Efektivitas Program Keterampilan dan Pembinaan bimbingan sosial di UPT.PSAR Tanjung Morawa

responden 47. Kemudian diikuti dengan responden yang berpendidikan tamat SMP yaitu sebanyak 41 responden 27, dan tamat SD yaitu sebanyak 39 responden 26. Warga binaan yang mayoritas adalah tamat SMA sangat membantu warga binaan yang umurnya lebih muda dari mereka dalam mengajarkan untuk bersikap dan berkelakuan di asrama tempat mereka tinggal, agar bisa bersikap mandiri karena disana tidak ada orang tua mereka yang akan membantu mereka dalam melakukan segala hal, karena warga binaan yang baru tamat SD dan SMP sifat kekanak – kanakan serta manjanya terkadang masih terlihat sehingga perlu bimbingan selain dari orang tua asuh yang ada di PASR tapi juga bimbingan warga binaan yang telah tamat SMA, karena warga binaan yang telah tamat SMA yang sikapnya lebih dewasa dan lebih mudah untuk diatur. Sehingga diharapkan bisa menjadi contoh bagi adik – mereka yang lebih muda, meskipun masih sama – sama dalam konteks remaja.

5.2. Efektivitas Program Keterampilan dan Pembinaan bimbingan sosial di UPT.PSAR Tanjung Morawa

Pelayanan program keterampilan dan pembinaan melalui bimbingan sosial yang diberikan oleh PSAR Tanjung Morawa terdiri dari program-program keterampilan yang dilakukan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan anak remaja putus sekolah nantinya setelah keluar dari PSAR , serta mewujudkan kemampuan anak remaja putus sekolah Universitas Sumatera Utara untuk dapat melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan mereka nantinya di tengah-tengah masyarakat. Diagram 5.4 Program Pelayanan Keretampilan Yang Diambil Berdasarkan data pada Diagram 5.4, dapat dilihat bahwa PSAR membuka pendidikan keterampilan sebanyak 4 jurusan, jurusan ini dibagi 2 yaitu yang pertama, jurusan untuk perempuan yaitu sebanyak 38 koresponden 25 memilih keterampilan menjahit, 35 koresponden 23 memilih keterampilan border, 65 koresponden 43 memilih keterampilan salon dan kedua jurusan keterampilan untuk laki – laki yaitu 14 koresponden 9 memilih keterampilan automotif. Mayorotas warga binaan di PSAR 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Menjahit Bordir Salon Automotif Pesentasi 25 23 43 9 Frekuensi 38 35 63 14 38 35 63 14 25 23 43 9 Jum a lh R e spo nde n Pesentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara Tanjung Morawa adalah perempuan, hal ini disebabkan karena memang sudah ketentuan nutuk membatasi jumlah laki – laki, untuk menggulangi maslah yang mungkin akan terjadi jika jumlah perempuan dan laki – laki sama banyaknya. Kebanyakan para warga binaan yang perempuan lebih banyak memilih keterampilan salon, karena memang pada dasarnya perempuan memang suka berdandan dan merias diri. Selanjutnya, data mengenai distribusi responden tentang ketertarikan respondenterhadap keterampilan yang diambil dapat dilihat pada Diagram 5.5 berikut ini. Diagram 5.5. Ketertarikan Responden Terhadap Keterampilan Yang Diambil Berdasarkan data pada Tabel 5.5, dapat diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 150 responden 100 memang tertarik dengan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Ya Tidak Persentasi 100 Frekuensi 150 150 100 Jum a h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara program keterampilan yang mereka ambil, dari hasil kuisioner yang telah disebar, mereka menjelaskan alasan mereka kenapa tertarik dengan program keterampilan yang mereka ambil,kesimpulan dari alasan yang mereka buat adalah “memang sudah pernah di dalami keterampilan yang diambil sewaktu masih berada di kampung atau memang sudah menjadi hobi, selain itu mereka termotivasi untuk mengubah kehidupan mereka, dengan membuka usaha sendiri dari keterampilan yang mereka punya, dan remaja yang putus sekolah yang tidak punya keterampilan ingin punya bekal keterampilan agar bisa hidup sejahtera”. Selain