74
2. Siklus II
a. Perencanaan
1 Menetapkan materi pokok penelitian
Materi pokok pada siklus II yaitu pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang
digunakan guru kelas dan melanjutkan materi pada siklus I. Standar kompetensi materi tersebut adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu model atau karya, sedangkan kompetensi dasar materi tersebut adalah membuat suatu karyamodel, misalnya periskop
atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. 2
Menetapkan jadwal penelitian Peneliti bersama guru kelas menetapkan jadwal penelitian tindakan
kelas siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis sesuai dengan jadwal mata pelajaran IPA kelas VB SDN Margoyasan.
3 Menyusun RPP
RPP untuk siklus II disusun sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. RPP disusun oleh
peneliti bersama guru kelas VB SDN Margoyasan yang selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. RPP berisi tentang rencana
kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan yaitu pemanfaatan sifat- sifat cahaya dalam karya sederhana. Penyusunan RPP disesuaikan dengan
langkah-langkah guided discovery yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA lampiran 3 halaman 134.
75 Guru bersama peneliti melakukan simulasi pembelajaran sebelum
tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disepakati. Hal ini bertujuan agar guru lebih paham dengan proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan sehingga semua langkah dalam metode guided discovery dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung.
4 Menyusun LKS
Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk menyusun LKS yang disesuaikan dengan materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya
sederhana. LKS berisi tentang kegiatan menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui suatu karyamodel periskop sederhana dan
kegiatan menyelidiki cara kerja lup melalui suatu karyamodel lup sederhana lampiran 3 halaman 142.
5 Menyusun lembar observasi
Lembar observasi disusun oleh peneliti sebagai instrumen penelitian yang berupa lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk
siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk pedoman observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode
guided discovery, sedangkan lembar observasi siswa digunakan sebagai pedoman observasi keterampilan proses IPA lampiran 7 halaman 154-155
dan lampiran 12 halaman 161-162. Keterampilan proses IPA yang dilatihkan pada siklus II adalah keterampilan proses IPA dasar yang terdiri
dari keterampilan mengamati, mengklasifikasi, mengukur, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.
76 b.
Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan pada
hari Rabu tanggal 26 Maret 2014 pukul 09.00-10.10 WIB yang dihadiri oleh 23 siswa dan pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2014 pukul 11.00-
12.10 WIB yang dihadiri oleh 24 siswa. Pembelajaran IPA pada siklus II membahas tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana
yang terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui karya periskop sederhana dan
menyelidiki cara kerja lup melalui karya lup sederhana. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada siklus II.
1 Pertemuan pertama siklus II
Pada pertemuan pertama siklus II kegiatan yang dilaksanakan siswa yaitu menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui karya
periskop sederhana. Deskripsi pelaksanaan tindakan pertemuan pertama siklus II melalui langkah-langkah metode guided discovery adalah sebagai
berikut. a
Orientasi Pendahuluan Langkah orientasi pendahuluan dilaksanakan guru pada kegiatan
awal pembelajaran. Guru memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “nenek moyangku”, kemudian
mengaitkan nyanyian tersebut dengan kapal selam, yang berada di bawah permukaan laut. Guru bertanya kepada siswa “ Anak-anak mengapa awak
kapal selam dapat melihat keadaan di atas permukaan air?”, beberapa
77 siswa menjawab “Di kapal selam ada periskopnya Bu”, sedangkan siswa
lainnya terlihat diam. Jawaban siswa tersebut direspon oleh guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa yaitu
akan mempelajari pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana yaitu membuat periskop sederhana serta menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa lampiran 18 gambar 10. b
Merumuskan masalah Rumusan masalah yang diajukan dengan secara lisan kemudian ditulis
di papan tulis. Rumusan masalah yang diajukan adalah “Bagaimana cara
kerja periskop pada kapal selam?”. Rumusan masalah sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa untuk menemukan cara kerja
periskop pada kapal selam dengan membuat karya periskop sederhana. c
Mengajukan hipotesis Siswa didorong untuk menyampaikan jawaban sementara dari
rumusan masalah yang telah disampaikan dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu lampiran 18 gambar 11. Guru menunjuk siswa
yang berani mengacungkan tangan untuk mengemukakan hipotesisnya. Hipotesis yang disampaikan oleh siswa ditampung dan akan dibuktikan
kebenarannya melalui kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa. Hipotesis yang disampaikan oleh siswa tersebut yaitu cermin dalam
periskop memantulkan cahaya yang ada di atas permukaan air. Guru menanyakan apakah masih ada jawaban lain, tetapi tidak ada siswa yang
memberikan hipotesis lainnya.
