Media tiga dimensi Kajian tentang Media Pembelajaran
39 d.
Anak memerlukan pengembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunakan secara efektif di sekolah.
e. Perkembangan sosial anak bergerak dari egosentris menuju kepada
kemampuan untuk berempati dengan orang lain. f.
Sebagai individu, setiap anak memiliki cara belajar yang unik. Anak sekolah dasar berusia antara 7-1112 tahun. Menurut Piaget, anak
pada usia ini berada pada tahap operasional konkret Rahyubi, 2012: 131. Pada tahap ini, anak mulai menampakkan kemampuan berpikir logis dan
tingkat kepedulian lebih tinggi terhadap segala hal yang ada di lingkungannya. Anak telah dapat mengetahui simbol-simbol matematis,
tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak tak berwujud. Oleh karena itu anak masih memerlukan bantuan benda-benda konkret untuk
memahami operasi logis. Anak sudah dapat mengerti tentang korespondensi dan kekekalan
dengan baik. Hal ini berarti konsep tentang bilangan bagi anak telah berkembang. Anak sadar akan konsep waktu dan kecepatan. Anak sudah
tidak begitu egosentris dalam pemikirannya. Ia sadar bahwa orang lain bisa mempunyai pikiran lain.
Izzaty dkk 2008: 116 mengemukakan bahwa ciri-ciri khas anak masa kelas tinggi sekolah dasar, yakni kelas 4, 5, dan 6 adalah sebagai berikut.
a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari.
b. Memiliki rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis.
c. Mulai timbul minat terhadap pelajaran-pelajaran khusus.
40 d.
Nilai dipandang sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
e. Anak suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama,
mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik siswa kelas V sekolah dasar adalah berada pada tahap operasional konkret menurut perkembangan kognitifnya. Anak masih
membutuhkan bantuan memanipulasi obyek-obyek konkret untuk berpikir secara abstrak. Suatu konsep akan dipahami dengan baik oleh anak apabila
direpresentasikan melalui benda-benda konkret ataupun pengalaman langsung. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan media dalam
pelaksanaan proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak.