Pelayanan Pendidikan Pengguna Pelayanan Pengguna

35

2.9.3 Pelayanan Pendidikan Pengguna

Pelayanan pendidikan pengguna adalah kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien. Menurut Sulistyo-Basuki 2004: 392, ”Tujuan pendidikan pengguna adalah mengembangkan ketrampilan pemakai yang diperlukannya untuk menggunakan perpustakaan atau pusat dokumentasi, mengembangkan ketrampilan tersebut mengidentifikasi masalah informasi yang dihadapi pemakai, merumuskan kebutuhan informasinya sendiri pemakai, mengidentifikasi kisaran kemungkinan sumber informasi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya, menilai ketepatan, kekuatan dan kelemahan masing-masing sumber informasi dan yang paling penting mampu menghadapi ketidaksamaan informasi yang disediakan oleh sumber yang berlainan dan mengasimilasi, mengumpulkan, menyajikan, menggunakan, dan menerapkan informasi”. Sedangkan menurut Lasa 2007: 234 suatu perpustakaan perlu menyelenggarakan pendidikan pengguna dengan tujuan sebagai berikut: • Memanfaatkan jasa informasi yang tersedia Selama ini sebagian besar masyarakat hanya mengenal dan memanfaatkan jasa sirkulasi dari suatu perpustakaan. Padahal semestinya setiap perpustakaan tidak hanya menyediakan jasa informasi yang lain, seperti bimbingan pemakai, penelusuran literatur, pelayanan referensi, dan lainnya. • Mengoptimalkan sarana dan fasilitas Perpustakaan telah menyediakan sarana temu kembali akan informasi, seperti indeks, bibliografi, katalog, abstrak, dan lainnya. Demikian pula untuk beberapa perpustakaan telah menyediakan koleksi CDROM, audio-visual, dan jasa internet. Dengan saranaprasarana itu, pemakai diharapkan memanfaatkannya secara optimal untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Untuk itu, perlu ditanamkan kesadaran bibliografis, yakni suatu usaha untuk menemukan data bibliografi yang berisi subjek atau informasi tertentu dengan menggunakan fasilitas yang tersedia. • Mencapai terwujudnya masyarakat informasi Sebagian masyarakat belum mampu memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Malah sebagian masyarakat hanya menggunakan informasi untuk hiburan. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara 36 penyebaran dan dan penyerapan informasi oleh masyarakat tidak dapat merata. Hal ini akan menimbulkan bermacam-macam tingkatan informasi dalam masyarakat. Akibat lebih jauh adalah terjadinya kesenjangan sosial. Kiranya masih perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa semua informasi yang disediakan perpustakaan pada hakikatnya untuk masyarakat umum. Disini perlu penyaji

2.10 Pemeliharaan dan Perawatan

Menurut Daryono 2009 : 1 dinyatakan bahwa, “Pemeliharaan merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan”. Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secara fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa pada dasarnya ada 2 cara pemeliharaan bahan pustaka; 1. Pemeliharaan kondisi lingkungan bahan pustaka, yang meliputi : a Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh cahaya. b Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara dan kelembaban udara c Mencegah kerusakan dari faktor kimia, partikel debu, dan logam dari udara d Mencegah kerusakan dari faktor biota dan jamur e Mencegah kerusakan dari faktor air f Mencegah kerusakan dari faktor kebakaran g Melakukan fumigasi ; tindakan pengasapan yang bertujuan mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka. 2. Pemeliharan kondisi fisik bahan pustaka meliputi : a. Menambal dan menyambung - Menambal dengan bubur kertas - Menambal dengan potongan kertas - Menambal dengan kertas tisu Universitas Sumatera Utara