Productivity Evaluation Tree PET

3. Hasil pengukuran produktivitas merupakan informasi berharga bagi manajemen dalam menilai sumberdaya apa saja yang dimiliki atau dikelola perusahaan yang termasuk sumberdaya kritis, semi kritis dan non-kritis sehingga penentuan target output dan perencanaan pengembangan sumberdaya dan prioritasnya untuk periode berikutnya dapat disusun dengan lebih akurat. 4. Hasil pengukuran produktivitas dapat digunakan sebagai salah satu faktor utama dalam menilai daya saing atau posisi perusahaan dalam persaingan dengan para kompetitor utama 5. Hasil pengukuran produktivitas sangat membantu dalam penentuan target- target perbaikan baik pada tingkat unit kerja maupun pada tingkat perusahaan secara keseluruhan. 6. Data capaian produktivitas perusahaan dari periode ke periode merupakan salah satu faktor pendukung kuat bagi manajemen dalam melakukan aktifitas tawar-menawar bisnis secara kolektif

3.4. Productivity Evaluation Tree PET

4 Evaluasi produktivitas adalah penilaian terhadap capaian produktivitas actual productivity dan estimasi produktivitas pada periode berikutnya. Tujuan penilaian ialah mendapatkan data dan informasi yang dilakukan untuk melakukan estimasi produktivitas pada periode berikutnya. Dalam termonologi evaluasi produktivitas, estimasi produktivitas disebut budgetedproductivity. 4 Sinulingga, Sukaria. Rekayasa Produktivitas. USU Pres, Medan. 2014. H 140-143 Universitas Sumatera Utara Dengandemikian, budgeted productivity pada periode berikutnya adalah fungsi dari actual productivity pada periode berjalan dan budgeted productivity pada periode berjalan. Jika capaian produktivitas atau actual productivity dari produk i pada periode berjalan adalah PTi0, budgeted productivity pada periode berjalan adalah PTi0 dan budgeted productivity pada periode berikutnya ialah PTi1 maka: PTi1 = fPTi0 , PTi0 Dalam menentukan budgeted productivity periode berikutnya, perlu diidentifikasi berbagai kendala yang mungkin akan dihadapi misalnya kendala pengadaan sumberdaya baik sumberdaya manusia, mesinperalatan, bahan, metode yang dapat digunakan termasuk pengaruh lingkungan. Seperti halnya perhitungan produktivitas, total, estimasi produktivitas total juga dihitung dengan model matematik yang sama yaitu: PT it = O it I it Dimana, PT it = Estimasi produktivitas total produk i dalam periode t O it = Estimasi output produk i dalam periode t I it = Estimasi input produk i dalam periode t Dari rumus tersebut terlihat bahwa perbaikan produktivitas dapat dilakukan melalui pendekatan output ataupun pendekatan input. Pendekatan output ialah menyusun rencana peningkatan jumlah output dengan input yang sama atau input yang sedikit meningkat sedangkan pendekatan input ialah peningkatan produktivitas melalui penurunan jumlah penggunakan faktor input. Sumanth1984, mengembangkan serangkaian alternatif perbaikan produktivitas dengan pendekatan output dan input yang disebut pohon evaluasi Universitas Sumatera Utara produktivitas atau Productivity Evaluation Tree PET atau seperti terlihat pada Gambar 3.2. PET terdiri dati 3 pola yaitu pola A, pola B dan pola C. PET A ialah evaluasi antara 2 periode berurutan dimana dalam periode awal belum ada kegiatan produksi atau jumlah output dan input sama dengan nol. Dalam PET B, kegiatan produksi sudah dimulai dalam periode awal namun jumlah output masil nol walaupun input telah digunakan. Dalam PET C, kegiatan produksi telah berjalan sejak periode awal karena output telah dihasilkan dari input yang digunakan. Gambar 3.2. Productivity Evaluation Tree PET Universitas Sumatera Utara Dimana =ΔPt it adalah perubahan produktivitas total produk ke i pada periode terhadap periode t-1 atau PT it - PT it-1 =ΔO it Perubahan Output =ΔI it Perubahan Input PET menunjukkan bahwa masing-masing pola memiliki tiga kemungkinan kejadian pada periode berikutnya seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2. PET menunjukkan bahwa ada 6 kemungkinan yang dapat menyebabkan capaian produktivitas dalan periode t tidak berbeda dengan produktivitas dalam periode sebelumnya produktivitas dalam periode t-1 yaitu 2 alternatif atau kemungkinan menurut pola A jalur 1, 2, kemudian 3 kemungkinan menurut pola B jalir 3, 4, dan 5 dan 1 kemungkinan menurut pola C jalur 7. Selanjutnya ada 7 alternatif cara yang dapat menyebabkan capaian produktivitas periode t lebih tinggi dari pada capaian produktivitas periode sebelumnya yaitu 1 kemungkinan di pola A jalur 9, 3 kemungkinan menurut pola B jalur 10, 11 dan 12 dan 3 kemungkinan menurut pola C jalur 14, 15 dan 16. Kemudian ada 3 kemungkinan cara yang menyebabkan capaian produktivitas dalam periode t lebih rendah dari capaian produktuvutas dalam periode sebelumnya yaitu semua berada dalam pola C jalur 19, 20, 21. Disamping itu ada 2 kemungkinan yang dapat menyebabkan produktivitas lebih kecil, sama dengan atau lebih besar dari capaian produktivitas sebelumnya semua kemungkinan berada di pola C. Dari PET tersebut, mudah ditemukenali jalur mana yang dianggap lebih baik untuk dipilih dalam merencanakan perbaikan produktivitas dalam periode Universitas Sumatera Utara berikutnya. Misalnya, apabila manajemen menginginkan peningkatan produktivitas dalam periode berikutnya, maka dapat dipilih salah satu jalur path yang dinilai oleh manajemen yang paling baik dari tujuh jalur yang tersedia untuk dipilih. Jika jalur 14 sebagai cara peningkatan produktivitas maka perencanaan melibatkan perhatian seperti ditunjukkan dalam contoh berikut: Iio = 15, Oi0 = 25 ; Ii1 = 15, dan Oi1 = 30. Berdasarkan data ini, ΔIi1 = 0 dan ΔTPi1 = 2 - 1.67 = 0.33. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil estiasi produktivitas menurut jalur 14 ialah dari hasil estimasi produktivitas menurut jalur 14 ialah untuk meningkatkan produktivitas total sebesar 0.33 dari keadaan periode awal, jumlah faktor input harus tetap dipertahankan sama seperti periode awal. Hal ini mengindikasikan bahwa efesiansi proses produksi harus direncanakan sedemikian terkendali agar output meningkat pada input yang konstan. Penggukaan teknologi yang lebih maju mungkin harus menjadi sebuah pilihan dalam perencanaan peningkatan produktivitas tersebut.

3.5. Pelabuhan