI 5000 di media televisi terhadap masyarakat Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah perbendaharaan kepustakaan bagi jurusan Ilmu Komunikasi. Disamping itu menjadi bahan referensi, informasi pengetahuan bagi teman-teman mahasiswa yang mengadakan penelitian khususnya mengenai efektivitas iklan di televisi. 1.4.2 Manfaat Praktis Melalui hasil penulisan dan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang iklan di televisi dan cara menganalisis tingkat efektivitasnya dengan menggunakan Direct Rating Method. Serta memberikan masukan bagi para pengiklan provider selular khususnya simPATI tentang efektivitas penayangan iklan di televisi agar iklan tersebut dapat menarik perhatian masyarakat. Dan bagi peneliti sendiri, dengan penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan peneliti. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Definisi Efektivitas

Secara mikro, definisi efektivitas adalah bagaimana penerima melakukan tindakan sesuai dengan makna yang diinginkan si pengirim Subiakto, 1996: 192. Definisi Efektivitas secara umum Hardjana, 2000: 24 ialah mengerjakan hal-hal yang benar, membawa hasil, menangani tantangan masa depan, meningkatkan keuntungan atau laba, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya tolak ukur efektivitas dalam iklan adalah: 1. Audience coverage khalayak yang dicapai, untuk melihat keberhasilannya meneliti, bagaimana kita mampu atau tidak untuk mencapai target khalayak sasaran target audience. Dalam kampanye tersebut jumlah khalayak dan bagaimana respon atau tanggapan selanjutnya. 2. Audience respons tanggapan khalayak, bagaimana tanggapan dari khalayak sasaran dan apakah isi pesan dari iklan tersebut bermanfaat atau tidak bagi khalayak yang dituju. 3. Communication impact pengaruh komunikasi, apa pengaruh atau dampak dari pesan-pesan dalam komunikasi tersebut setelah diekspose keluar terhadap kalayak sebagai sasaran ? 4. Proses of influence proses pengaruh, apakah proses dari kegiatan komunikasi tersebut secara efektif dapat mempengaruhi sasaran? Bagaimana pesen-pesan disampaikan melalui media komunikasi dan mekanisme persuasif tersebut mampu mempengaruhi individu atau kelompok. Bagaimana efektivitas dari iklan mampu mempengaruhi tanggapan, terhadap sikap perilaku, dukungan, memotivasi, atau dapat membentuk opini public sebagai khalayak sasaran baik secara positif atau negative Ishak,1991:136.

2.1.2. Efektivitas Komunikasi

Efektivitas komunikasi berbicara mengenai apakah komunikasi yang dilakukan itu efektif atau tidak. Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Pengertian tersebut hanya merupakan salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi. Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima Mulyana, 2000:22-23. Iklan efektif harus sukses dalam dua level, yaitu pertama, komunikasi dan kedua, mencapai target pemasaran Lane Russell, 2000:17. Dalam penelitian ini ditekankan adalah level pertama, yaitu sukses dalam level komunikasi. Wilbur Schramm dalam karyanya yang terkenal, yaitu “How Communication Works”, mengemukakan apa yang dinamakan the condition of success in communication, yang secara gambling diringkas sebagai berikut : 1. Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud. 2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat dimengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan, dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu. 4. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki Effendy, 2002: 32-33. Wells, Moriaty dan Burnett 2006:98 juga menerangkan bahwa iklan yang efektif adalah iklan yang mampu bekerja dan memiliki pengaruh, dalam arti mampu mengirimkan pesan yang dapat membangkitkan hasrat dan memotivasi konsumen, untuk merespon seperti yang diharapkan pengiklan.

2.1.3. Faktor-faktor Penghambat Efektivitas Komunikasi

Effendy, menjelaskan dalam Dinamika Komunikasi, 2008, faktor- faktor penghambat efektivitas komunikasi terdiri dari: 1. Hambatan sosio-antro-psikologis Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor sosiologis- antropologis-psikologis. 2. Hambatan sematis Faktor sematis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya, seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab salah ucap atau salah tulis misunderstanding atau salah tafsir misinterpretation, yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi miscommunication. 3. Hambatan mekanis Dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang dialami dalam kehidupan sehari-hari: suara telepon yang krotokan, ketika huruf yang buram pada surat, suara hilang muncul pada siaran radio dan lain-lain. 4. Hambatan ekologis Disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Jadi datangnya dari lingkungan. 2.2. Iklan 2.2.1. Definisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tayangan Iklan Televisi Terhadap Brand Equity Kartu Prabayar Simpati Pada Mahasiswa Fisip USU

4 29 126

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS IKLAN PADA TRANSIT MEDIA (Perbandingan Efektivitas Iklan Provider SimPATI terhadap Pengguna Telkomsel dan Bukan Pengguna Telkomsel pada Batik Solo Trans dengan Menggunakan Metode EPIC Model).

0 3 40

EFEKTIVITAS IKLAN XL BEBAS INTERNET VERSI NOAH (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan XL Bebas Internet Versi Noah “Rp. 5000 Bebas Internetan 6 Bulan Di Televisi).

0 1 115

EFEKTIVITAS PESAN IKLAN INDOSAT IM3 SERU ANTI GALAU DI TELEVISI VERSI “LOE GUE END” PADA MASYARAKAT DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Efektivitas Pesan Iklan IM3 Seru Anti Galau di Televisi Pada Masyarakat Surabaya).

0 2 145

0811 366 5898 SIMPATI Desain Ruang Tungg

0 0 2

Studi Korelasi Terpaan Iklan Simpati di Televisi, Kualitas Sinyal, Tarif Penggunaan Fasilitas Terhadap Brand Image Pada Mahasiswa Swadana Transfer Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2008

0 1 56

MEMPROMOSIKAN simPATI 5000 (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan simPATI Versi “Detektif” Dalam Mempromosikan simPATI 5000 Di Media Televisi Terhadap Masyarakat Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarja

0 0 16

EFEKTIVITAS IKLAN XL BEBAS INTERNET VERSI NOAH (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan XL Bebas Internet Versi Noah “Rp. 5000 Bebas Internetan 6 Bulan Di Televisi)

0 0 18

EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER AXIS VERSI RABU RAWIT PADA MASYARAKAT SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Provider Axis Versi Rabu Rawit di Televisi Trans7 Pada Masyarakat Surabaya)

0 1 16

EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER AXIS VERSI RABU RAWIT PADA MASYARAKAT SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Provider Axis Versi Rabu Rawit di Televisi Trans7 Pada Masyarakat Surabaya)

0 1 11