Analisis Koefisien Determinasi Uji Parsial Uji T-test

55 akan meningkatkan efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja sebesar 0.115. 4. Koefisien X 3 b 3 = 0.449, menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan X 3 berpengaruh positif terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja Y. Artinya jika variabel ketidakpastian lingkungan ditingkatkan maka akan meningkatkan efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja sebesar 0.449. 5. Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

4.5. Pengujian Hipotesis

Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis koefisien determinasi dan uji signifikansi koefisien regresi parsial uji t.

4.5.1. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi � 2 merupakan suatu nilai nilai proporsi yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefsien determinasi � 2 yang kecil mendekati nol berati kemampuan variabel- variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi � 2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel bebas. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .670 a .448 .422 2.269 a. Predictors: Constant, Ketdakpastian Lingkungan, SDM, Penerapan Teknologi b. Dependent Variable: EIABK Sumber : hasil pengolahan data dengan SPSS Berdasarkan Tabel 4.10, nilai koefisien determinasi � 2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar � 2 = 0.448. Nilai tersebut berarti sumber daya manusia, penerapan teknologi dan ketidakpastian lingkungan secara stimultan atau bersama-sama mempengaruhi efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja sebesar 44,8, sisanya sebesar 55,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian.

4.5.2. Uji Parsial Uji T-test

Uji parsial merupakan suatu uji untuk menguji apakah nilai dari koefisien regresi parsial secara individu bernilai nol atau tidak. Cara pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas � atau Sig. dengan nilai tingkat signifikansi, yakni �. Jika nilai sig. ≥ tingkat signifikansi yang digunakan, dalam penelitian ini � = 5, maka nilai koefisien regresi parsial � � = 0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5. Namun Universitas Sumatera Utara 57 jika nilai sig. tingkat signifikansi yang digunakan, maka nilai koefisien regresi parsial � � ≠ 0. Hal ini berarti pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel efektivitas implementasi anggaran berbasis signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5. Tabel 4.11 Uji Parsial UjiT-test Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.490 4.227 .352 .726 SDM .119 .052 .261 2.278 .026 Penerapan Teknologi .115 .108 .122 1.063 .292 Ketdakpastian Lingkungan .449 .113 .433 3.956 .000 Berdasarkan Tabel 4.11, hasil uji parsial menyatakan bahwa sumber daya manusia dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja. Berpengaruh positif dapat dilihat dari koefisien beta unstandardized coefficient variabel yang bernilai positif, sementara untuk melihat signifikansi dapat dilihat dengan membandingkan nilai signifikansi dengan 0.05, apabila nilai signifikansi 0.05 maka variabel independen berpengaruh signifikan pada variabel dependen. Variabel penerapan teknologi tidak berpengaruh terhadap efektivitas implementasi anggaran berbasis kinerja karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05. Universitas Sumatera Utara 58

4.5.3. Uji Simultan Uji F