Perilaku Seksual Pada Remaja

pemerkosaan. Tindak pelecehan ini dengan asumsi 1 dari 4 anak perempuan dan 1 dari 6 anak laki-laki dan umumnya meninggalkan dampak traumatis pada korban yang berkepanjangan Kaeser Fred, 2011.

3. Perilaku Seksual Pada Remaja

Pemahaman masyarakat tentang seksualitas masih sangat kurang sampai saat ini. Kurangnya pemahaman ini sangat jelas yaitu dengan adanya berbagai ketidaktahuan yang ada di masyarakat tentang seksualitas yang seharusnya dipahami. Kurangnya pemahaman ini amat merugikan bagi remaja sendiri termasuk keluarganya, sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan yang penting yaitu kognitif, emosi, sosial dan seksual. Perkembangan ini akan berlangsung mulai sekitar usia 12-20 tahun. National Surveys of Family Growth melaporkan bahwa di Amerika Serikat pada tahun 1988, 80 laki-laki dan 70 perempuan melakukan hubungan seksual selama masa pubertas dan 20 dari mereka memiliki empat atau lebih pasangan. Setiap menit kelompok remaja melahirkan satu bayi dan 50 dari mereka melahirkan anaknya, dan sisanya tidak melanjutkan kehamilannya Sugiharto, 2004. Sebagian kelompok remaja mengalami kebingungan untuk memahami tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Antara lain, tentang boleh tidaknya berpacaran, melakukan onani, nonton bersama dan ciuman. Kebingungan ini akan menimbulkan suatu perilaku seksual yang kurang sehat di kalangan remaja. Perasaan i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 bersalah atau berdosa tidak jarang dialami oleh remaja yang pernah melakukan onani dalam hidupnya. Hal ini diakibatkan adanya pemahaman ilmu pengetahuan yang dipertentangkan dengan ajaran agama, yang sebenarnya justru saling menyokong Pangkahila, 2004. Perilaku seksual sendiri dipahami sebagai bentuk perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku. Namun pemahaman pengertian mengenai perilaku seksual yang selama ini yang berkembang di masyarakat hanya berkutat seputar penetrasi dan ejakulasi. Aspek seksual pada remaja mempunyai kekhususan antara lain pengalaman berfantasi dan mimpi basah. Remaja laki-laki sekitar 93 dan 89 remaja perempuan melakukan fantasi pada saat masturbasi. Fantasi ini tidak hanya dialami oleh para remaja, tetapi ternyata masih sering dialami sampai dewasa. Perkembangan perilaku seksual dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain perkembangan psikis, fisik, proses belajar dan sosiokultural. Pangkahila, 2004. Dalam kondisi tertentu remaja cenderung memiliki dorongan seks yang kuat. Namun kompensasi dari dorongan rasa ini terhadap lawan jenis, remaja kurang memiliki kontrol diri yang baik dan terlebih disalurkan melalui kanalisasi yang tidak tepat. Perilaku semacam ini rawan terhadap timbulnya masalah-masalah baru bagi remaja. Banyak ditemukan remaja melakukakan penyaluran dorongan yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi norma masyarakat setempat ataupun diwujudkan melalui ekspresi i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 seksual yang kurang sehat. Dorongan ini rawan terhadap munculnya pelecehan seksual. Perilaku seks yang kurang sehat itu jarang disadari remaja dan selanjutnya menimbulkan kerugian terhadap remaja itu sendiri. Sarwono, 2004. Kerugian dari perilaku seksual tidak sehat ini sebagai berikut: a. Remaja yang memiliki perilaku seks yang tidak sehat beresiko besar untuk gagal dalam pendidikan sekolah. b. Remaja yang memiliki perilaku seks yang tidak sehat beresiko mendapatkan sorotan tajam, cemoohan, bahkan sanksi lebih keras dari masyarakat. Jika hal ini sampai terjadi, citra buruk akan melekat pada remaja yang bersangkutan dan tentu manjadi hambatan dalam penyesuaian sosialnya. c. Remaja yang memiliki perilaku seks yang tidak sehat beresiko untuk mengalami kehamilan. Kehamilan yang tidak diharapkan tentu merugikan kedua belah pihak baik pihak laki-laki dan terutama pihak perempuan. d. Remaja yang memiliki perilaku seks yang tidak sehat beresiko tinggi terinfeksi penyakit menular seksual. Pangkahila, 2004 