dapat melaksanakan fungsi sosialnya“.Dari berbagai pengertian di atas dapat terlihat luas lingkup pengertian kesejahteraan sosial yang sebenarnya sangat meluas dan
melingkupi berbagaaspek kehidupan. Dalam kesejahteraan sosial juga terdapat usaha kesejahteraan sosial, dimana pelayanan sosial juga termasuk dari salah satu di
dalamnya”.
Perlu dibedakan dua macam pengertian pelayanan sosial, yaitu: 1. Pelayanan sosial dalam arti luas adalah pelayanan sosial yang mencakup fungsi
termasuk pelayanan sosial dalam bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, tenaga kerja dan sebagainya.
2. Pelayanan sosial dalam arti sempit atau disebut juga pelayanan kesejahteraan sosial mencakup program pertolongan dan perlindungan kepada golongan yang tidak
beruntung seperti pelayanan sosial bagi anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna sosial dan sebagainya.
Semakin tersebarnya dan dipraktekkan secara universal pelayanan sosial, maka pelayanan yang ditujukan kepada golongan masyarakat yang membutuhkan pertolongan
khusus.
2.4.2 Fungsi–fungsi pelayanan sosial
Pelayanan sosial telah dan mungkin akan diklasifikasikan dalam berbagai cara, tergantung dari tujuan klasifikasi. Perserikatan Bangsa-bangsa PBB mengemukakan
fungsi dari pelayanan sosial adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat. 2. Pengembangan sumber-sumber manusiawi.
3. Orientasi masyarakat terhadap perubahan-perubahan sosial dan penyesuaian sosial. 4. Mobilisasi dan pencipta sumber-sumber masyarakat untuk tujuan pembangunan.
5. Penyediaan dan penyelenggaraan struktur kelembagaan untuk tujuan agar pelayanan- pelayanan yang terorganisasi dapat berfungsi.
Richard M. Titmuss mengemukakan bahwa pelayanan sosial ditinjau dari perspektif masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan individu, kelompok dan masyarakat untuk masa sekarang
dan untuk masa yang akan datang. 2. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan untuk melindungi
masyarakat. 3. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan sebagai suatu
investasi yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial. 4. Pelayanan-pelayanan atau keuntungan-keuntungan yang diciptakan sebagai program
kompensasi bagi orang-orang yang tidak mendapat pelayanan sosial misalnya kompensasi kecelakaan industri dan sebagainya.
Alfred J. Khan menyatakan bahwa fungsi utama pelayanan sosial adalah: 1. Pelayanan Sosial untuk Sosialisasi dan pengembangan
2. Pelayanan Sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi 3. Pelayanan akses
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan sosial untuk sosialisasi dan pengembangan dimaksudkan untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam diri anak dan pemuda melalui program-
program pemeliharaan, pendidikan non formal dan pengembangan. Yang tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai masyarakat dalam usaha pengembangan kepribadian
anak. Bentuk-bentuk pelayanan sosial tersebut adalah:
1. Program penitipan anak 2. Program-program kegiatan remaja pemuda
3. Program-program pengisian waktu terluang bagi anak dan remaja dalam keluarga. Pelayanan Sosial untuk penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi mempunyai
tujuan untuk melaksanakan pertolongan kepada seseorang, baik secara individual maupun di dalam kelompokkeluarga dan masyarakat agar mampu mengatasi masalah-
masalahnya. Bentuk-bentuk pelayanan sosial tersebut antara lain:
a. Bimbingan sosial bagi keluarga b. Program asuhan keluarga dan adopsi anak
c. Program bimbingan bagi anak nakal dan bebas hukuman d. Program-program rehabilitasi bagi penderita cacat
e. Program- program bagi lanjut usia f. Program-program penyembuhan bagi penderita gangguan mental.
g. Program-program bimbingan bagi anak-anak yang mengalami masalah dalam bidang pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
h. Program-program bimbingan bagi para pasien di rumah sakit. Kebutuhan akan program pelayanan sosial akses disebabkan oleh karena:
a. Adanya birokrasi modern b. Perbedaan tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap hal-hal
dan kewajibantanggungjawab. c. Diskriminasi, dan
d. Jarak geografi antara lembaga-lembaga pelayanan dari orang-orang yang memerlukan pelayanan sosial Huda : 2009.
Pelayanan sosial untuk tujuan menyembuhkan, memberikan bantuan, rehabilitasi, perlindungan sosial biasanya melalui kegiatanprogram dalam suatu
lembaga, misalnya lembaga panti, lembaga rehabilitasi dan lain-lain. Tujuan dari pelayanan ini adalah memulihkan kemampuan peranan sosial dan memberi bantuan
guna penyesuaian yang memadai dengan lingkungan sosialnya. Bentuk pelayanan panti merupakan salah satu pelayanan kesejahteraan sosial mencakup program pertolongan
dan perlindungan kepada golongan yang tidak beruntung seperti pelayanan sosial bagi anak-anak terlantar, keluarga miskin, cacat, tuna sosial, dan sebagainya. Pelayanan
kesejahteraan sosial yang diberikan misalnya pelayanan di Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Karya, dan lain- lain.
Tujuan pelayanan kesejahteraan sosial adalah mengaktualkan potensi klien. Sementara tugas pelayanan sosial adalah memberikan pelayanan bantuan, santunan,
bekal lain untuk membangkitkan motivasi klien, dan mengorganisasi lingkungan yang sesuai atau mungkin disesuaikan Nurdin 1989:46
Universitas Sumatera Utara
Anak asuh adalah anak yang berasal dari keluarga pra sejahtera ataupun yang sudah tidak memiliki orangtua dan mendapat pengasuhan di luar lingkungan keluarga
yang sah. Lingkungan itu dapat berupa keluarga yang secara langsung mengasuh dan menyediakan segala keperluan si anak. Dapat juga berupa yayasan ataupun lembaga
yang bergerak di bidang pengasuhan dan perlindungan anak.Anak asuh merupakan anak terlantar yang mendapat bantuan, perlindungan serta bimbingan dalam Panti Asuhan
dengan sistem pelayanan didalamnya. Dalam salah satu teori Marxist diseburtkan bahwa organisasi atau lembaga
pelayanan sosial cenderung mengutamakan nilai-nilai ekonomi dan menekankan system ekonomi kapitalis, yaitu mengambil keuntungan sehingga seringkali membawa kerugian
pada masyarakat. Pandangan ini banyak dilakukan organisasi atau lembaga pelayanan sosial.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa lembaga atau organisasi sosial seringkali tidak mencapai tujuan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena pekerja sosial
sebagai pelaksanaan pelayanan tidak professional dan tidak bersungguh-sungguh dalam melakukan pelayanannya kepada masyarakat.
2.5 Program Pelatihan Ketrampilan