3. Brand Competence
Merek yang berkompeten adalah merek yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah konsumen dan memenuhi
kebutuhan konsumen Butler dan Cantrell, 1984; Butler 1991 dalam Lau dan Lee, 1999. Setiap perusahaan ingin mengukuhkan kempetensinya di
setiap bagian vital dari bisnis mereka, termasuk merek yang mereka bangun. Ini adalah tugas untuk setiap perusahaan untuk mengetahui secara
tepat apa yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan seharusnya tidak menciptakan keraguan sedikitpun dari benak konsumen terhadap brand
competence Hazan et al, 2010. Seorang konsumen hanya dapat mengetahui kemampuan dari suatu merek setelah menggunakannya atau
mendapatkan informasi dari orang lain. Ketika konsumen merasa bahwa merek tersebut mampu untuk memuaskan keinginannya, di saat itulah
mereka melakukan keputusan dalam pembelian Hazan et al, 2010. Swan et al,1985 dalam Lau dan Lee,1999 menemukan bahwa agen pemasaran
industrial yang dirasa cukup berkompeten oleh konsumen, mereka akan lebih dipercaya oleh konsumen tersebut. Dengan demikian, hipotesis yang
dirumuskan adalah:
H3 : Variabel brand competence berpengaruh signifikan terhadap trust in a brand
4. Brand Reputation
Hazan et al 2010 mengemukan bahwa permintaan yang tinggi terhadap suatu merek mengindikasikan tingginya reputasi dari merek
tersebut di benak para konsumen. Sebuah pemikiran yang baik tentang suatu merek adalah aset yang sangat kuat. Advertising, public relation dan
konsumen harus didorong untuk menyebarkan word-of-mouth yang positif. Creed dan Miles 1996 dalam Lau dan Lee 1999 mengemukakan bahwa
jika seorang konsumen mempunyai persepsi bahwa orang lain memiliki opini suatu merek itu baik, maka konsumen tersebut akan cukup percaya
untuk membelinya. Sebaliknya,jika suatu merek tidak memiliki reputasi yang baik, maka konsumen akan curiga. Konsumen memegang suatu
merek, yang merupakan bagian dari suatu produk, dengan nilai tambah dan hal tersebut yang membedakannya dengan produk lainnya. Secara
mendasar, konsumen yang percaya pada suatu merek sebenarnya juga menanggung resiko Moorman et al,1992 dalam Hazan et al, 2010.
Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah:
H4 : Variabel brand reputation berpengaruh signifikan terhadap trust in In a brand
5. Trust to the Company