78 d
Mengumpulkan data Langkah mengumpulkan data dilaksanakan pada kegiatan inti
pembelajaran. Siswa dibimbing untuk membentuk kelompok menjadi delapan kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan siswa dengan cara
berhitung satu sampai delapan, kemudian siswa menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Ketika semua siswa sudah
menempatkan diri di kelompoknya masing-masing guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Siswa harus mencermati langkah-langkah
kegiatan dalam LKS sebelum pengumpulan data dilaksanakan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan langkah-
langkah kegiatan yang belum dipahami. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami lampiran 18
gambar 12. Setelah semua kelompok benar-benar paham dengan langkah-langkah
kegiatan yang terdapat dalam LKS, guru membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan siswa untuk membuat periskop sederhana. Siswa diperingatkan
supaya benar-benar memanfaatkan alat dan bahan yang disediakan oleh guru, memanfaatkan waktu yang tersedia dengan baik serta tidak bergurau
selama pengumpulan data. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untuk mengumpulkan
data sesuai petunjuk LKS untuk menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui karya periskop sederhana dari bahan kardus pasta
gigi. Kesempatan siswa dalam mengumpulkan data dibatasi dalam waktu
79 15 menit. Siswa melakukan kegiatan pengumpulan data sesuai petunjuk
LKS untuk menemukan bagaimana cara kerja periskop pada kapal selam dengan membuat karya berupa periskop sederhana lihat gambar 9 10.
Guru mengontrol kegiatan siswa dan memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
siswa selama pengumpulan data.
Gambar 9. Siswa Membuat Periskop Sederhana
Gambar 10. Siswa Melakukan Pengamatan Menggunakan Periskop Sederhana
e Mengolah data
Siswa berdiskusi kelompok untuk menganalisis data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS dengan
bimbingan guru lampiran 18 gambar 13. Kesempatan siswa dalam menganalisis data secara kelompok dibatasi 10 menit. Ketika semua siswa
80 sudah menganalisis data yang diperoleh secara kelompok, kemudian siswa
bersama guru membahas data secara klasikal. Pembahasan secara klasikal dimulai dengan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Sebelumnya, guru memberitahukan kepada siswa bahwa siswa yang aktif memberikan tanggapan dan kelompok yang berhasil melakukan presentasi
dengan baik akan mendapatkan penghargaan. Hal ini membuat siswa antusias mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa
harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru lampiran 18 gambar 14. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi yang telah disampaikan
oleh kelompok yang telah presentasi. Caranya dengan menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi mereka yang berbeda. Siswa sudah
menunjukkan keberaniannya untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang telah presentasi lampiran 18 gambar 15 dan 16.
Pemberian penghargaan dilakukan guru dengan cara mengucapkan kata “Bagus” kepada siswa yang berhasil memberikan tanggapan. Selain
itu, siswa diberi penghargaan berupa kartu berbentuk bintang. Siswa lainnya serentak bertepuk tangan setelah guru memberikan penghargaan
kepada siswa yang aktif memberikan tanggapan dan kepada kelompok yang berhasil melakukan presentasi dengan baik lampiran 18 gambar 17.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal- hal yang belum dipahami setelah pembahasan data secara klasikal
dilaksanakan. Siswa mengatakan merasa sudah jelas dengan pembahasan
81 data yang dilakukan sehingga guru langsung memberikan penekanan pada
hal-hal yang penting. f
Penutup Langkah penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Siswa
menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru. Guru menutup pelajaran IPA kemudian siswa
melanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu pelajaran IPS. 2
Pertemuan kedua siklus II Pada pertemuan kedua siklus II kegiatan yang dilaksanakan siswa
yaitu menyelidiki cara kerja lup melalui karya lup sederhana. Deskripsi pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus II melalui langkah-langkah
metode guided discovery adalah sebagai berikut. a
Orientasi Pendahuluan Langkah orientasi pendahuluan dilaksanakan guru pada kegiatan
awal pembelajaran. Guru memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi dengan bertanya
“Anak-anak kemarin kita telah membuat alat apa?, siswa menjawab serentak “Periskop sederhana Bu”. Guru bertanya kembali
“Sifat cahaya apa yang dimanfaatkan oleh alat tersebut?”, siswa menjawab serentak “Cahaya dapat dipantulkan”. Jawaban-jawaban siswa direspon
guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa yaitu akan melanjutkan materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam
karya sederhana dengan membuat lup sederhana serta menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa.