itu ada dari dapat dilihat pada diagram 5.6 berikut distribusi tentang frekuensi belajar keterampilan yang mereka dapatkan di PSAR. Diagram 5.6 Frekuensi Belajar Keterampilan Yang Diterima 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 3 Jam 4 Jam 5 Jam 6 Jam Persentasi 100 Frekuensi 150 150 100 Jum a lh R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Diagram 5.6, dapat diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 150 responden 100 mendapatkan sebanyak 4 jam tiap harinya untuk latihan keterampilan, dan menurut mereka waktu sebanyak itu sudah lebih dari cukup, pada hari sabtu mereka bebas untuk memakai ruang dan peralatan keterampilan yang di pimpin oleh ketua kelas, karena pada hari Sabtu kelas libur atau tidak ada instruktur tapi dimonitoring oleh ketua kelas yang telah dipilih sebelumnya, sehingga mereka melakukan latihan sendiri mempelajari kembali pelajaran yang telah mereka terima sebelumnya dari instrukturnya Selanjutnya dapat dilihat pada Diagram 5.7 berikut ini, diagram distribusi efisiensi waktu yang dipergunakan untuk praktek keterampilan setiap harinya. Diagram 5.7 Diagram Distribusi Tentang Efisiensi Waktu Yang Dipergunakan Untuk Praktek Keterampilan Setiap Harinya 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Sudah Efisien Belum Efisien Persentasi 93 7 Katregori 139 11 139 11 93 7 Jum la h R e spo nde n Persentasi Katregori Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Diagram 5.7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 139 responden 93 menyatakan waktu yang dipergunakan dalam praktek keterampilan sudah efisien, dalam waktu 4 jam mulai dari pukul 09.00 – 13.00 yang mereka peroleh untuk melakukan praktek keterampilan, setelah diberikan pengetahuan tentang teori- teori kemudian langsung diberikan praktek, sehingga mereka bisa langsung mengerti teori yang telah diajarkan melalui praktek yang telah dilakukan. Instruktur memberikan penjelasan tantang materi keterampilan dengan baik. Sedangkan responden yang menyatakan belum efisiennya waktu yang dipergunakan dalam praktek keterampilan terhadap materi-materi pelayanan dan pembinaan yaitu sebanyak 11 responden 7. Hal ini disebabkan karena banyaknya siswa yang harus diajarkan sedangkan instruktur yang hanya 1 orang menyebabkan terkadang ada beberapa siswa yang kurang mendapat perhatian langsung, sehingga waktu terkadang ada yang terbuang begitu saja, apalagi ketika instrtuktur tidak hadir. Selain itu dapat dilihat pada Diagram 5.7 berikut ini, tabel distribusi tentang tahu tidak nya warga binaan tentang tujuan dari bimbingan sosial. Diagram 5.8 Tau Tidaknya Responden Tujuan Dari Bimbingan Sosial Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Diagram 5.8 dapat diketahui bahwa seluruh responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 150 responden 100 mengetahui tujuan dari program bimbingan sosial. Bimbingan sosial ini bertujuan untuk melatih dan memberikan warga binaan berbagai pengetahuan tentang : - motivasi dan etika untuk penyemangat dan sebagai penuntun warga binaan dalam bersikap selama dipanti dan untuk bekal mereka bersosialisasi pada saat nanti keluar, - Kewirausaahan berisikan tentang pengajaran apa kewirausaan itu sendiri, tentang apa – apa saja syarat – untuk membuka usaha, serta apa saja yang berhubungan dengan dunia wirausaha. - dinamika kelompok yaitu bimbingan tentang bagaimana berkomunikasi antar kelompok dan membantu warga binaan untuk bisa aktif berbicara dan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Tahu Tidak Tahu Persentasi 100 Frekuensi 150 100 Jum la h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara menyampaikan pendapat secara individu maupun kelompok, sehingga diharapkan ada perubahan bagi diri warga binaan dapat bersikap aktif. Selanjutnya, data mengenai distribusi responden berdasarkan tentang kebermanfaatan dari program