dan bentuk komunikasi intrapribadi tersebut adalah dalam bentuk komunikasi perasaan atau kata hati untuk mempertimbangkan keputusan apakah menembak,
menyerang atau menghancurkan atau tidak.
4.1.6.3. Sikap dan Perilaku
Pada bagian ini akan digambarkan secara kualitatif sikap dan perilaku informan dalam kaitannya dengan konsep diri.
Informan pertama
Informan pertama sering menunjukkan sikap menyesal dengan perbuatannya karena sering kehabisan uang. Tetapi, sikap penyesalahnnya
setelah mengenal point blank tersebut masih belum langsung diaplikasikannya kedalam perilakunya sehari hari. Dengan kata lain, penyesalahannya masih
sebatas sikap belum sampai tahap perilaku. ”Ya iyalah bang ada, sekarang aku nyesal karena sudah terlalu
candu,akhirnya ketagihan terus, mau menghentikannya aku nggak bisa. Menyesal bang, tetapi aku belum menerapkannya dalam perilaku
menghentikannya. Informan pertama ini sadar apa yang dilakukannya salah tetapi masih tetap
menjalankannya karena sudah ketagihan. Bahkan ia mengakui bahwa setelah mengenal game point blank sering bohong ke orangtua.
”.. Setelah mengenal game itu, sikap dan perilakuku menjadi berubah bang. Aku jadi sering tidak jujur baik kepada orangtua maupun kepada
teman. Dengan demikian jelas bahwa setelah mengenal game point blank, ada perubahan
sikap dan perilaku yang berubah dari kepribadian aslinya.
Informan kedua
Informan kedua ini mengungkapkan bahwa setelah mengenal game point blank, sikapnya sering terobsesi dengan permainan yang sering diaplikasikannya
bahkan perilakunya menjadi seorang remaja yang suka menghayalkan game tersebut saat ia sendirian. Sejak mengenal game point blank tersebut,
perilakunya berubah total, yang paling menonjol adalah kebiasaannya berbohong
Universitas Sumatera Utara
dan berkata tidak jujur ”ada bang, sikap dan perilaku ku menjadi jauh berubah, bukannya semakin
baik bang. Malah aku sering terpengaruh ke jenis game yang sering kumainkan saat aku sendirian. Ada perbedaan yang nyata kurasakan
antara sebelum dan sesudah mengenal game itu bang... Tetapi sikap penyesahan informan kedua ini belum terwujud kedalam bentuk
perilaku atau tindakan. “.. Kadang aku menyesal bang, tetapi masih sebatas penyesalahan,
terlalu kuat pengaruh kecanduan bermain game yang sering kumainkan, sehingga saat aku sendirian, aku sering memikirkannya. Lupa dengan sikap dan
perilaku yang semestinya.
Informan ketiga
Setelah mengenal game point blank, informan ketiga ini menyadari dan mengakui bahwa banyak yang berubah dari dirinya, terutama sikapnya yang
masih sering terobsesi dengan jenis permainan game yang sering diaplikasikannya. Perilakunya juga menjadi seorang remaja yang suka menghayal
apalagi, saat ia sendirian. Sejak mengenal game point blank tersebut, perilakunya banyak berubah, terutama karena kebiasaannya menjadi suka berbohong dan
berkata tidak jujur padahal pribadinya semula tidak demikian. ”.. itulah bang, aku sangat nyesal, mau menghentikannya, rupanya sangat
sulit bang, kalau aku sadar, aku betekad mau menghentikannya, aku mengambil sikap, tetapi sikapku itu tidak perna berujung kepada
perilaku. Alhasil aku, tetap seperti sekarang ini. Bahkan informan ketiga ini menyadari bahwa sikap menyesal tidak ada
gunanya jika tidak ditindaklanjuti ke arah tindakan atau perilaku yang ingin berubah. Keinginan untuk menghentikan kebiasaan bermain game tersebut
tampaknya masih memerlukan waktu panjang bagi informan ketiga ini.
Informan keempat
Sikap menyesal sebaiknya ditindaklanjuti dengan tindakan yakni tindakan untuk menghentikan kebiasaan buruk termasuk dalam bermain game point blank.
Universitas Sumatera Utara
Demikian juga halnya dengan informan keempat, dimana informan keempat ini menyadari bahwa setelah mengenal game point blank, banyak kerugian yang
dialami terutama dalam perilakunya yang suka menutupi kesalahan, tidak berkata jujur bahkan sering berdusta terutama kepada orangtua.