82 b
Merumuskan masalah Rumusan masalah disampaikan guru pada kegiatan awal pembelajaran
lampiran 18 gambar 18. Rumusan masalah yang diajukan dengan secara lisan dan menuliskannya di papan tulis. Rumusan masalah yang diajukan
adalah “Bagaimana cara kerja pada lup?”. Rumusan masalah sesuai
dengan kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menemukan cara kerja lup dengan membuat karya lup sederhana.
c Mengajukan hipotesis
Siswa didorong untuk menyampaikan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Siswa mengacungkan tangan
terlebih dahulu sebelum menyampaikan hipotesisnya lampiran 18 gambar 19. Hipotesis yang disampaikan siswa antara lain mendekatkan lup
dengan benda yang diamati, ada pula yang berhipotesis benda akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya ketika diamati dengan lup, sedangkan siswa
lainnya memperhatikan siswa yang sedang menyampaikan hipotesis. d
Mengumpulkan data Langkah mengumpulkan data dilaksanakan pada kegiatan inti
pembelajaran. Siswa diminta untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Ketika semua siswa sudah menempatkan diri di kelompoknya
masing-masing guru membagikan LKS kepada setiap kelompok. Sama halnya dengan pertemuan pertama siklus II terlebih dahulu siswa diminta
mencermati langkah-langkah kegiatan dalam LKS sebelum pengumpulan data dilaksanakan.
83 Setelah semua kelompok benar-benar paham dengan langkah-langkah
kegiatan yang terdapat dalam LKS, guru membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan siswa untuk membuat lup sederhana. Siswa diperingatkan
supaya benar-benar memanfaatkan alat dan bahan yang disediakan oleh guru, memanfaatkan waktu yang tersedia serta tidak bergurau selama
melakukan pengumpulan data. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untuk mengumpulkan
data sesuai petunjuk LKS untuk menyelidiki cara kerja lup. Siswa diberi kesempatan mengumpulkan data dalam waktu 15 menit. Siswa melakukan
kegiatan pengumpulan data sesuai petunjuk LKS untuk menemukan bagaimana cara kerja lup dengan membuat karya berupa lup sederhana
lihat gambar 11 12. Guru mengontrol kegiatan siswa dan memberikan bimbingan pada siswa dengan memberikan penjelasan terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh siswa selama pengumpulan data.
Gambar 11. Siswa Membuat Lup Sederhana
84 Gambar 12. Siswa Melakukan Pengamatan
Menggunakan Lup Sederhana e
Mengolah data Siswa diberi kesempatan melakukan diskusi kelompok untuk
menganalisis data yang diperoleh dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada di LKS dalam waktu 10 menit lampiran 18 gambar
20. Ketika semua siswa sudah selesai menganalisis data yang diperoleh secara kelompok, kemudian siswa bersama guru membahas data secara
klasikal. Pembahasan data secara klasikal dimulai dengan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Siswa antusias
mengajukan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu lampiran 18 gambar 21.
