Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
41 Berdasarkan data nilai ulangan harian siswa kelas V SD N Tlogoadi yang
berjumlah 35, ditemukan bahwa hanya 10 siswa yang mengalami ketuntasan belajar untuk materi bangun ruang. Jika diprosentasekan maka ketuntasan
belajar siswa hanya 28,5. Rata-rata nilai ulangan harian siswa tersebut hanya mencapai 56,86 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70.
Salah satu yang menjadi faktor rendahnya hasil belajar ini yaitu kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran untuk membantu siswa
memahami bahan ajar yang sifatnya abstrak tersebut. Siswa kelas V sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret menurut perkembangan
kognitifnya. Anak masih membutuhkan bantuan memanipulasi obyek-obyek konkret untuk berpikir secara abstrak. Suatu konsep akan dipahami dengan
baik oleh anak apabila direpresentasikan melalui benda-benda konkret ataupun pengalaman langsung.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan penggunaan media dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika materi bangun ruang untuk
membantu siswa memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah media tiga dimesi. Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang
penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat
42 berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula
berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Beberapa manfaat penggunaan media tiga dimensi dalam pembelajaran
bangun ruang adalah 1 mengkongkretkan konsep-konsep bangun ruang yang abstrak, 2 menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan
lebih menarik perhatian mereka, 3 makna bahan pengajaran akan menjadi lebih
jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan
serta pencapaian tujuan pengajaran, 4 metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata, dan 5
siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar,
tidak hanya
mendengarkan tetapi
juga mengamati,
mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan. Dengan melihat
beberapa pernyataan di atas, penggunaan media rumah matematika dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika
bangun ruang sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
43 Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk
bagan berikut.
Gambar 7. Bagan Kerangka Berpikir