Perkembangan Emosional TINJAUAN PUSTAKA

dalam jiwa, menikmati adlam rasa dan indera, dan mengekspresikan dalam bentuk tingkah laku verbal dan nonverbal. Nurgiyantoro, 2005 : 35-36.

2.1.1 Pembagian Nilai Personal

Nurgiyantoro 2005:41 menyatakan nilai sastra untuk anak-anak terbagi ke dalam dua bagian besar, nilai personal dan nilai pendidikan. Nilai perosnal terbagi atas perkembangan emosional, perkembangan intelektual, perkembangan imajinasi, pertumbuhan rasa sosial, dan pertumbuhan rasa etis dan religius. Berikut adalah penjelasan dari pembagian nilai personal:

A. Perkembangan Emosional

1. Pengertian perkembangan Apa sebenarnya pengertian perkembangan itu? Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi karena adanya proses kematangan dan belajar. Perkembangan bukan sekedar penambahan tinggi badan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari organisasi atau struktur dan fungsi tingkah laku yang komplek dari individu yang bersangkutan, mengarah pada tingkat yang lebih tinggi dan bersifat menetap serta tidak dapat diputar kembali. jtptunimus-gdl-jumiatig2a-5475-3-babII.pdf 2. Pengertian perkembangan emosional Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi karena adanya proses kematangan dan belajar dan emosi berasal dari kata emotus atau emovere atau mencerca to stir up yang berarti sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, missal emosi gembira mendorong untuk tertawa, atau dengan perkataan lain emosi didefinisikan sebagai suatu keadaan gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu Sujiono, 2005. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan emosi adalah bentuk perubahan progresif yang terjadi karena adanya proses kematangan dan belajar yang didorong oleh suatu hal misalnya seperti perasaan emosi gembira, yang menimbulkan efek tawa, atau hal lainnya. Nurgiyantoro, 2005:37 Menjelaskan, anak usia dini yang belum dapat berbicara, atau baru berada dalam tahap perkembangan bahasa satu kata atau kalimat dalam dua tiga kata, sudah ikut tertawa-tawa ketika diajak bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan. Anak tampak menikmati lagu- Universitas Sumatera Utara lagu bersajak yang ritmis dan larut dalam kegembiraan. Hal itu dapat dipahami bahwa sastra lisan yang berwujud puisi-lagu tersebut dapat merangsang kegembiraan anak, merangsang emosi anak untuk bergembira, bahkan ketika anak masih berstatus bayi. Emosi gembira yang diperoleh anak tersebut penting karena hal itu juga akan merangsang kesadaran bahwa ia dicintai dan diperhatikan. Pertumbuhan kepribadian anak tidak akan berlangsung secara wajar tanpa cinta dan kasih sayangoleh orang disekelilingnya. Contoh: Dalam contoh syair lagu anak berikut yang berjudul “Bunda piara” yang penulis ambil dari kutipan lagu anak Indonesia. http:id.wikibooks.orgwikiLirik_Lagu-lagu_Anak_Indonesia Bila kuingat lelah Ayah bunda Bunda piara piara akan daku Sehingga aku besarlah Waktuku kecil hidupku Amatlah senang Senang dipangku dipangku dipeluknya Serta dicium dicium dimanjakan Namanya kesayangan Pada syair lagu tersebut, dapat dilihat bahwa lagu tersebut mengajarkan tentang kasih sayang orangtua kepada anaknya. Lewat lagu tersebut terjalinlah emosi si anak dengan kedua orangtuanya tentunya dengan diperdendangkan secara terus menerus melalui proses yang singkat maupun panjang.

B. Perkembangan Intelektual