Siswa bersama guru membahas hasil diskusi yang telah disampaikan oleh kelompok yang telah presentasi. Siswa lainnnya diminta untuk
menanggapi atau menambahkan dari hasil diskusi mereka yang berbeda. Beberapa siswa sudah berani memberikan tanggapan terhadap hasil
pemaparan kelompok yang telah presentasi, bahkan setelah dipersilahkan oleh guru siswa tersebut memberikan tanggapan sambil berdiri, sedangkan
siswa lainnya memperhatikan tanggapan yang disampaikan lampiran 18
85 gambar 22. Siswa yang telah berpartisipasi dalam pembahasan data
mendapatkan penghargaan berupa kartu berbentuk bintang. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami setelah pembahasan data secara klasikal dilaksanakan. Kesempatan ini tidak dimanfaatkan siswa karena siswa
mengatakan merasa sudah jelas dengan pembahasan data yang dilakukan sehingga guru langsung memberikan penekanan pada hal-hal yang
penting. f
Penutup Langkah penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Siswa
menyimpulkan materi dari kegiatan yang telah dilaksanakan dengan bimbingan guru. Guru menutup pelajaran IPA dengan memberikan pesan
moral kepada siswa supaya rajin belajar kemudian berdoa bersama dan diakhiri dengan salam.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati keterampilan proses IPA oleh siswa dan aktivitas guru pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided
discovery proses pembelajaran IPA berlangsung. Pelaksanaan pengamatan berpedoman dengan lembar observasi yang telah disusun. Peneliti dibantu
oleh empat observer yang mengamati keterampilan proses IPA siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari kegiatan
observasi adalah sebagai berikut.
86 1
Hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery
Aktivitas guru yang diamati pada siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. Berdasarkan pengamatan aktivitas guru baik pada pertemuan
pertama maupun pertemuan kedua siklus II, diperoleh data bahwa semua aktivitas dalam langkah metode guided discovery telah dilaksanakan.
a Pertemuan pertama siklus II
Hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan pertama siklus II dapat dilihat di lampiran 16 halaman 169-170. Pada saat langkah
pendahuluan orientasi berlangsung guru sudah memotivasi siswa melalui kegiatan apersepsi
dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “nenek moyangku” kemudian mengaitkan lagu tersebut kapal selam yang berada
di bawah permukaan air laut. Guru bertanya mengapa awak kapal selam dapat melihat keadaan di atas permukaan air?. Guru juga menyampaikan
tujuan belajar yang akan dicapai bahwa siswa akan mempelajari pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam sebuah karya sederhana. Guru juga
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan yaitu siswa melakukan kegiatan secara berkelompok, setiap kelompok akan
dibagikan LKS, siswa berdiskusi secara kelompok dalam mengumpulkan data dan mengolah data, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok dan membahas data secara klasikal dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
87 Aktivitas guru yang diamati pada langkah selanjutnya yaitu
menyampaikan rumusan masalah. Rumusan masalah yang disampaikan adalah bagaimana cara kerja periskop pada kapal selam?. Cara
penyampaiannya yaitu secara lisan kemudian ditulis di papan tulis. Berdasarkan rumusan masalah tersebut guru mendorong siswa untuk
berhipotesis. Cara guru mendorong siswa untuk menyampaikan hipotesis yaitu dengan meminta siswa angkat tangan terlebih dahulu sebelum
menyampaikan hipotesis. Aktivitas guru yang diamati pada langkah mengumpulkan data,
menunjukkan bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan langkah-langkah kegiatan yang belum dipahami dalam LKS
sebelum kegiatan pengumpulan data dilaksanakan. Guru pun memberikan penjelasan kepada siswa. Setelah siswa paham guru memberikan
kesempatan siswa untuk mengumpulkan data sesuai petunjuk LKS dalam waktu 15 menit.
