sejalan juga dengan penelitian Sudarmanar yang dilakukan di SMPN 1 Balusu, Toraja menunjukkan hasil didapatkan jumlah responden perempuan sebanyak 72
orang 51,8 dan jumlah responden laki-laki sebanyak 67 orang 48,2.
31,32
5.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Kelas
Hasil penelitian menunjukkan distribusi berdasarkan tingkat kelas responden terbanyak adalah kelas 3 SMP dengan jumlah 81 orang 37, diikuti kelas 2
SMP dengan jumlah 70 orang 32 dan kelas 1 SMP dengan jumlah 68 orang 31. Hal ini sejalan dengan penelitian lain di SMPN 1 Balusu, Toraja yang
dilakukan oleh Sudarmanar menunjukkan bahwa responden terbagi hampir merata. Kelas 1 SMP sebanyak 47 orang 33,89, Kelas 2 SMP sebanyak 67
orang 48,3 menjadi distribusi responden terbanyak berdasarkan tingkat kelas dan Kelas 3 SMP sebanyak 25 orang 17 ,9.
31
5.2.4 Gambaran Responden Berdasarkan Sumber Informasi DBD
Berdasarkan penelitian didapatkan distribusi responden berdasarkan Sumber Informasi mengenai DBD yang terbanyak adalah media informasi dengan jumlah
81 orang 37, kemudian diikuti keluarga dengan jumlah 72 orang 32,9, petugas kesehatan dengan jumlah 31 orang 14,2, kegiatan sekolah dengan
jumlah 13 orang 5,9, tidak pernah mendapatkan informasi berjumlah 10 orang 4,6 , tetangga dan lain-lain masing-masing dengan jumlah 6 orang 2,7.
Pada penelitian Sudarmanar, distribusi responden berdasarkan sumber informasi DBD adalah melalui petugas kesehatan dengan jumlah 63 orang 45,3. Hal ini
sama dengan penelitian Atras Mafazi yaitu sumber informasi terbanyak melalui petugas kesehatan dengan jumlah 58 orang 42,3.
31,32
5.2.5 Gambaran Responden Berdasarkan Riwayat Menderita DBD
Hasil penelitian didapatkan distribusi responden berdasarkan riwayat menderita DBD yang terbanyak adalah tidak pernah menderita DBD dengan
jumlah 186 orang 84,9 dan diikuti pernah menderita DBD dengan jumlah 33
Universitas Sumatera Utara
orang 15,1. Pada penelitian Sudarmanar di SMPN1 Balusu, Toraja didapatkan sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 120 orang 86,33, belum pernah
mengalami demam berdarah. Sedangkan sebanyak 19 siswa 13,7 sudah pernah terkena penyakit DBD.
31
5.2.6 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Dari penelitian diperoleh hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan responden yang terbanyak adalah tingkat pengetahuan yang cukup dengan
jumlah 126 orang 57,5, kemudian diikuti tingkat pengetahuan yang kurang dengan jumlah 53 orang 24,2 dan tingkat pengetahuan yang baik dengan
jumlah yang paling sedikit, yaitu 40 orang 18,3. Pada penelitian Atras MAfazi di Tangerang Selatan yang terbanyak adalah dengan tingkat pengetahuan yang
cukup dengan jumlah 73 orang 53,3. Pada penelitian Mudzakkir di Kediri dan Lukman Waris dkk di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan didapatkan
yang terbanyak adalah tingkat pengetahuan yang kurang dengan masing masing 69 orang 75,8 dan 59 orang 59. Pada penelitian Sudarmanar di Toraja
menunjukkan hasil tingkat pengetahuan terbanyak adalah cukup dengan jumlah 78 orang 56,1. Pada penelitian Dina di Medan Baru menunjukkan hasil penelitian
tingkat pengetahuan yang cukup terhadap DBD adalah yang terbanyak dengan jumlah 75 orang 73,3. Pada penelitian ini terlihat tingkat pengetahuan siswa
SMP Harapan Mandiri adalah cukup.
28,31,32,33,34
Pada penelitian tampak pertanyaan yang dijawab responden dengan cara mengisi kuesioner yang paling banyak benar adalah pada pertanyaan bagaimana
tatalaksana demam dan dari 219 orang yang menjawab dengan benar adalah 211 orang 96,3. Kemudian tampak lebih mengetahui mengenai gejala DBD yang
seharusnya pada penyakit DBD untuk penurunan angka kejadian adalah fokus pada tingkat pengetahuan mengenai pencegahan DBD. Pada penelitian Atras
Mafazi di Tangerang Selatan pertanyaan yang paling banyak benar terdapat pada pertanyaan mengenai vektor dari penyebab DBD dengan jumlah 131 orang
95,5. Kemudian pada pertanyaannya yang paling sedikit adalah mengenai
Universitas Sumatera Utara
gejala DBD tentang pola demam DBD dengan jumlah yang benar 23 orang 16,8. Berdasarkan pertanyaan kuesioner dibagi menjadi 4 indikator yang
masing-masing indikatornya terdiri dari 5 pertanyaan. Indikator yang paling banyak benarnya adalah pada indikator pencegahan DBD, kemudian diikuti
dengan tindakan awal pada DBD, cara penularan DBD, dan tanda gejala pada DBD.
32
Da ri penelitian didapatkan hasil penelitian hasil tingkat pengetahuan responden
mengenai cara penularan DBD adalah kurang dengan jumlah 102 orang 46.6, diikuti dengan tingkat pengetahuan yang cukup dengan jumlah 94 orang 42.9
dan tingkat pengetahuan yag baik dengan jumlah 23 orang 10.5. Kemudian, didapatkan hasil tingkat pengetahuan responden mengenai tanda dan gejala DBD
yang terbanyak adalah baik dengan jumlah 83 orang 37.9, diikuti dengan tingkat pengetahuan yang kurang dengan jumlah 76 orang 34,7 dan tingkat
pengetahuan yang cukup dengan jumlah 60 orang 27.4. Pada penelitian ini juga didapatkan tingkat pengetahuan responden mengenai tindakan awal DBD
yang terbanyak adalah kurang dengan jumlah 96 orang 43.8, diikuti dengan tingkat pengetahuan yang cukup dengan jumlah 84 orang 38.4 dan tingkat
pengetahuan yang baik dengan jumlah 39 orang 17.8. Kemudian untuk tingkat pengetahuan responden mengenai pencegahan DBD didapatkan hasil yang
terbanyak adalah cukup dengan jumlah 99 orang 45.2, diikuti dengan tingkat pengetahuan yang kurang dengan jumlah 71 orang 32.4 dan tingkat
pengetahuan yang baik dengan jumlah 49 orang 22.4. Pada penelitian Atras Mafazi yang menjelaskan bahwa sebagian besar penelitian adalah tingkat
pengetahuan yang cukup dengan persentase 51,8 , kemudian diikuti dengan tingkat pengetahuan yang kurang mengenai tanda gejala dan pencegahan
mengenai DBD. Pada hal penularan DBD, tingkat pengetahuan terbanyaknya adalah baik 17.8.
32
Universitas Sumatera Utara
5.2.7 Gambaran Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia