31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Indentifikasi Sampel
Hasil identifikasi yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI-Bogor adalah sampel daun pepaya yang digunakan
sebagai bahan uji termasuk suku Caricaceae, jenis Carica papaya Linn. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman56.
4.2 Karakterisasi Simplisia 4.2.1 Pemeriksaan Makroskopik
Hasil pemeriksaan makroskopik daun pepaya yaitu daun tunggal, bentuk daun menyerupai telapak tangan menjari 5 – 9 bagian. Daun pepaya bertulang
daun menjari, bagian atas daun berwarna hijau tua dan permukaan bawah berwarna hijau muda, berasa sangat pahit. Garis tengah helaian daun 25 – 75
cmHasil pemeriksaan dapat dilihat pada pada Lampiran 3, halaman 58.
4.2.2 Pemeriksaan Mikroskopik
Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk daun pepaya memperlihatkan adanya kristal kalsium oksalat berbentuk roset, berkas pengangkut dengan
penebalan spiral, berkas pengangkut dengan penebalan tangga, dan stomata tipe anomositik. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 60.
4.2.3Pemeriksaan Karakteristik Serbuk Simplisia
Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia daun pepaya dapat dilihat pada Tabel 4.1
32
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia daun pepaya
No Karakteristik serbuk simplisia
Simplisia Kadar
Persy. MMI edisi V 1
Kadar air 3,99
- 2
Kadar sari larut dalam air 31,13
Tidak kurang dari 30 3
Kadar sari larut dalam etanol 16,29
Tidak kurang dari 15 4
Kadar abu total 11,75
Tidak lebih dari 12 5
Kadar abu tidak larut dalam asam 0,87
Tidak lebih dari 1 Keterangan : - : tidak ada
Hasil penetapan kadar air dari simplisia daun pepaya yaitu 3,99, yang menunjukkan bahwa kadar air simplisia memenuhi persyaratan yaitu tidak
melebihi dari 10 Depkes, RI., 1995. Penetapan kadar air dilakukan untuk memberi batasan atau rentang besarnya kandungan air di dalam simplisia, karena
tingginya kandungan air dapat mempercepat pertumbuhan jamur Ditjen POM., 2000.
Kadar sari larut air simplisia daun pepaya 31,13 dan kadar sari larut etanol simplisia daun pepaya 16,29. Penetapan kadar sari yang larut air untuk
mengetahui kadar senyawa kimia bersifat polar yang terkandung dalam daun pepaya, sedangkan kadar sari yang larut etanol dilakukan untuk mengetahui kadar
senyawa yang larut dalam etanol, baik senyawa polar maupun non polar Depkes, 1986.
Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral internal abu fisiologis yang berasal dari jaringan tanaman itu sendiri dan
eksternal abu non-fisiologis yang merupakan residu dari luar seperti pasir dan tanah yang terdapat dalam sampel Ditjen POM., 2000; WHO, 1998. Kadar abu
tidak larut asam untuk menunjukkan jumlah silikat, khususnya pasir yang ada pada simplisia dengan cara melarutkan abu total dalam asam klorida WHO,
33 1998. Penetapan kadar abu pada simplisia daun pepayamenunjukkan kadar abu
total sebesar 11,75 dan kadar abu tidak larut dalam asam sebesar 0,87. Hasil perhitungan karakterisasi simplisia daun pepaya dapat dilihat pada Lampiran10,
halaman 66.
4.3 Ekstraksi
Hasil ekstraksi 500 gram simplisia dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96, bertujuan untuk mengekstraksi senyawa yang terdapat pada
simplisia daun pepaya, baik bersifat polar maupun non polar, diperoleh ekstrak etanol daun pepaya sebanyak 59,43 g rendemen : berat ekstrak berat
simplisia x 100: 59,43 g 500 g x 100 : 11,88 .
4.4 Skrining Fitokimia
Penentuan golongan senyawa kimia serbuk simplisia daun pepaya untuk mendapatkan informasi golongan senyawa metabolit sekunder yang ada
didalamnya. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisiadaun pepaya dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil skrining fitokimia serbuk simplisiadaun pepaya
No Parameter
Serbuk simplisia 1
Alkaloid +
2 Flavonoid
+ 3
Glikosida +
4 Saponin
+ 5
Tanin +
6 Steroidtriterpenoid
+ Keterangan:
+ : mengandung golongan senyawa; -: tidak mengandung golongan senyawa
34 Hasil skrining serbuk simplisia memberikan hasil yang positif terhadap
senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dansteroidtriterpenoid. Golongan alkaloid terindentifikasi pada serbuk simplisia ditandai dengan
adanya endapan putih atau putih kekuningan setelah ditambahkan pereaksi Mayer, endapan cokelat-cokelat kehitaman setelah ditambahkan pereaksi Bouchardat dan
endapan kuning jingga setelah ditambahkan pereaksi Dragendroff Depkes, RI., 1995. Steroidtriterpenoid memberikan hasil positifdenganterbentuknya warna
hijau biru setelah ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard Harborne, 1987. Golongan flavonoid memberikan hasil yang positif ditandai dengan penambahan
serbuk magnesium dengan HCl pekat terjadi warna kuning atau jingga. Uji identifikasi tanin menunjukkan hasil positif dengan penambahan pereaksi FeCl
3
1 terjadi warna biru kehitaman Farnsworth, 1966. Adanya glikosida ditandai terbentuknya cincin ungu dengan pereaksi Molisch. Pada uji identifikasi saponin
memberikan hasil positif dengan terbentuknya busa setelah dikocok kuat-kuat selama 10 menit dan dengan penambahan1 tetes HCl 2N buihbusa tidak hilang
Depkes, RI., 1995.
4.5 Pengujian Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Pepaya EEDP