Aktivitas guru yang diamati pada tahap mengolah data menunjukkan bahwa guru sudah membimbing siswa untuk menganalisis data diperoleh
dengan berdiskusi bersama teman satu kelompok. Pengolahan data secara kelompok dibatasi dalam waktu 10 menit. Ketika ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam mengolah data, guru segera memberikan bimbingan dan arahan supaya siswa menemukan sendiri jawabannya. Guru
membimbing siswa untuk diskusi secara klasikal membahas hasil diskusi kelompok setelah semua kelompok selesai menganalisis data secara
88 kelompok. Diskusi klasikal dimulai dengan meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Siswa lainnya diminta untuk menanggapi atau menambahkan hasil diskusi kelompok yang telah
presentasi. Guru juga memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berpartisipasi dalam pembahasan data dan berhasil mempresentasikan
hasil diskusi kelompok dengan baik. Penghargaan yang diberikan dalam bentuk verbal yaitu dengan mengucapkan kata “Bagus”, penghargaan
dalam bentuk nonverbal yaitu dengan meminta siswa lainnya untuk memberikan tepuk tangan. Selain itu, guru juga memberikan kartu
berbentuk bintang. Aktivitas guru yang diamati pada tahap penutup menunjukkan bahwa
guru sudah membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi pembelajaran yang telah dipelajari yaitu tentang pemanfaatan sifat-sifat
cahaya pada periskop. b
Pertemuan kedua siklus II Hasil pengamatan aktivitas guru pada pertemuan kedua siklus II dapat
dilihat di lampiran 16 halaman 171-172. Pada langkah pendahuluan orientasi berlangsung guru sudah memotivasi siswa melalui kegiatan
apersepsi dengan menanyakan alat yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan pertanyaan sifat cahaya apa yang
dimanfaatkan. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dicapai bahwa siswa akan melanjutkan materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya.
89 Guru juga menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilakukan. Aktivitas guru yang diamati pada langkah selanjutnya yaitu
menyampaikan rumusan masalah. Rumusan masalah yang disampaikan secara lisan kemudian ditulis di papan tulis. Rumusan masalah yan
disampaikan adalah bagaimana cara kerja pada lup?. Selanjutnya, guru mendorong siswa untuk berhipotesis dengan cara meminta siswa angkat
tangan terlebih dahulu sebelum menyampaikan hipotesis. Aktivitas guru yang diamati pada langkah mengumpulkan data,
menunjukkan bahwa guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan langkah-langkah kegiatan yang belum dipahami dalam
LKS sebelum kegiatan pengumpulan data dilaksanakan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam pengumpulan data selama 15 menit. Guru
juga memberikan bimbingan kepada siswa ketika siswa mengalami kesulitan.
Aktivitas guru yang diamati pada langkah mengolah data menunjukkan bahwa guru sudah membimbing siswa untuk menganalisis
data diperoleh dengan berdiskusi bersama teman satu kelompok dalam waktu 10 menit. Guru segera memberikan bimbingan, ketika ada siswa
yang mengalami kesulitan dalam mengolah data. Guru membimbing siswa untuk diskusi secara klasikal membahas hasil diskusi kelompok setelah
semua kelompok selesai menganalisis data secara kelompok. Diskusi klasikal dimulai dengan meminta siswa untuk mempresentasikan hasil
90 diskusi kelompok. Siswa lainnya diminta untuk menanggapi atau
menambahkan hasil diskusi kelompok yang telah presentasi. Guru juga memberikan penghargaan kepada siswa yang telah berpartisipasi dalam
pembahasan data dan berhasil mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan baik.
Aktivitas guru yang diamati pada tahap penutup menunjukkan bahwa guru sudah membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari materi
pembelajaran yang telah dipelajari yaitu tentang pemanfaatan sifat-sifat cahaya pada lup.
2 Hasil observasi keterampilan proses IPA
Pembelajaran IPA pada siklus II terdiri dari dua kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan panduan LKS. Sama halnya dengan siklus I,
keterampilan proses IPA yang dilatihkan pada siklus II juga merupakan keterampilan proses IPA dasar yang meliputi keterampilan mengamati,
mengklasifikasi, mengukur,
memprediksi, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan. Berikut ini uraian keterampilan proses IPA dasar
yang dilatihkan pada setiap kegiatan di siklus II. a
Kegiatan I merupakan kegiatan menyelidiki cara kerja periskop pada kapal selam melalui suatu karyamodel periskop sederhana.
Keterampilan proses IPA dasar yang harus dikuasai siswa dalam kegiatan I meliputi enam aspek keterampilan proses IPA dasar.
b Kegiatan II merupakan kegiatan menyelidiki cara kerja lup melalui
suatu karyamodel lup sederhana. Keterampilan proses IPA dasar yang
91 harus dikuasai siswa dalam kegiatan II meliputi keterampilan
mengamati, mengklasifikasi,
mengukur, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan.
