Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

43 4 Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. 5 Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

d. Membangkitkan Minat Belajar Siswa di Sekolah

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat mingkatkan prestasi belajar. Minat terhadap suatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Menurut Slameto 2003: 180 proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan 44 membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari dalam hal ini pelajaran Body and Painting. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat terhadap pelajaran mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Minat belajar siswa adalah suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat timbul karena rasa senang dan daya tarik dari luar dan dari hati sanubari. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi 45 keinginannya. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati dalam hal ini adalah minat pada mata pelajaran Body and Painting di SMK.

6. Prestasi Belajar a. Belajar

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pengertian ini menitikberatkan interaksi antara individu dengan lingkungannya. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar Tabrani, 1987: 7. Menurut Winarno Surakhmad 1982: 74-75 : Belajar adalah sebagai produk hasil, sebagai proses dan sekaligus sebagai fungsi. Sebagai produk yang mendapatkan perhatian utama adalah bentuk akhir berbagai pengalaman interaksi edukatif, seperti hasilyang berbentuk konsep, ketrampilan dan sikap. Belajar sebagai suatu proses terutama dilihat pada sesuatu yang terjadi selama pengalaman belajar berlangsung, sedangkan belajar dipandang sebagai suatu fungsi jika ditujukan pada aspek-aspek yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku di dalam pengalaman edukatif. Sardiman 2003: 21 mengemukakan “bahwa belajar adalah suatu rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik, untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik”. Belajar mempunyai tujuan memperoleh suatu efek, menurut pendapat dari Good dan Brophy bahwa “belajar adalah bukan tingkah laku