inflamasi adalah PGE2, PGD2, dan PGI2 prostasiklin. PGE2 dan PGI2 menyebabkan peningkatan vasodilatasi dan permeabilitas vaskular. PGE2 juga
terlibat dalam hiperalgesia dan demam. d.
Bradikinin Bradikinin merupakan mediator yang penting dalam proses inflamasi.
Bradikinin bekerja dengan meningkatkan permeabilitas dan vasodilatasivaskular, serta mengaktivasi fosfolipase A
2
untuk melepaskan asam arakidonat. Selain itu, bradikinin juga berperan sebagai mediator utama dari rasa sakit yang merupakan
tanda kardinal dari inflamasi akut. e.
Nitrik Oksida NO Nitrik oksida dihasilkan oleh proses inflamasi dan akan mengirimkan signal
penting antar sel dalam proses fisiologis dan patofisiologis inflamasi. Nitrik oksida mengaktifkan bentuk konstitutif dan induksi siklooksigenase COX-1 dan COX-2,
yang menentukan tingkatan enzim untuk sintesis PGE2 selama proses inflamasi. Sebagian kecil dari nitrik oksida berperan dalam vasodilatasi dan antiaggregasi
trombosit. Pada saat terjadi injuri, pulpa akan terpapar dan akan terjadi inflamasi pulpa
dengan tahap-tahap: 1 homeostasis dan pembentukan gumpalan darah; 2 respons inflamasi; 3 proliferasi sel danatau perekrutan sel-sel; dan 4 remodeling jaringan.
Proses penyembuhan pada jaringan ikat selalu ditandai dengan karakteristik adanya keempat tahap di atas. Kegagalan untuk menghilangkan proses inflamasi dapat
menyebabkan proses inflamasi kronis, dan seterusnya nekrosis pulpa.
26,30
2.3 Pulpitis Reversibel
Pulpitis reversibel adalah kondisi inflamasi ringan sampai sedang pada pulpa yang diakibatkan oleh rangsangan berbahaya dimana pulpa masih sanggup untuk
kembali ke keadaan normal setelah rangsangan dihilangkan. Ketidaknyamanan terjadi saat rangsangan seperti dingin atau manis diaplikasikan dan akan hilang beberapa saat
setelah rangsangan disingkirkan.
2
Pulpitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bakteri, bahan kimia, karies, fraktur, abses, poket periodontal, trauma ,
Universitas Sumatera Utara
kuretase, kesalahan secara iatrogenik. Jika pulpitis reversibel tidak segera dirawat maka pulpa akan berubah menjadi nekrotik.
4
Secara mikroskopis, akan tampak pembuluh darah yang berdilatasi,pengeluaran cairan udema, kekacauan dari lapisan odontoblas,
terbentuknya dentin reparatif dan adanya sel-sel inflamasi akut dan kronis. Gigi yang mengalami pulpitis reversibel akan bereaksi secara normal terhadap perkusi, palpasi,
dan jaringan periapikal terlihat normal pada pemeriksaan radiografi.
18
2.4 Kaping Pulpa
Terapi pulpa konservatif bertujuan untuk mempertahankan vitalitas dan kesehatan jaringan pulpa, oleh sebab itu jaringan pulpa yang terpapar karena terkena
trauma harus segera dirawat agar tidak terjadi peradangan yang jika tidak dirawat dapat mengakibatkan kematian pada pulpa. Salah satu cara untuk mempertahankan
vitalitas pulpa yaitu dengan prosedur kaping pulpa. Kaping pulpa terbagi menjadi dua yaitu kaping pulpa indirek dan kaping pulpa direk. Kaping pulpa indirek dilakukan
pada kasus restorasi lesi karies yang dalam, dimana bahan kaping pulpa diletakkan di atas selapis tipis dentin yang tersisa. Kaping pulpa direk didefinisikan sebagai
perawatan pada pulpa vital yang terpapar dengan meletakkan bahan kaping pulpa langsung di atas pulpa yang mengalamai cedera untuk memfasilitasi pembentukan
dentin reparatif dan menjaga vitalitas pulpa. Indikasi kaping pulpa direk yaitu apabila pulpa terpapar karena cedera mekanis atau disebabkan oleh karies yang masih
sedikit.
31
2.5 Bahan Kaping Pulpa 2.5.1 Biodentin