22
g. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
h. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun
dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
i. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi termasuk
pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;
j. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia,
dengan syarat badan pasangan usaha tersebut: 1.
Merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, dan
2. Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia.
k. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
l. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga
nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan danatau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi
yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan danatau penelitian
dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 empat tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya
diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan
m. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan.
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 46 PP 46 Tahun 2013
2.3.1 Maksud dan Tujuan Penerbitan PP Nomor 46 Tahun 2013
Berdasarkan Pasal 4 ayat 2 huruf e dan Pasal 17 ayat 7 UU PPh, dikatakan bahwa dengan menggunakan Peraturan Pemerintah PP dapat
ditetapkan cara menghitung Pajak Penghasilan PPh yang lebih sederhana
Universitas Sumatera Utara
23
dibandingkan dengan menggunakan UU PPh secara umum. Penyederhanaannya yakni Wajib Pajak hanya menghitung dan membayar
pajak berdasarkan peredaran bruto omzet. Sesuai dengan dasar hukum ini, diterbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 PP 46 Tahun 2013 dengan tujuan terutama untuk kesederhanaan dan pemerataan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.
PP 46 tahun 2013 ini merupakan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang mengatur mengenai Pajak Penghasilan atas penghasilan dari
usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu baik orang pribadi maupun badan. Ketentuan ini dikeluarkan
dan mulai berlaku sejak 1 Juli 2013. Penghasilan dari usaha yang masuk kategori dalam PP 46 ini
memiliki peredaran bruto tertentu yaitu sampai dengan Rp 4.800.000.000 Empat Miliar Delapan Ratus Juta Rupiah dalam satu tahun pajak,
dikenakan pajak bersifat Final Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 Huruf a dan b. Peraturan ini dikeluarkan dengan maksud untuk:
1. memberi kemudahan dan penyederhanaan aturan perpajakan
2. mengedukasi masyarakat untuk tertib administrasi
3. mengedukasi masyarakat untuk transparansi
4. memberikan kesempatan masyarakat untuk berkontribusi dalam
penyelenggaraan negara. Peraturan ini juga dikeluarkan dengan tujuan untuk:
Universitas Sumatera Utara
24
1. memberi kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya 2.
meningkatnya pengetahuan tentang manfaat perpajakan bagi masyarakat
3. terciptanya kondisi kontrol sosial dalam memenuhi kewajiban
perpajakan. Dengan keluarnya peraturan ini diharapkan penerimaan pajak akan
meningkat sehingga kesempatan untuk mensejahterakan masyarakat meningkat juga.
2.3.2 Aturan Pendukung PP Nomor 46 Tahun 2013
Dalam penerbitan peraturan pemerintah ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan aturan
pendukung guna memberikan panduan pelaksanaan teknis dalam penerapannya kepada Wajib Pajak yang masuk dalam kriteria yang telah
ditentukan. Adapun aturan - aturan yang dimaksud, yaitu:
1. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 107PMK.0112013
Tentang tata cara penghitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu. 2.
Surat Edaran SE Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-42PJ2013
Universitas Sumatera Utara
25
Tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima
atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.
2.3.3 Objek Pajak PP Nomor 46 Tahun 2013