Hasil Regresi Linear Berganda Pembahasan a. Pengaruh Hutang Lancar terhadap Laba Usaha

4.5 Hasil Regresi Linear Berganda

Dari Tabel diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = -56303 - 0,168 X 1 + 0,344 X 2 + e Dimana: Y = Laba Usaha X 1 = Hutang Lancar X 2 = Dana Jangka Panjang e = Standard error Interpretasi model: a. Konstanta bernilai -56303. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya rugi usaha adalah Rp -56303 satuan, apabila kedua variabel bebas yang diteliti nilainya sama dengan nol. Dengan kata lain, rugi usaha akan tetap sebesar Rp -56303 jika variabel bebasnya tidak memiliki pengaruh. b. Koefisien regresi hutang lancar bernilai 0,168 artinya jika hutang lancar meningkat sebesar Rp 1, maka laba usaha akan mengalami penurunan sebesar Rp 0,168. c. Koefisien dana jangka panjang bernilai 0,344 artinya jika dana jangka panjang meningkat sebesar Rp 1, maka laba usaha akan mengalami kenaikan sebesar Rp 0,344. Universitas Sumatera Utara 4.6. Pengujian Hipotesis 4.6.1. Uji Serempak Uji-F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas Hutang lancar dan Dana Janka Panjang memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama- sama terhadap variabel terikat Laba Usaha. Tabel 4.9 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.958E12 2 1.979E12 160.941 .000 a Residual 5.779E11 47 1.229E10 Total 4.535E12 49 a. Predictors: Constant, Danajangkapanjang, Hutanglancar b. Dependent Variable: Labausaha Sumber: Output SPSS 2013 Pada Tabel 4.10 diketahui nilai F hitung adalah 160.941 sedangkan nilai F tabel adalah 2,5787. F hitung F tabel artinya variabel-variabel independen yang diteliti secara simultan berpengaruh terhadap laba usaha. Nilai signifikansi bernilai 0,00 yang berarti lebih kecil dari tingka t signifikansi α = 0,05. Hasil Uji F menunjukkan bahwa hipotesis pertama menerima H dan menolak H 1 , artinya variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu laba usaha. Universitas Sumatera Utara

4.6.2. Uji Parsial Uji- t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 4.10 Uji-t Uji Secara Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -56303.124 21372.923 -2.634 .011 Hutanglancar .168 .040 .388 4.201 .000 Danajangkapanjang .344 .054 .588 6.373 .000 a. Dependent Variable: Labausaha Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah a. Variabel hutang lancar memiliki t hitung 4,201 sedangkan t tabel 2,014 maka t hitung t tabel 4,201 2,014 dan taraf signifikansinya adalah 0,00 yang lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa hutang lancar berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba usaha pada perusahaan sektor aneka industri di BEI. b. Variabel dana jangka panjang memiliki t hitung 6,373 sedangkan t tabel 2,014 maka t hitung t tabel 6,373 2,014 dan taraf signifikansinya adalah 0,00 yang lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa dana jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba usaha pada perusahaan aneka industri di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui seberapa baik model yang digunakan dalam penelitian, dapat diinterpretasikan dengan melihat nilai R 2 atau koefisien determinasi. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkan variasi variabel independen. Range nilai dari R 2 adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik Situmorang et al 2012 : 154. Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .934 a .873 .867 1.10883E5 a. Predictors: Constant, Danajangkapanjang, Hutanglancar b. Dependent Variable: Labausaha Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Dari Tabel 4.8 dapat dilihat nilai R = 0,934 berarti hubungan antara hutang lancar dan dana jangka panjang terhadap laba usaha sebesar 93,4. Artinya hubungan antara variabel independen terhadap variabel terikat adalah sangat erat. Nilai Adjusted R square sebesar 0,867 yang berarti variabel laba usaha dapat dijelaskan oleh hutang lancar dan dana jangka panjang sebesar 86,70. Sedangkan sisanya sebesar 13,3 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor penjualan dan perputaran modal aktiva di dalam perusahaan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara

4.7. Pembahasan a. Pengaruh Hutang Lancar terhadap Laba Usaha

Penentuan pendanaan atas modal kerja yang digunakan perusahaan mempunyai efek yang langsung terhadap kinerja perusahaan Keown, 2010:240. Oleh Sebab itu, Perusahaan harus memperkirakan modal kerjanya. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi keadaan dimana modal kerja yang tersedia lebih besar daripada yang dibutuhkan sehingga akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi perusahaan. Pendanaan modal kerja yang dilakukan dengan hutang lancar sangat perlu dikelola dengan baik karena akan berdampak pada tingkat laba perusahaan dan menentukan tingkat risiko keuangan perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2001:5, menggunakan lebih banyak hutang lancar berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham dan juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Pengadaan dana melalui lancar memberikan manfaat kepada Perusahaan. Dengan adanya penambahan hutang dapat menghasilkan potensi hasil profitabilitas yang lebih besar, sebab pemilik perusahaan akan menuntut tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya hutang Weston dan Copeland, 1999:227. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hutang lancar berpengaruh signifikan terhadap laba usaha. Koefisien regresi laba usaha sebesar Rp 0.168 menunjukkan bahwa hutang lancar memiliki hubungan terhadap laba usaha. Hal ini juga relevan dengan hasil dari Penelitian Theresia 2007, mengenai pengaruh hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap laba usaha pada perusahaan Universitas Sumatera Utara barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh hutang lancar dan hutang jangka panjang terhadap laba usaha di perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan yang dihasilkan melalui uji F adalah hutang lancar dan hutang jangka panjang secara simultan atau secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba usaha. Pengujian secara parsial uji t, hutang lancar dan hutang jangka panjang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba usaha. Hal ini menyiratkan bahwa peningkatan posisi hutang lancar menunjukkan hubungan yang positif dengan profitabilitas.

b. Pengaruh Dana Jangka Panjang Terhadap Laba Usaha

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 114 120

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 41

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 262 31

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pendanaan Modal Kerja Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9