91
2. Pengaruh Pengetahuan Siswa Tentang Bimbingan Konseling di SMK
Negeri 3 Yogyakarta terhadap Karakter Kepemimpinan Siswa
Berdasarkan deskripsi data variabel pengetahuan siswa tentang bimbingan konseling, terdapat 15 10,20 siswa memiliki pengetahuan
tentang bimbingan konseling dalam kriteria tinggi, dan 53 36,05 siswa masuk dalam kriteria sedang, serta 79 53,74 siswa yang masuk dalam
kriteria rendah. Data tesebut menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang bimbingan konseling di SMK Negeri 3 Yogyakarta berada pada
kriteria rendah. Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien korelasi Rx
2
y sebesar 0,527 dengan nilai koefisien determinan R
2
x
1
y sebesar 0,278. Nilai koefisien determinan tersebut menunjukkan bahwa 27,80
variabel karakter kepemimpinan siswa Y dipengaruhi oleh variabel pengetahuan siswa tentang bimbingan konseling X
2
. Selanjutnya nilai t
hitung
yang didapat sebesar 5,244. Hasil uji t
hitung
yang didapat lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikan 5 sebesar 1,980 dengan N
= 147. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan siswa tentang bimbingan konseling terhadap
karakter kepemimpinan siswa. Untuk mengetahui berapa besar penigkatan nilai variabel kriterium Y yang diprediksi dari nilai
koefisien prediktor X
2
, digunakan rumus regresi satu prediktor. Sehingga diperoleh hasil persamaan sebagai berikut:
Y = 0,343 X
2
+ 9,261
92 Persamaan regresi tesebut menunjukkan bahwa jika nilai pengetahuan
siswa tentang bimbingan konseling X
2
meningkat 1 poin, maka nilai karakter kepemimpinan siswa Y naik 0,343. Dari hasil penelitian di atas,
dapat diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 3 Yogyakarta
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap
karakter kepemimpinan siswa.
Pengetahuan siswa tentang bimbingan konseling dapat mengarahkan mereka secara sadar untuk mengarahkan diri dan berpotensi berhasil dalam
melakukan kegiatan bimbigan konseling, Kegiatan bimbingan konseling adalah bagian dari kegiatan pendidikan dan merupakan kegiatan yang
merangsang pembentukan karakter kepemimpinan siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan Dewa Ketut Sukardi 2008: 44
secara khusus pelayanan bimbingan konseling bertujuan membentu siswa agar mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial
takwa, mandiri dan bertanggung jawab, belajar perkembangan pendidikan dan karir pekerja yang produktif.
Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan bimbingan konseling, memberi pemahaman kepada siswa menganai dirinya dan apa yang sedang
mereka hadapi, sehingga dapat mengarahkan diri dalam mengambil keputusan yang tepat. Sehingga mampu membentuk karakter baik siswa
dan dapat meningkatkan karakter kepemimpinan. Dengan demikian pengetahuan siswa tentang bimbingan konseling di SMK Negeri 3
93 Yogyakarta dapat memberi pengaruh signifikan terhadap karakter
kepemimpinan siswa.
3. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Negeri 3 Yogyakarta