Pengertian Sikap Sikap Kerja

21 kemampuan penilaian dalam belajar, dan memiliki minat terhadap kreasi dalam belajar.

3. Sikap Kerja

a. Pengertian Sikap

Banyak ahli menjelaskan definisi dari sikap attitude. Menurut Berkowitz sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Reaksi itu dapat berbentuk mendukung favorable atau tidak memihak unfavorable. Selain itu Bogardus dan Gordon Allport menekankan bahwa sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara tertentu A. Muri Yusuf, 2002: 72. Definisi sikap sebagai suatu reaksi perasaan didukung oleh Bern 2007: 78 yang menyatakan “an attitude, as introduced is a tendency to respond positively favorably or negatively unfavorably to certain persons, objects, or situations ”. Sikap seperti yang diperkenalkan adalah kecenderungan untuk merespon secara positif favorably atau negatif unfavorably kepada orang-orang, benda, atau situasi tertentu. Sikap menjadi cerminan kepribadian dari setiap individu. Menurut Yusuf Suit dan Almasdi 2006: 5 sikap adalah gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek. Sikap harus dibaca dengan hati-hati, sebab gambaran yang terwujud tersebut dapat direkayasa dan bukan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. 22 Menurut Robert A. Baron 2009: 148 “attitude can influence our thoughts, even if they are not always reflected in our overt behavior ”. Sikap dapat mempengaruhi pikiran kita, bahkan sikap tidak selalu tercermin dalam perilaku terbuka kita. Selain memberikan pengaruh terhadap pikiran, sikap juga memberikan pengaruh terhadap suatu tindakan. Hal ini disampaikan David G. Myers 2007: 82 “attitudes are beliefd and feeling that may influence our reactions ”. Sikap adalah keyakinan dan perasaan yang dapat mempengaruhi reaksi kita. Menurut Yusuf Suit dan Almasdi 2006: 5 membedakan pengertian sikap dalam dua bentuk, yaitu sikap dalam bentuk fisik dan sikap dalam bentuk non fisik. Sikap dalam bentuk fisik adalah tingkah laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik. Sikap dalam bentuk non fisik, yang sering disebut mentalitas, merupakan gembaran keadaan kepribadian seorang yang tersimpan dan mengendalikan setiap tindakan; tidak dapat dilihat serta sulit dibaca. Menurut Syaifuddin Azwar 2002: 6 menyatakan sikap merupakan suatu konstrak multidimensional yang terdiri atas kognitif, afektif, dan konasi. Menurut Rosenberg dan Hovland dalam Syaifuddin Azwar 2002: 7 menempatkan ketiga komponen afektif, kognitif dan konasi sebagai faktor jenjang pertama dalam suatu model hirarkis. Ketiganya didefinisikan tersendiri dan kemudian dalam abstraksi yang lebih tinggi membentuk konsep sikap sebagai faktor tunggal jenjang ke dua. Hal ini berarti bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek selalu berperan sebagai perantara antara 23 respon dan objek yang bersangkutan. Respon diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respon kognitif respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini, respon afektif respon syarat simpatetik dan pernyataan afeksi, serta respon perilaku atau konasi respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah respon terhadap suatu keadaan atau objek, diwujudkan dalam perbuatan yang terlihat atau tidak terlihat dan memiliki arah positif ataupun negatif. Sikap sebagai respon terhadap objek memiliki klasifikasi kognitif, afektif dan konasi. Sikap sulit dilihat karena gambaran yang terlihat belum tentu keadaan sikap yang sebenarnya.

b. Karakteristik dan Struktur Sikap