“…. Aku sering berbohong bang, aku bilang sama orangtua, tidak lagi main, tapi aku gagal bang.. aku masih terus main, bahkan semakin
kecanduan. Sikap penyesalahan informan keempat ini meskipun sudah disadari
sepertinya tidak membawa manfaat karena belum mengarah kepada tindakan atau perilaku untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Perilakunya juga menjadi
seorang remaja yang suka menghayal apalagi, saat ia sendirian. Sejak mengenal game point blank tersebut, perilakunya banyak berubah, jauh dari pribadinya
semula yang suka bicara apa adanya. ”..aku pun tak ngerti lagi bang, aku sangat nyesal, tapi sulit kali mau
menghentikannya. Mungkin kalau tahu begini, lebih baik jangan mengenal sama sekali, tapi itulah bang, keingintahuanku saat itu
menonjol, lalu aku coba main, sekarang sudah terlanjur bang. Mau berhenti sulit.
Bagi informan keempat ini, ada keinginan untuk meninggalkan kebiasaan bermain game tetapi tidak ditindaklanjutinya dengan tindakan. Disitulah
persoalan berat yang menimpa pribadi remaja ini. Keinginan untuk menghentikan kebiasaan bermain game tersebut tampaknya masih memerlukan
waktu panjang bagi informan keempat ini.
Informan kelima
Informan kelima ini juga dirundung penyesalan yang dalam setelah mengenal game point blank. enyesal sebaiknya ditindaklanjuti dengan tindakan
yakni tindakan untuk menghentiakn kebiasaan buruk ter masuk dalam bermain game point blank. Demikian juga halnya dengan informan kelima, dimana
informan kelima ini menyadari bahwa setelah mengenal game point blank, banyak kerugian yang dialami terutama dalam perilakunya yang suka menutupi
kesalahan, tidak berkata jujur bahkan sering berdusta terutama kepada orangtua.
Universitas Sumatera Utara
“…. Yang paling sering kulakukan berbohong bang, Bilang sama orangtua, tidak lagi main, padahal aku masih main, untuk mendapatkan
uangpun, aku sering bohong, ku bilang untuk bayar ini itulah bang supaya dapat uangnya ..”
Sikap penyesalan informan kelima ini meskipun sudah disadari sepertinya tidak membawa manfaat karena belum mengarah kepada tindakan atau perilaku
untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Perilakunya juga menjadi seorang remaja yang suka menghayal apalagi, saat ia sendirian. Sejak mengenal game
point blank tersebut, perilakunya banyak berubah, jauh dari pribadinya semula yang suka bicara apa adanya.
”Itulah bang, semuanya udah terjadi, dibilang menyesal, tak ada guna, yang jelas, akulah bang salah satu korban teknologi itu, kalau
dimanfaatkan dengan cara yang salah. Informan kelima ini menyadari sepenuhnya bahwa ia telah salah dalam
memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga muncul ketergantungan terhadap pemainan game point blank. Sekarang ini, menjadi seorang remaja yang tengah
menghadapi persoalan berat, yakni ketergantungan yang sulit dihentikan.
Informan keenam
Informan keenam ini menyadari sepenuhnya bahwa sedikit sekali manfaat dibanding kerugian yang dia peroleh sejak mengenal game point blank. Tapi
penyesalan datang terlambat. Sikapnya yang menyesal juga belum berhasil ditindaklanjuti kedalam bentuk tindakan, yakni tindakan untuk menghentikan
kebiasaan yang kurang baik dalam bermain game ini. ”.. Ada bang perubahannya, Misalnya bang aku sering bohong bang sama
orang tuaku minta duit ini itulah bang mau bayar uang bukulah, mau bayar uang praktek lab di sekolah, untuk main Point Blank ini bang. Sekarang aku
sadar bang, game kayak point blank itu gak bagus bagi kita yang udah main bang. Itulah sekarang kusesali bang. Tapi aku sulit sekali
menghentikan kecanduan game ini bang. ”
Belum lagi persoalan menghentikannya, perilaku anak remaja ini juga sudah banyak mengarah ke negatif terutama dalam kebiasaan berdusta hanya
Universitas Sumatera Utara
untuk mendapatkan dana untuk bermain game kembali “…. Sebenarnya aku pun sangat menyesal sekarang bang, tapi aku sangat
sulit menghentikannya, aku sebenarnya nggak mau bohong, tapi aku harus melakukannya biar dapat duit bang untuk main game.
” Penyesalan informan keenam ini tampaknya belum memberi manfaat
positif karena masih sebatas sikap menyesal, semestinya dia harus wujudkan kedalam bentuk tindakan, yakni tindakan konkrit menghentikan total seluruh
permainan game tersebut. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang sikap dan perilaku informan
tersebut di atas dapat diketahui bahwa ada kesamaan sikap dan perilaku keenam informan setelah mengenal permainan game online point blank yakni ada sikap
penyesalan karena ketergantungan mereka terhadap permainan game tersebut yang membawa dampak negatif terhadap perilaku mereka yang menjadi suka
berbohong, tidak jujur dan temperamen. Tetapi, sikap penyesalan tersebut belum ditindaklanjuti dengan tindakan atau perilaku untuk menghentikan
kebiasaan bermain game tersebut akibat ketergantungan.
4.1.6.4. Disonansi Kognitif