lagu bersajak yang ritmis dan larut dalam kegembiraan. Hal itu dapat dipahami bahwa sastra lisan yang berwujud puisi-lagu tersebut dapat
merangsang kegembiraan anak, merangsang emosi anak untuk bergembira, bahkan ketika anak masih berstatus bayi. Emosi gembira yang diperoleh
anak tersebut penting karena hal itu juga akan merangsang kesadaran bahwa ia dicintai dan diperhatikan. Pertumbuhan kepribadian anak tidak akan
berlangsung secara wajar tanpa cinta dan kasih sayangoleh orang disekelilingnya.
Contoh: Dalam contoh syair lagu anak berikut yang berjudul “Bunda piara”
yang penulis ambil dari kutipan lagu anak Indonesia. http:id.wikibooks.orgwikiLirik_Lagu-lagu_Anak_Indonesia
Bila kuingat lelah Ayah bunda
Bunda piara piara akan daku Sehingga aku besarlah
Waktuku kecil hidupku Amatlah senang
Senang dipangku dipangku dipeluknya Serta dicium dicium dimanjakan
Namanya kesayangan
Pada syair lagu tersebut, dapat dilihat bahwa lagu tersebut mengajarkan tentang kasih sayang orangtua kepada anaknya. Lewat lagu
tersebut terjalinlah emosi si anak dengan kedua orangtuanya tentunya dengan diperdendangkan secara terus menerus melalui proses yang singkat
maupun panjang.
B. Perkembangan Intelektual
Intelektual :intelEktual 1 cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan; 2 yg mempunyai kecerdasan tinggi;
cendekiawan; 3 totalitas pengertian atau kesadaran, terutama yg menyangkut pemikiran dan pemahaman.
file:localhostI:Definisi20intelektual2020Kamus20Bahasa 20Indonesia.htm
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan intelektual adalah perubahan progresif yang terjadi pada setiap diri individu yang dalam
Universitas Sumatera Utara
perkembangan tersebut mulai tercipta kecerdasan, dan totalitas kesadaran
terutaman menyangkut pemikiran dan pemahaaman. Perkembangan intelektual dalam Nurgiyantoro, 2005: menyatakan
bahwa
Hubungan yang dibangun dalam pengembangan alur pada umumnya berupa hubungan sebab akibat. Artinya, suatu peristiwa terjadi akibat atau
mengakibatkan terjadinya peristiwa -peristiwa yang lain.
Hal itu berarti secara langsung atau tidak langsung anak “mempelajari” hubungan yang terbangun itu, dan bahkan juga ikut
mengkritisinya. Mungkin saja anak mempertanyakan alasan tindakan- tindakan tokoh, reaksi tokoh, menyesalkan tindakan tokoh, dan lain-lain
yang lebih bernuansa “mengapa”-nya. Pembelajaran seni yang antara lain bertujuan untuk menanam, memupuk, dan mengembangkan daya apresiasi
sejak anak usia dini, juga diyakini berperan besar dalam menunjang perkembangan kemampuan diri. Penelitian tentang pembelajaran seni di
Amerika anak-anak sekolah dasar yang diajari seni dalam tiga bidang tersebut lebih tinggi dari pada kemampuan anak yang tidak diajar seni. Hal
itu disebabkan pembelajaran apresiasi terhadap seni menunjang peningkatan kreativitas, dan aspek kreativitas merupakan sesuatu yang esensial dalam
pembelajaran bidang apapun.
Contoh: Pada syair lagu anak berikut yang berjudul “Bangu pagi” yang penulis ambil
dari kutipan lagu anak Indonesia. http:id.wikibooks.orgwikiLirik_Lagu-
lagu_Anak_Indonesia Satu dua, Tiga empat, Lima Enam, Tujuh delapan
Siapa rajin kesekolah Cari ilmu sampai dapat
Sungguh senang Amat senang
Bangun pagi pagi Sungguh senang
Dalam syair lagu ini jelas terlihat, bahwa syair lagu ini secara tidak langsung mengajarkan sang anak berhitung, dengan membiasakan
mendengarkan lagu tersebut kepada anak, maka sedikit demi sedikit intelektual sang anak akan terbangun dan tidak pula mengajarkan kepada
anak menjadi anak yang disiplin yaitu pada bait lagu yang mengajarkan untuk selalu bangun pagi untuk berangkat ke sekolah.
Universitas Sumatera Utara
C. Perkembangan Imajinasi