Menurut Sarwono 2003, perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama. Menurut Stuart dan Sundeen 1999, perilaku seksual i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 yang sehat dan adaptif dilakukan ditempat pribadi dalam ikatan yang sah menurut hukum. Sedangkan perilaku seksual pranikah merupakan perilaku seksual yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing- masing Mu‟tadin, 2002. Remaja melakukan berbagai macam perilaku seksual beresiko yang terdiri atas tahapan-tahapan tertentu yaitu dimulai dari berpegangan tangan, cium kering, cium basah, berpelukan, memegang atau meraba bagian sensitif, petting, oral sex, dan bersenggama sexual intercourse. Perilaku seksual pranikah pada remaja ini pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan remaja itu sendiri. Pangkahila, 2004. Berkaitan dengan perilaku seksual remaja, Sarwono 2006 menjelaskan bahwa perilaku seksual tersebut terjadi karena beberapa alasan. a. Perubahan hormon yang berpengaruh pada seksualitas. Seiring dengan bertumbuhnya individu, berbagai perubahan terjadi. Tumbuhnya payudara, bertambahnya massa otot, tumbuhnya jakun merupakan hal yang tampak. Selain perubahan tersebut, kadar hormon testosterone yang berperan aktif dalam seksualitas juga berperan signifikan sehingga muncul hasrat seksual yang butuh disalurkan. Pada usia ini, tidak semua remaja mampu mengontrol hasrat seksual yang dimilikinya. Ada yang menyalurkan dengan bermasturbasi ada pula yang menyalurkan dengan pasangan atau bahkan dengan pelacur. Mengenai i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 persentasenya, data PKBI yang telah dijabarkan diatas juga menjelaskan bahwa dari remaja tersebut, 74,89 melakukan hubungan seksual pertama kali dengan pacarnya dan sisanya melakukan hubungan seksual dengan pelacur, teman dan bahkan ada yang mengaku melakukannya dengan saudara. b. Penundaan usia perkawinan. Untuk bisa menyalurkan hasrat seksual yang dimiliki, dibutuhkan lembaga pernikahan yang sah. Meskipun demikian, pernikahan bukan sesuatu yang mudah dilaksanakan, dibutuhkan berbagai persiapan baik secara fisik, mental, dan materi. Kesadaran akan „tingginya persyaratan‟ menikah tersebut membuat usia untuk menikah semakin bertambah, khususnya dikota besar. Mereka lebih memilih untuk terlebih dahulu mengumpulkan materi sehingga keluarga bisa hidup layak. Meskipun demikian, remaja dibeberapa daerah diIndonesia masih banyak yang menikah muda dengan berbagai alasan, alasan yang paling sering muncul adalah untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi dosa, takut hamil diluar nikah. c. Adanya norma agama. Pada beberapa individu, adanya larangan utuk melakukan sesuatu malah menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu atas hal tersebut, tidak terkecuali untuk seksualitas. Larangan untuk melakukan aktivitas seksual dapat menyebabkan remaja mencari sendiri mengenai i SEKS PRANIKAH REMAJA PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan OLEH: LUTFIA ULI NA’MAH NIM. S541302127 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 seksualitas. Tidak jarang untuk memuaskan keingintahuan tersebut remaja melakukan aktivitas seksual yang dilarang agama. d. Tingginya dorongan media yang menyebabkan munculnya rasa ingin tahu. Dengan semakin mudahnya akses informasi, khususnya internet yang dapat menyediakan stimulus atau rangsangan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan hasrat seksual, maka hasrat seksual yang telah ada semakin „diasah‟ oleh pornografi yang dapat dengan mudah ditemui di internet. Ilma dalam Handayani, 2008 menemukan bahwa Indonesia merupakan menempati posisi ketujuh untuk negara dengan pencarian kata kunci ‟sex‟ terbanyak di dunia. Setiap detiknya 28.258 pengguna internet di dunia mengakses konten pornografi, dengan 80 user-nya berasal dari Indonesia.Tidak hanya internet, hal-hal yang dapat memicu libido atau hasrat seksual juga dapat dengan mudah ditemui di kios koran di sekitar kita.

4. Dampak Perilaku Seksual Pranikah Remaja