Inflamasi Pulpa Efek Antiinflamasi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

2.2 Inflamasi Pulpa

Sama seperti bagian tubuh yang lain, inflamasi juga bisa terjadi pada pulpa. Inflamasi pulpa tidak terjadi hanya saat bakteri yang terdapat pada gigi yang rusak mencapai pulpa. Bakteri mungkin saja telah mencapai pulpa lebih cepat dan memulai proses inflamasi lebih dulu. Inflamasi yang terjadi bisa berupa akut atau kronis, karena sama seperti jaringan lainnya, pulpa akan bereaksi terhadap bahan iritan dengan respon imun. Derajat inflamasi akan mempengaruhi intensitas dan keparahan dari kerusakan jaringan. 2 Proses inflamasi akan dimulai saat jaringan mengalami kerusakan jaringan dan berlangsung selama 3-5 hari. Inflamasi memiliki 2 fase yaitu fase vaskular dan fase selular. Fase selular ditandai awal dengan adanya vasokonstriksi pembuluh yang terkena injuri. Vasokonstriksi memperlambat aliran darah ke jaringan injuri, membentuk koagulasi darah. Dalam hitungan menit, histamin, prostaglandin E1 dan E2, bersama dengan sel darah putih, akan menyebabkan vasodilatasi serta membuka ruang kecil di antara sel endotelial sehingga plasma darah lolos dan leukosit bermigrasi ke jaringan interstisial. 29 Gejala utama dari inflamasi yaitu kemerahan, bengkak, rasa panas, sakitdan hilangnya fungsi–rubor et tumour cum calore et dolore etfunctio laesa-. Rasa panas dan kemerahan disebabkan oleh vasodilatasi; bengkak disebabkan oleh transudat Gambar 8. Sel Plasma 23 Universitas Sumatera Utara cairan; dan rasa sakit dan kehilangan fungsi disebabkan oleh histamin, kinin, dan prostaglandin yang dilepaskan oleh leukosit, juga disertai dengan tekanan dari udema. 29 Stimulus awal inflamasi memicu pelepasan mediator kimia dari plasma atau jaringan ikat. Mediator terlarut tersebut akan bekerja sama atau secara berurutan memperkuat respon awal inflamasi dan mempengaruhi perubahannya dengan mengatur respon vaskular dan selular. Mediator kimiawi yang penting dalam proses inflamasi antara lain: a. Histamin Histamin secara luas telah dikenal sebagai mediator kimiawi pada radang akut. Histamin mengakibatkan dilatasi vaskuler, peningkatan permeabilitas kapiler, kontraksi otot nonvaskular dan menstimulasi reseptor yang berperan dalam rasa sakit. b. Sitokin Sitokinin, termasuk di dalamnya interleukinIL 1-10, tumor necrosis factor ∝ TNF- ∝, dan interferon � INF- � diproduksi secara dominan oleh makrofag dan limfosit. Peranan sitokin di dalam inflamasi sangat kompleks. Polipeptida ini akan mengatur aktivitas dan fungsi sel lainnya untuk mengkordinasi dan mengontrol proses inflamasi. c. Metabolisme asam arakidonat Asam arakidonat merupakan prekusor dari sejumlah besar mediator inflamasi. Bila membran sel mengalami kerusakan oleh suatu rangsangan, maka enzim fosfolipase diaktivasi untuk mengubah fosfolipid tersebut menjadi asam arakidonat, kemudian sebagian diubah oleh enzim siklooksigenase dan seterusnya menjadi prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan. Bagian lain dari asam arakidonat diubah oleh enzim lipooksigenase menjadi leukotrien. Enzim pertama dalam jalur pembentukan prostaglandin adalah prostaglandin GH sintetase, atau yang dikenal dengan nama siklooksigenase COX. Enzim ini mengubah asam arakidonat AA menjadi Prostaglandin G2 PGG2 dan Prostaglandin H2 PGH2 , yang akan diubah menjadi tromboksan A2 TXA2 dan bentuk prostaglandin lainnya. Prostaglandin yang paling berperan dalam suatu proses Universitas Sumatera Utara inflamasi adalah PGE2, PGD2, dan PGI2 prostasiklin. PGE2 dan PGI2 menyebabkan peningkatan vasodilatasi dan permeabilitas vaskular. PGE2 juga terlibat dalam hiperalgesia dan demam. d. Bradikinin Bradikinin merupakan mediator yang penting dalam proses inflamasi. Bradikinin bekerja dengan meningkatkan permeabilitas dan vasodilatasivaskular, serta mengaktivasi fosfolipase A 2 untuk melepaskan asam arakidonat. Selain itu, bradikinin juga berperan sebagai mediator utama dari rasa sakit yang merupakan tanda kardinal dari inflamasi akut. e. Nitrik Oksida NO Nitrik oksida dihasilkan oleh proses inflamasi dan akan mengirimkan signal penting antar sel dalam proses fisiologis dan patofisiologis inflamasi. Nitrik oksida mengaktifkan bentuk konstitutif dan induksi siklooksigenase COX-1 dan COX-2, yang menentukan tingkatan enzim untuk sintesis PGE2 selama proses inflamasi. Sebagian kecil dari nitrik oksida berperan dalam vasodilatasi dan antiaggregasi trombosit. Pada saat terjadi injuri, pulpa akan terpapar dan akan terjadi inflamasi pulpa dengan tahap-tahap: 1 homeostasis dan pembentukan gumpalan darah; 2 respons inflamasi; 3 proliferasi sel danatau perekrutan sel-sel; dan 4 remodeling jaringan. Proses penyembuhan pada jaringan ikat selalu ditandai dengan karakteristik adanya keempat tahap di atas. Kegagalan untuk menghilangkan proses inflamasi dapat menyebabkan proses inflamasi kronis, dan seterusnya nekrosis pulpa. 26,30

2.3 Pulpitis Reversibel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

0 3 14

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

0 0 1

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

0 0 4

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

0 0 23

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

0 0 5

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

0 0 19