Peneliti dibantu oleh empat observer ketika pelaksanaan observasi keterampilan proses IPA berlangsung. Masing-masing observer menilai
keterampilan proses IPA dasar sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti.
Data hasil observasi keterampilan proses IPA siswa kelas VB SDN Margoyasan pada siklus II dapat dilihat di lampiran 14 halaman 164.
Berdasarkan data hasil observasi keterampilan proses IPA dari dua kegiatan pada siklus II diperoleh persentase setiap aspek keterampilan
proses IPA. Persentase setiap aspek keterampilan proses IPA dari dua kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa kelas VB pada siklus II disajikan
dalam tabel sebagai berikut. Tabel 9. Rekapitulasi Persentase Keterampilan Proses IPA Siklus II
Kegiatan Keterampilan Proses IPA
1 2
3 4
5 6
I 71,21 87,88 71,21 75,76 75,76 71,21
II 80,3
83,33 78,79 78,79 81,82
Rata-rata 75,76 85,61
75 75,76 77,27 76,52
Rata-rata 77,65
Keterangan: 1 = Keterampilan Mengamati
2 = Keterampilan Mengklasifikasi 3 = Keterampilan Mengukur
4 = Keterampilan Memprediksi 5 = Keterampilan Menyimpulkan
6 = Keterampilan Mengkomunikasikan
92 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata persentase
keterampilan proses IPA sebesar 77,65. Sementara itu, keteracapaian pada setiap aspek keterampilan proses IPA dapat digambarkan dalam
diagram batang sebagai berikut.
Gambar 13. Diagram Batang Hasil Observasi Keterampilan Proses IPA Siswa pada Siklus II
Berdasarkan diagram batang di atas, dapat dipaparkan ketercapaian pada setiap aspek keterampilan proses IPA dasar sebagai berikut.
a Keterampilan mengamati mencapai rata-rata persentase sebesar
75,76. Keterampilan mengamati pada setiap siswa sudah muncul meskipun pengamatan yang dilakukan oleh sebagian besar siswa masih
dengan cara yang kurang tepat tetapi kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan siklus I.
b Keterampilan mengklasifikasi mencapai rata-rata persentase sebesar
85,61. Sama halnya dengan siklus I, keterampilan mengklasifikasi dikuasai oleh siswa dengan baik karena faktor pendukung seperti yang
dijelaskan pada siklus I yaitu alat dan bahan yang digunakan untuk
75.76 85.61
75 75.76
77.27 76.52
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
P er
sent a
se
Keterampilan Proses IPA
Siklus II
93 mengumpulkan data sudah tersedia dengan lengkap dan petunjuk untuk
melakukan klasifikasi sudah jelas. c
Keterampilan mengukur mencapai rata-rata persentase sebesar 75. Keterampilan mengukur pada setiap siswa sudah muncul meskipun
sebagian besar siswa dalam membaca skala nilai pada alat ukur kurang teliti. Meskipun demikian, kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan
siklus I di mana ada beberapa siswa yang tidak melakukan pengukuran. d
Keterampilan memprediksi mencapai rata-rata persentase sebesar 75,76. Pada siklus II keterampilan memprediksi sudah muncul pada
setiap siswa. Siswa sudah berusaha untuk melakukan prediksi ketika melakukan hal yang berbeda dari kegiatan yang telah dilakukan.
e Keterampilan menyimpulkan mencapai rata-rata persentase sebesar
sebesar 77,27. Keterampilan menarik kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan oleh siswa sudah muncul pada setiap siswa. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh ketika melakukan percobaan sudah
lebih baik dari kondisi siklus I. f
Keterampilan mengkomunikasikan mencapai rata-rata persentase sebesar 76,52. Pada siklus II siswa antusias untuk menyampaikan
hasil pekerjaannya dan menanggapi hasil pekerjaan kelompok lain tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Faktor yang mendukung
hal tersebut yaitu adanya pemberian penghargaan oleh guru kepada
94 siswa yang telah berhasil menyampaikan hasil pekerjaannya ataupun
menanggapi hasil pekerjaan kelompok lain. Hasil skor keterampilan proses IPA yang diperoleh siswa kelas VB
pada siklus II disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 10. Data Hasil Perolehan Skor Keterampilan Proses IPA
Siswa Kelas VB Siklus II No.
