Pertumbuhan Rasa Etis dan Religius

Ibu dan ayah: Selamat belajar nak penuh semangat Rajinlah selalu tentu kau dapat Hormati gurumu sayangi teman Itulah tandanya kau murid budiman Pada potongan bait syair lagu ini di alenia kedua berbunyi: “Hormati gurumu sayangi teman, itulah tandanya kau murid budiman”. Kelihatannya memang sangat sederhana. Tapi, jika diperhatikan kembali, bait ini mengajarkan kepada anak-anak agar menhormati gurunya dan menyayangi temannya agar ia menjadi anak yang budiman, baik, dan disukai oleh para guru dan teman-temannya. Karena anak yang baik, akan menjadi pribadi yang baik juga dalam bergaul, dan bersosialisasi. Dari syair lagu ini anak- anak mulai ditanamkan tumbuhnya rasa sosial di dalam diri mereka.

E. Pertumbuhan Rasa Etis dan Religius

Etis adalah 1. berhubungan sesuai dng etika; source: 2. sesuai dng asas perilaku yg disepakati secara umum. Definisi etis, Arti Kata etis.htm Etika Yunani Kuno: ethikos, berarti timbul dari kebiasaan adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus abad ke-7 Masehi menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis practical philosophy. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Universitas Sumatera Utara Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika studi konsep etika, etika normatif studi penentuan nilai etika, dan etika terapan studi penggunaan nilai-nilai etika. Etika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm Religi réligi : kepercayaan akan adanya Tuhan. religius réligius taat pd agama; saleh. Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia.pdf Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah suatu keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mangun Wijaya: Pada awalnya segala sastra adalah religius. Istilah “religius” yang berkonotasi pada makna agama. Religius dan agama memang berkaitan erat, bahkan dapat melebur dalam suatu kesatuan, namun sebenarnya keduanya mempunyai makna yang berbeda. Agama lebih menunjukkan pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi. Religius, di pihak lain, melihat aspek yang ada di lubuk hati, riak getaran nurani pribadi manusia. Dengan demikian religius bersifat lebih dalam, dan lebih luas dari agama yang tampak, formal, resmi. Mangunwijaya dalam Nurgiyantoro: 326-327 Dapat disimpulkan, pertumbuhan rasa etis dan religius adalah terbentuknya sikap atau tingkah laku manusia dengan sudut pandang yang baik, baik kepada sesama manusia ataupun kepada Tuhannya. Nurgiyantoro, 2005: 41 menjelaskan selain menunjang pertumbuhan dan perkembangan unsur emosional, intelektual, imajinasi, dan rasa sosial, bacaan cerita sastra juga berperan dalam pengembangan aspek personalitas yang lain, yaitu rasa etis dan religius. Demonstrasi kehidupan yang secara konkret diwujudkan dalam bentuk tingkah laku tokoh, di dalamnya juga terkandung tingkah laku yang menunjukkan sikap etis dan religius. Dalam sebuah cerita keseluruh aspek personalitas manusia ditampilkan, hanya masalahnya aspek mana yang mendapat penekanan sehingga tampak dominan. Dalam cerita yang dimaksudkan untuk menunjang perkembangan perasaan dan sikap etis dan religius, kedua aspek tersebut terlihat dominan. Bahkan dalam cerita anak, mengingat masih terbatasnya jangkauan berpikir dan bernalar, penyampaian nilai-nilai pembentukan kepribadian tersebut terlihat langsung atau sedikitterselubung dalam karakter dan tingkah laku tokoh. Universitas Sumatera Utara Nilai-nilai sosial, moral, etika, dan religius perlu ditanamkan kepada anak sejak dini secara efektif lewat sikap dan perilaku hidup keseharian. Hal itu tidak saja dapat dicontohkan oleh dewasa di sekeliling anak, melainkan juga lewat bacaan cerita sastra yang juga menampilkan sikap dan perilaku tokoh. Contoh sikap dan perilaku tokoh cerita yang diberikan kepada anak, lewat cerita ibu pencerita atau membaca sendiri jika sudah bisa, dapat dipandang sebagai salah satu cara penanaman nilai-nilai tersebut kepada anak. Pada umunya anak akan mengidentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh yang baik itu, dan itu berarti tumbuhnya kesadaran untuk meneladani sikap dan perilaku tokoh tersebut. Contoh: Penulis ambil dari potongan lagu Y ā nabī salam ‘alaika yang artinya Ya nabi, salam untukmu, berikut ini potongan syair lagu tersebut: ﻚْﻴَﻟَﻋ ْﻢَﻼَﺴ ْﻲِﺒَﻨ ﺎَﻴ Yā nabi salām ‘alaika Ya nabi salam untukmu َﻚْﻴَﻠَﻋ ْﻢَﻼَﺴ ْﻞُﺴَﺭ ﺎَﻴ± Yā rasul salām ‘alaika Ya rasul kedamaian untukmu Kedua baris syair lagu tersebut jelas menanamkan kepada anak pentingnya sering mengucap ṣ alawat keatas nabi. Dengan seringnya lagu ini didendangkan maka rasa religius sang anak akan tumbuh. Dan dengan ajaran dari guru, sang anak juga mengenal sosok rasulnya yang berhati mulia dan memiliki rasa etis dan sosial yang tinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN