Epidemiologi Demam Berdarah Dengue .1 Pengertian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue 2.1.1 Pengertian Demam Berdarah Dengue DBD adalah penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus Flavivirus, virus RNA dari familia Flaviviridae dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. 10,11,18

2.1.2 Epidemiologi

Setiap tahun di seluruh dunia dilaporkan sekitar 30-100 juta penderita demam dengue dan 500.000 penderita DBD, dengan 22.000 kematian terutama pada anak-anak. 10,12,13 Sekitar 40 penduduk dunia atau sekitar 2,5-3 miliar orang berasal dari 112 negara di kawasan tropis dan subtropis hidup dalam risiko tertular infeksi dengue. Pada 50 tahun terakhir, insidens dengue di dunia telah meningkat 30 kali. Sebaran dengue terutama dilaporkan dari daerah perkotaan urban dan lebih jarang dijumpai di daerah pedesaan rural. 10,12 Dengue di Asia Tenggara menyebar ke negara-negara tropis dan subtropis. Penularan hiperendemis berlangsung di Vietnam, Thailand, Indonesia, Pakistan, India, Malaysia, Filipina. Di Asia Tenggara. DBD pada saat ini merupakan penyebab utama rawat inap di rumah sakit dan penyebab kematian tertinggi pada anak-anak. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling banyak melaporkan penderita DBD pada anak. 10,19 Pada epidemik tahun 2000, sekitar 82 penderita infeksi dengue dirawat inap di rumah sakit adalah orang dewasa, sedangkan semua kematian akibat penyakit ini dialami oleh penderita berumur diatas 5 tahun. India, Indonesia dan Myanmar, wabah fokal jauh dari daerah perkotaan telah melaporkan kasus fatalitas tingkat 3-5. Di Indonesia, di mana Universitas Sumatera Utara lebih dari 35 dari penduduk negara itu tinggal di wilayah perkotaan, 150 000 kasus dilaporkan pada tahun 2007 rekor tertinggi dengan lebih dari 25.000 kasus melaporkan dari Jakarta dan Jawa Barat. Tingkat fatalitas kasus adalah sekitar 1. 10,12 Pada tahun 1968, Demam Berdarah Dengue pertama kali dilaporkan di Surabaya dengan penderita sebanyak 58 orang, dan 24 orang diantaranya kemudian meninggal dunia 41,3. 10,11,19 Diantara tahun 1989-1996 terjadi fluktuasi insidens DBD di Indonesia. Insidens pada tahun 1996 adalah sebesar 22,96 per 100.000 penduduk, dan sebaran geografis meningkat. 10 Di Indonesia, setiap tahunnya selalu terjadi KLB di beberapa provinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480 orang dengan kematian sebanyak 800 orang lebih. 11,16 Pada tahun tahun berikutnya jumlah kasus terus naik tapi jumlah kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya jumlah kasus tahun 2008 sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang atau case fatality rate CFR 0,86 serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian 1.384 orang atau CFR 0,89. 16,19 Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita. 15 Penyakit DBD telah menyebar luas ke seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi. Daerah Endemis Demam Berdarah di Provinsi Sumatera Utara adalah Kota Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat, Asahan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Kabupaten Karo. 14 Kasus DBD terutama terjadi didaerah yang setiap tahunnya terdeteksi kasus DBD dengan jumlah yang besar, yakni Kecamatan Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Deli, Medan Selayang, Medan Johor, dan Medan Amplas. 17 Insiden dengue sama antara orang laki-laki dan perempuan. Dengue juga menginfeksi semua kelompok umur. Meskipun demikian, anak-anak kecil Universitas Sumatera Utara berumur dibawah 15 tahun umumnya hanya menderita infeksi dengan demam yang tidak spesifik dan sembuh dengan sendirinya. Di daerah endemis, tingginya imunitas pada orang dewasa dapat mengurangi kejadian epidemik pada anak- anak. 10

2.1.3 Etiologi