Siswa Jumlah
Skor Skor
Kriteria 1
Ib 28
84,85 Tinggi
2 Ya
27 81,82
Tinggi 3
Wi 25
75,76 Tinggi
4 Ad
25 75,76
Tinggi 5
Dy 30
90,91 Tinggi
6 Fa
25 75,76
Tinggi 7
Fi 26
78,79 Tinggi
8 Gi
25 75,76
Tinggi 9
Ha 22
66,67 Sedang
10 Ni
27 81,82
Tinggi 11
Sa 27
81,82 Tinggi
12 Su
25 75,76
Tinggi 13
Ti 24
72,73 Sedang
14 Ar
27 81,82
Tinggi 15
De 31
93,94 Tinggi
16 He
27 81,82
Tinggi 17
Kh 25
75,76 Tinggi
18 Ma
18 54,55
Sedang 19
Na 28
84,85 Tinggi
20 Rd
25 75,76
Tinggi 21
Yu 24
72,73 Sedang
22 Ri
24 72,73
Sedang Berdasarkan tabel data hasil perolehan skor keterampilan proses IPA
siswa di atas, kemudian disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Berikut ini disajikan tabel
kriteria keterampilan proses IPA siswa kelas VB pada siklus II.
95 Tabel 11. Kriteria Keterampilan Proses IPA Siswa Siklus II
Kriteria Rentang
Jumlah Siswa Persentase
Tinggi 75 100
17 77,27
Sedang 50 74,99
5 22,73
Rendah 25 49,99
Sangat Rendah 0 24,99
Jumlah 22
100 Berdasarkan tabel kriteria keterampilan proses IPA siswa di kelas VB
di atas, diperoleh data bahwa siswa yang memiliki keterampilan proses IPA dengan kriteria tinggi sebanyak 17 siswa 77,27, kriteria sedang
sebanyak 5 siswa 22,73 dari 22, sedangkan untuk kriteria rendah dan sangat rendah masing-masing sebanyak 0 siswa 0. Hasil tersebut dapat
digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.
Gambar 14. Diagram Batang Kriteria Keterampilan Proses IPA Siswa Siklus II
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II dilaksanakan peneliti bersama guru kelas untuk melakukan penilaian selama proses tindakan berlangsung. Berdasarkan
hasil diskusi peneliti dengan guru kelas VB dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery dalam proses
pembelajaran IPA pada siklus II terlaksana sesuai dengan langkah yang
77.27
22.73 0.00
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
Tinggi Sedang
Rendah Sangat Rendah
P er
sent a
se
Kriteria Keterampilan Proses IPA
Siklus II
96 telah disusun sebelumnya. Hasil observasi aktivitas guru dalam
pelaksanaan pembelajaran melalui metode guided discovery pada siklus II menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan semua aktivitas dalam
langkah-langkah metode guided discovery. Hasil observasi keterampilan proses IPA pada siklus II menunjukkan
bahwa setiap aspek keterampilan proses IPA mengalami peningkatan dari kondisi pada siklus I dan rata-rata persentase keterampilan proses IPA
mengalami peningkatan menjadi 77,65. Selain itu, siswa yang memiliki keterampilan proses IPA dengan kriteria tinggi juga mengalami
peningkatan, yaitu meningkat menjadi 17 siswa, sedangkan siswa yang masih dalam kriteria sedang sebanyak 5 siswa. Jadi, siswa yang memiliki
keterampilan proses IPA dengan kriteria tinggi sebanyak 17 siswa 77,27 dari 22 siswa pada siklus II. Hasil tersebut diperoleh karena
adanya upaya perbaikan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil yang diperoleh pada siklus I, di mana bimbingan yang diberikan oleh guru
kepada siswa lebih maksimal. Dengan demikian, tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil dan siklus dihentikan karena telah memenuhi kriteria
keberhasilan tindakan yang telah ditentukan.
3. Peningkatan Keterampilan Proses IPA Siswa dari Siklus I ke Siklus II