Pengukuran Kreativitas Kreativitas Belajar

17 3 Berpikir rasional yang mendorong orang kreatif melahirkan ungkapan- ungkapan yang baru dan unik, karena mereka sanggup memikirkan yang tidak lazim untuk mengungkapkan dirinya, atau mampu menemukan kombinasi-kombinasi yang tidak biasa dari unsur-unsur yang biasa; 4 Keterampilan mengelaborasi yang meliputi kemampuan memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; dan 5 Keterampilan menilai mengevaluasi, yakni kemampuan menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau suatu tindakan bijaksana sehingga dia mampu mengambil suatu keputusan sesuatu yang dihadapinya. Karakteristik kreativitas juga dapat dilihat dari segi afektif yang mencerminkan ciri orang kreatif. Menurut Monty dan Fedelis 2003: 110 adapun ciri-ciri afektif orang kreatif yakni: 1 rasa ingin tahu, 2 memiliki imajinasi yang hidup, 3 merasa tertantang oleh kemajuan, 4 Sifat berani mengambil resiko, dan 5 sifat menghargai bakat-bakatnya sendiri yang sedang berkembang. Menurut beberapa pendapat tersebut dapat diuraikan karakteristik kreativitas dilihat dari segi kemampuan berpikir kreatif dan ciri-ciri afektif, yaitu mampu menghadapi berbagai permasalahan, memiliki kemampuan berkembang, memiliki keluasan berpikir, keterampilan melakukan penilaian, dan memiliki minat berkreasi.

d. Pengukuran Kreativitas

Kreativitas dapat diukur dengan berbagai metode pengukuran. Pengukuran kreativitas dibedakan atas pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mengukurnya. Menurut Sunardi 2007: 4 terdapat lima pendekatan yang digunakan untuk mengukur kreativitas, yaitu: 1 analisis 18 objektif terhadap perilaku kreatif, 2 pertimbangan subjektif, 3 inventori kepribadian, 4 inventori biografis, dan 5 tes kreativitas. Pendekatan analisis objektif untuk mengukur kreativitas secara langsung pada suatu produk berupa benda atau karya kreatif yang dapat diamati wujud fisiknya. Kelebihan metode ini adalah secara langsung dapat mengukur kreativitas yang melekat pada objeknya berupa karya kreatif. Kelemahan metode ini yaitu hanya dapat digunakan terbatas pada produk- produk yang dapat diukur kualitas intrinsiknya secara statistik dan tidak mudah menggambarkan kriteria suatu produk yang benar-benar bebas dari subjektivitas. Pertimbangan subjektif pengukurannya diarahkan kepada orang atau produk kreatif. Prosedur pengukurannya ada yang menggunakan catatan sejarah, biografi, antologi atau meminta pertimbangan sekelompok pakar. Prosedur lain yang digunakan yaitu dengan menggunakan kesepakatan umum apabila jumlah subjeknya terbatas. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang praktis penggunannya, tetapi kelemahan pendekatan ini adalah setiap penimbang mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap yang disebut kreatif dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Pendekatan inventori kepribadian ditujukan untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan kepribadian kreatif seseorang yang berhubungan dengan kreativitas. Kepribadian kreatif meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir, dan kebiasaan-kebiasaan dalam berperilaku. Alat ukur untuk pendekatan inventori kepribadian dapat berupa skala sikap 19 atau skala kepribadian kreatif. Alat ukur tersebut untuk mengetahui tingkat keativitas seseorang. Item pernyataannya dapat menggunakan forced choice ya dan tidak atau skala likert sangat setuju, setuju, ragu, dan tidak setuju. Pendekatan inventori biografis digunakan untuk mengungkapkan berbagai aspek kehidupan orang-orang kreatif. Hal tersebut meliputi identitas pribadinya, lingkungannya, dan pengalaman-pengalaman kehidupannya. Pada akhirnya untuk mengetahui profil orang kreatif. Tes kreativitas digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam berpikir kreatif. Perbedaan tes inteligensi dengan tes kreativitas, yaitu pada kriteria jawabannya. Tes inteligensi menguji kemampuan berpikir memusat konvergen karena itu ada jawaban benar dan salah, sedangkan tes kreativitas menguji berpikir menyebar divergen dan tidak ada jawaban benar atau salah. Pengukuran kreativitas paling mudah dilakukan dengan pendekatan inventori kepribadian karena dapat dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert atau forced choice. Selain itu, pendekatan pengukuran kreativitas dengan inventori kepribadian dapat diketahui sikap, gaya berpikir, dan perilaku yang dimiliki oleh sesorang kreatif. Pemberian kuesioner kepada narasumber untuk diamati kreativitasnya menghindari unsur subjektivitas dari pengamat.

e. Pengertian Kreativitas Belajar