Latar Belakang Pembimbing 2 Prof. Dr. Samsi H., MPd

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka bagi keragaman gaya hidup dan pilihan karir. Suryoputro et al, 2006. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 450 sampel tentang perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun mengungkapkan 64 remaja mengakui secara sadar bahwa melakukan hubungan seks sebelum menikah melanggar nilai dan moral agama. Sedangkan 31 menyatakan bahwa melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah biasa atau sudah wajar dilakukan tidak melanggar nilai dan moral agama. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemahaman agama berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah remaja Media Indonesia, 2005. Penelitian-penelitian mengenai remaja di Indonesia pada umumnya menyimpulkan bahwa nilai- nilai hidup kaum remaja sedang dalam proses perubahan. Remaja Indonesia dewasa ini nampak lebih bertoleransi 1 i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 terhadap gaya hidup seksual pranikah. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh berbagai institusi di Indonesia selama kurun waktu tahun 1993-2002, menemukan bahwa lima sampai sepuluh persen wanita dan delapan belas sampai tiga puluh delapan persen pria muda berusia 16-24 tahun telah melakukan hubungan seksual pranikah dengan pasangan yang seusia mereka. Penelitian-penelitian lain di Indonesia juga memperkuat gambaran adanya peningkatan risiko pada perilaku seksual kaum remaja. Temuan- temuan tersebut mengindikasikan bahwa 5-10 pria muda usia 15-24 tahun yang tidakbelum menikah,telah melakukan aktifitas seksual yang berisiko Suryoputro dkk, 2006. Hal serupa didapat dari data Komisi Nasional Perlindungan Anak tahun 2008. Dari 4.726 responden siswa SMP dan SMA di 17 kota besar diperoleh hasil, 97 persen remaja pernah menonton film porno serta 93,7 persen pernah melakukan ciuman, meraba kemaluan, ataupun melakukan seks oral. Sebanyak 62,7 persen remaja SMP tidak perawan dan 21,2 persen remaja mengaku pernah aborsi. Perilaku seks bebas pada remaja terjadi di kota dan desa pada tingkat ekonomi kaya dan miskin Dianawati, 2003. Perilaku Seks remaja saat ini berdampak pada persoalan KTD, aborsi dan kejadian HIVAIDS semakin tahun semakin meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh pergeseran sikap yang lebih permisif pada hubungan seksual Anggraini, 2013. Selanjutnya hasil dari penelitian mengenai kebutuhan akan layanan kesehatan reproduksi di 12 kota di Indonesia pada tahun 1993, menunjukkan bahwa pemahaman mereka akan seksualitas sangat terbatas. i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 Temuan dari berbagai penelitian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan aktifitas seksual dikalangan kaum remaja, tidak diiringi dengan peningkatan pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi termasuk HIVAIDS, penyakit menular seksual PMS dan alat- alat kontrasepsi Sugiharto, 2004. Di Kabupaten Kebumen sendiri, Menurut Bambang Priyambodo selaku Ketua Satpol PP Kebumen, rata-rata pelaku mesum yang pernah terjaring razia di hotel, alun-alun dan tempat wisata merupakan remaja yang masih berstatus pelajar. Hal ini juga menyulitkan penindakan karena mereka masih dibawah umur Berita Kebumen, 2013

B. Rumusan Masalah