keterampilan yang mereka ambil yang diteliti melalui kuisioner dan dapat dilihat pada Diagram 5.9 berikut ini. Diagram 5.9 Tanggapn Responden Mengenai Kebermanfaatan Dari Program Keterampilan Yang Ditekuni Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Diagram 5.9 dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 150 responden 100 menyatakan bahwa program keterampilan yang mereka ambil bermanfaat, dari kuisioner yang di sebarkan mereka menuliskan bahwa keterampilan yang mereka ambil bisa menjadi bekal nantinya untuk membuka usaha sendiri atau bisa bekerja dengan orang lain dan mendapatkan upah sehingga kehidupan mereka bisa lebih sejahtera dari sebelum mereka memperoleh keterampilan. Selanjutnya, data yang akan disajikan adalah menyangkut tanggapan responden mengenai kebermanfaatan program bimbingan sosial yang diberikan oleh PSAR Tanjung Morawa, yang dapat dilihat pada Diagram 5.10 berikut ini. Diagram 5.10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Tidak Bermanfaat Kurang Bermanfaat Tidak bermanfaat Persentasi 100 Frekuensi 150 100 Jum la h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara Tanggapan Responden Mengenai Kebermanfaatan Program Bimbingan Sosial Di PSAR Tanjung Morawa Berdasarkan data pada Diagram 5.10 , dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 146 responden 97 menyatakan bahwa program bimbingan sosial yang mereka terima yang diberikan oleh PSAR Tanjung Morawa ini memang bermanfaat bagi mereka takan bahwa bimbingan sosial dan 4 responden 3 menyatakan bahwa bimbingan sosial kurang bermanfaat hal ini dari penulis kaji ketika penelitian adalah kesalahan koresponden sendiri yang kurang mau memperhatikan pembimbing ketika memberikan materi dengan alasan bosan, padahal sebenarnya bimbingan sosial yang diberikan sangatlah penting untuk bekal mereka ketika tamat dari PSAR nantinya karena dalam bimbingan sosial mereka diajarkan cara bersosialisasi yang baik di lingkungan sosial mereka, juga diajarkan etika sehingga pada waktu 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat Persentasi 97 3 Frekuensi 146 4 146 4 97 3 Jum la h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara mereka telah keluar dari panti mereka bisa mengaplikasikan sosialisasi mereka dengan baik nantinya. Selanjutnya, data yang akan disajikan adalah menyangkut tanggapan responden mengenai kebermanfaatan program bimbingan sosial yang diberikan oleh PSAR Tanjung Morawa, Untuk lebih jelasnya yang dapat dilihat pada Diagram 5.11 berikut ini Diagram 5.11 Tanggapan Responden Mengenai Materi – Materi Dalam Pemberian bimbingan Sosial Berdasarkan data pada Diagram 5.11, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 91 responden 60 menyatakan bahwa Tanggapan Responden Mengenai Materi – Materi Dalam Pemberian bimbingan Sosial adalah baik, serta 55 responden 37 menyatakan bahwa materi – materi dalam bimbingan sosial cukup baik telah diberikan oleh pembimbing yang masuk dalam kelas 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Baik Cukup Baik Kurang Baik Persentasi 60 37 3 Frekuensi 91 55 4 91 55 4 60 37 3 Jum a la h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara bimbingan social, dan 4 responden 3 menyatakan bahwa materi – materi yang dibawakan dalam bimbingan social kurang baik karena menurut mereka materinya membosankan dan tidak penting untuk dibahas padahal bimbingan social yang dilakukan selama 1 jam setiap harinya ini berisikan tantang materi – materi yang sbelumnya telah ditentukan oleh PSAR Tanjung Morawa dalam silabus bimbingan sosial, berisikan tentang berbagai arahan bagi para siswa dalam bersikap, beretika, motivasi , dinamika kelompok serta tentang kewiraushaan memang benar dibutuhkan dan sangat baik untuk mereka sebagai bekal mereka nantinya pada saa mereka berada dalam asrama maupun setelah tamat dari PSAR Tanjung Morawa. Selanjutnya, data