2.1.3 Kebijakan Modal Kerja
Penentuan kebijakan modal kerja dalam perusahaan sangat penting terutama dalam penentuan proporsi aktiva lancar yang dibiayai oleh sumber dana
jangka pendek dan dana jangka panjang. Menurut Van Horne ada 3 tiga kebijakan yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu:
1. Kebijakan Modal Kerja Moderat Kebijakan modak kerja moderat yaitu kebijakan untuk membiayai kebutuhan
aktiva tetap dan aktiva lancar permanen menggunakan sumber dana jangka panjang, baik dari hutang jangka panjang maupun modal sendiri.
2. Kebijakan Modal Kerja Konservatif Kebijakan modal kerja konservatif yaitu kebijakan untuk membiayai kebutuhan
aktva tetap dan aktiva lancar permanen serta aktiva lancar yang berfluktuasi dengan menggunakan sumber dana hutang jangka panjang atau modal sendiri.
3. Kebijakan Modal Kerja Agresif Kebijakan modal kerja agresif yaitu kebijakan untuk membiayai aktiva tetap
dan sebagian aktiva lancar permanen dengan sumber dana dari hutang jangka panjang dan sebagian aktiva lancar permanen lainnya dan aktiva lancar
variabel dengan hutang jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Manajemen Modal Kerja
Modal kerja sangat menentukan posisi likuiditas perusahaan yang merupakan persyaratan menuju keberhasilan perusahaan. Oleh sebab itu,
pengelolaan modal kerja yang tepat merupakan syarat keberhasilan suatu perusahaan yang merupakan persyaratan menuju keberhasilan perusahaan.
Menurut Sudjana dan Barlian 2003 : 155 manajemen modal kerja pada dasarnya sangat penting karena penelitian diketahui bahwa sebagian besar waktu manager
keuangan digunakan untuk mengatur modal kerja. Bagi banyak perusahaan, aktiva lancar dan hutang lancar merupakan bagian investasi yang terbesar. Aktiva lancar
dan hutang lancar merupakan pos yang cepat berubah. Investasi dalam aktiva lancar tetap bisa dikurangi misalnya dengan menyewa, tetapi Investasi dalam kas
dan persediaan seringkali tidak mungkin dihindarkan . Ketiga alasan tersebut memberi kita pemahaman bahwa tugas utama
seorang manager keuangan adalah menentukan modal kerja yang optimal, yaitu menjaga supaya besarnya modal kerja tersedia dalam jumlah yang tepat setiap
saat, tidak berlebihan dari semestinya. Modal yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat membawa perusahaan ke berbagai masalah yang apabila tidak diatasi
dengan baik akan menyebabkan kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pendanaan Modal Kerja