yang akan disajikan adalah tentang tanggapan responden terhadap proses pemberian pelayanan dan pembinaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 5.12 berikut ini. Diagram 5.12 Tanggapan Responden Terhadap Proses Pemberian Materi dalam kegiatan keterampilan di PSAR Tanjung Morawa Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Diagram 5.12 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 111 responden 74 menyatakan bahwa proses pemberian bimbingan sosial dinilai sudah baik. Alasan mereka memberikan penilaian tersebut karena selama mengikuti program bimbingan social, mereka merasa mudah memahami dan mengerti tentang pentinganya bekal bimbingan social bagi mereka sendiri untuk bisa bersosialisasi dengan orang – orang di lingkungan mereka nantinya, 39 responden 26 menyatakan bahwa proses pemberian bimbingan sosial sudah dilakukan dengan cukup baik, karena dalam kelas bimbingan sosial mereka diajarkan untuk berperan aktif secara individu maupun kelompok. Selanjutnya, data yang akan disajikan adalah tentang tanggapan responden terhadap materi-materi pelayanan dan pembinaan yang diberikan oleh yayasaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Diagram 5.13 berikut ini. Diagram 5.13 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Baik Cukup Baik Kurang Baik Persentasi 74 26 Frekuensi 111 39 111 39 74 26 Jum la h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara Tanggapan Responden Terhadap Materi-Materi Keterampilan Yang Diberikan Oleh Instruktur Berdasarkan data pada Diagram 5.13 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 138 responden 92 menyatakan puas terhadap materi-materi pelayanan dan pembinaan yang diberikan oleh PSAR Tanjung Morawa. Penilaian ini berdasarkan karena instruktur memberikan penjelasan tantang materi keterampilan dengan baik. Selain itu, dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, mereka menyatakan puas terhadap materi-materi pelayanan tersebut karena instruktur turun langsung untuk membantu siwa yang kurang bisa menguasai pelajaran dengan cepat dengan cara mengajarkan secara langsung sehingga siswa menjadi bisa mengikuti pelajaran keterampilan selanjutnya. Sedangkan responden yang menyatakan kurang puas terhadap materi-materi pelayanan dan pembinaan yaitu sebanyak 12 responden 8. Hal ini disebabkan karena ketidakseriusan mereka dalam mengikuti 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 Puas Kurang Puas Persentasi 92 8 Frekuensi 138 12 138 12 92 8 Jum la h R e spo nde n Persentasi Frekuensi Universitas Sumatera Utara setiap kegiatan keterampilan,selain itu banyaknya siswa sedangkan instruktur yang hanya 1 orang menyebabkan terkadang ada beberapa siswa yang kurang mendapat perhatian langsung.

5.3. Efektivitas Dalam Bidang Sarana dan Prasarana yang Tersedia

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

21 145 130

PEMBERDAYAAN WARGA BELAJAR MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DI UPT PELAYANAN SOSIAL ANAK REMAJA TANJUNG MORAWA.

2 7 21

KONTRIBUSI MINAT REMAJA MENGIKUTI PELATIHAN KETERAMPILAN TERHADAP KEMAMPUAN MENJAHIT BUSANA DI UPT PELAYANAN SOSIAL ANAK REMAJA (PSAR) TANJUNG MORAWA.

0 1 22

STUDI TENTANG PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN MODISTE BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH : Studi Deskriptif Pelatihan Keterampilan Modiste di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja Cimahi.

1 6 34

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 1 14

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 2

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 9

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 24

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 2

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan di UPT Pelayanan Sosial Anak Remaja (PSAR) Nusa Putera Tanjung Morawa Sumatera Utara

0 0 12